Dana Aspirasi Rp20 Miliar Dinilai Tak Masuk Akal
Kamis, 11 Juni 2015 - 11:27 WIB

Dana Aspirasi Rp20 Miliar Dinilai Tak Masuk Akal
A
A
A
JAKARTA - Usulan agar setiap anggota DPR mendapatkan alokasi Rp20 miliar untuk dana aspirasi menuai protes. Usulan tersebut dinilai sulit diterima akal sehat.
Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menolak usulan tersebut. Pasalnya menurut dia, apapun alasannya dana sebesar Rp20 miliar tidak dapat diterima akal sehat.
Menurut dia, dana aspirasi sebsar Rp20 miliar tidak memiliki alasan yang kuat. "Sebab fungsi DPR yakni legislasi, pengawasan dan angaran tidak perlu menjangkau sejauh itu, dimana anggota DPR menjadi semacam saluran anggaran di daerah pemilihan," ujar Budiman melalui keterangan pers yang diterima Sindonews, Kamis (11/6/2015).
Sementara di sisi lain, kata dia, penggunaan anggaran yang selama ini ada belum dapat dimaksimalkan untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan.
Menurut dia, jika kelak kemudian dana aspirasi itu direalisasikan maka kerja-kerja angggota DPR akan diukur dari bagaimana dana aspirasi itu disalurkan.
"Seorang anggota DPR hanya akan fokus bagaimana dana aspirasi ini tersalurkan, tentu akan ada faktor-faktor subyektif di dalamnya yakni menyangkut basis pemilihah, dan sebagainya," tutur Budiman.
Sementara sejatinya, sambung dia, ketika sudah menjadi anggota DPR semestinya sudah terlepas dari sekat-sekat subjektif tersebut dan bekerja untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Budiman yakin masih banyak anggota DPR yang bekerja sungguh-sungguh tanpa harus dibekali dengan alokasi anggaran sebesar Rp20 miliar.
"Yang dengan semampunya bekerja untuk memproduksi Undang-undang yang baik untuk kepentingan masyarakat," tandasnya.
Menurut dia, jika dana aspirasi terealisasi maka anggota DPR terkesan mengambil pekerjaan eksekutif. Kalaupun alasannya untuk kepentingan daerah pemilihan dinilainya tidak tepat karena sudah ada pemerintah darah di daerah pemilihan masing-masing.
Budiman menegaskan, dana Rp20 miliar tersebut sudah melecehkan nurani dan akal sehat, baik untuk anggota DPR maupun untuk rakyat.
"Saya percaya bahwa masih banyak anggota DPR yang bekerja dengan kesungguhan untuk kepentingan masyarakat sebab itu anggota DPR jangan dikecilkan dengan urusan Rp20 miliar semata," ucapnya.
Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menolak usulan tersebut. Pasalnya menurut dia, apapun alasannya dana sebesar Rp20 miliar tidak dapat diterima akal sehat.
Menurut dia, dana aspirasi sebsar Rp20 miliar tidak memiliki alasan yang kuat. "Sebab fungsi DPR yakni legislasi, pengawasan dan angaran tidak perlu menjangkau sejauh itu, dimana anggota DPR menjadi semacam saluran anggaran di daerah pemilihan," ujar Budiman melalui keterangan pers yang diterima Sindonews, Kamis (11/6/2015).
Sementara di sisi lain, kata dia, penggunaan anggaran yang selama ini ada belum dapat dimaksimalkan untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan.
Menurut dia, jika kelak kemudian dana aspirasi itu direalisasikan maka kerja-kerja angggota DPR akan diukur dari bagaimana dana aspirasi itu disalurkan.
"Seorang anggota DPR hanya akan fokus bagaimana dana aspirasi ini tersalurkan, tentu akan ada faktor-faktor subyektif di dalamnya yakni menyangkut basis pemilihah, dan sebagainya," tutur Budiman.
Sementara sejatinya, sambung dia, ketika sudah menjadi anggota DPR semestinya sudah terlepas dari sekat-sekat subjektif tersebut dan bekerja untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Budiman yakin masih banyak anggota DPR yang bekerja sungguh-sungguh tanpa harus dibekali dengan alokasi anggaran sebesar Rp20 miliar.
"Yang dengan semampunya bekerja untuk memproduksi Undang-undang yang baik untuk kepentingan masyarakat," tandasnya.
Menurut dia, jika dana aspirasi terealisasi maka anggota DPR terkesan mengambil pekerjaan eksekutif. Kalaupun alasannya untuk kepentingan daerah pemilihan dinilainya tidak tepat karena sudah ada pemerintah darah di daerah pemilihan masing-masing.
Budiman menegaskan, dana Rp20 miliar tersebut sudah melecehkan nurani dan akal sehat, baik untuk anggota DPR maupun untuk rakyat.
"Saya percaya bahwa masih banyak anggota DPR yang bekerja dengan kesungguhan untuk kepentingan masyarakat sebab itu anggota DPR jangan dikecilkan dengan urusan Rp20 miliar semata," ucapnya.
(dam)