Terminal Pulogebang Sudah Rusak

Kamis, 11 Juni 2015 - 09:22 WIB
Terminal Pulogebang Sudah Rusak
Terminal Pulogebang Sudah Rusak
A A A
JAKARTA - Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, telah selesai dibangun. Namun karena tidak kunjung dioperasikan, beberapa fasilitas terminal tersebut rusak. Beberapa tiang berkarat dan tembok di sejumlah titik terlihat retak.

Secara umum pembangunan terminal Pulogebang sudah selesai. Yang masih harus dibangun adalah pintu masuk tol dari terminal. Sedikitnya pemerintah harus membangun jalan sepanjang 200 meter untuk menuju pintu tol yang sampai sekarang belum dibuat. Desain terminal seluas 14,5 hektare ini memang jauh dari kesan kumuh dan seram.

Kawasan tersebut dibagi menjadi tiga zona. Pertama pemberangkatan dan kedatangan bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Di kawasan ini dilengkapi pintu gerbang elektronik. Hanya penumpang yang memiliki tiket yang bisa masuk ruang tunggu bus. Zona kedua merupakan kawasan untuk angkutan dalam kota. Di zona ini desain hampir sama dengan Terminal Blok M.

Penumpang harus naik ke atas untuk menunggu angkutan umum dalam kota. Sementara zona terakhir adalah bus Transjakarta. Ketiga zona saling terhubung. Hal ini memudahkan masyarakat yang hendak keluar kota turun di zona bus Transjakarta dan bisa menuju kawasan bus AKAP tanpa harus keluar gedung. Bangunan empat lantai dilengkapi dengan kios-kios yang serupa dengan pusat perbelanjaan.

Di kawasan ini juga dilengkapi food court dan tempat istirahat untuk pengemudi bus. Sayang, fasilitas selengkap itu tidak terawat karena terminal belum dioperasikan. Kepala Terminal Pulogebang Iwa Kartiwa mengatakan, idealnya terminal ini sudah harus dioperasikan mengingat sebentar lagi musim mudik.

Dengan demikian, masyarakat Ibu Kota bisa merasakan terminal yang lebih manusiawi. Gedung juga dilengkapi pendingin ruangan. Tidak hanya itu, dengan adanya pusat perbelanjaan, calon pemudik tidak akan bosan menunggu kedatangan bus sebab bisa berkeliling. ”Keamanan terminal ini dilengkapi dengan 65 unit closed circuit television (CCTV). Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi tindak kriminal,” katanya kemarin.

Iwa menjelaskan, terminal belum dioperasikan karena Kementerian Perhubungan meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta melengkapi izin operasional terminal tersebut. Izin operasional saat ini terkendala UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. ”Izinnya mesti dari Menteri Perhubungan. Tetapi, sampai sekarang sudah empat kali kita ajukan, masih diminta untuk disempurnakan lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut Iwa mengaku tidak tahu, mengapa analisis dampak lingkungan (amdal) lalu lintas mesti dilengkapi lagi padahal sudah beberapa kali diajukan. Dia berjanji kali ini seluruh persyaratan untuk izin operasional sesegera mungkin dilengkapi. ”Kalau tidak ada halangan, sebelum Lebaran kita berharap terminal ini sudah beroperasi,” tandasnya.

Iwa menampik terminal ini belum digunakan secara penuh. Pasalnya 77 PO bus AKAP sudah beroperasi. Setiap hari sekitar 100 bus masuk ke dalam terminal yang diklaim termegah di Asia ini. ”Jika nanti terminal ini diresmikan, sudah pasti seluruh perjalanan bus antarkota di Pulogadung dan Rawamangun dialihkan ke sini,” ucapnya.

Didi Rahmadi,33, salah satu staf PO Budiman menyayangkan lambatnya peresmian Terminal Pulogebang. Padahal, hampir seluruh PO bus AKAP sudah memasukkan armada mereka ke Terminal Pulogebang, mengikuti peraturan Pemprov DKI Jakarta.

Country Director Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto mengatakan, sebenarnya jika pemerintah cepat meresmikan Terminal Pulogebang, tentu akan mengurangi kemacetan. Saat ini masih banyak terminal bayangan seperti kawasan Pasar Rebo, Lebak Bulus, dan Cakung. Jika Terminal Pulogebang diresmikan dan terminal bayangan ditutup, tentu akan mengurangi kemacetan.

Terlepas sudah siapnya Terminal Pulogebang, pemerintah juga harus membuat pintu tol sehingga ketika bus AKAP keluar terminal langsung masuk jalan bebas hambatan. ”Dengan demikian tentu akan terjadi efisiensi, baik bagi penumpang maupun untuk perusahaan otobus itu sendiri,” tuturnya.

Ridwansyah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4903 seconds (0.1#10.140)