Tidak Ada Pajak Pribadi dan Tidak Boleh Bermain Judi
A
A
A
MONTE CARLO - Monako menjadi surga bagi para miliarder di dunia. Berbagai fasilitas dan kemudahan ditawarkan pemerintah Monako untuk menarik miliarder bermukim di sana.
Dari tidak ada kasino, bebas pungutan pajak, hingga banyaknya miliarder membanjiri Monako. Menurut WealthInsight, satu dari tiga penduduk Monako adalah miliarder. Terletak di bagian barat daya Eropa, Monako merupakan negara kota yang mandiri dan negara terkecil kedua di dunia. Lokasi yang berada di wilayah Laut Mediterania membuat negara itu menjadi tujuan wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Para miliarder tertarik membangun properti di Monako karena tidak ada pajak pribadi dalam bentuk apa pun. Itu membuat harga tanah di sana sangat tinggi dan mengalahkan New York, Amerika Serikat. Ternyata, bebas pajak ternyata menjadi gaya hidup sejak 1870-an. Pajak hanya diperuntukkan bagi perusahaan. Selama beberapa dekade, Monako bergantung pada perkembangan bisnis kasino.
Keuntungan besar bisnis judi itu membuat pemerintah Monako tidak perlu menarik pajak bagi warga ataupun pendatang, meskipun kini Monako mulai mengembangkan diversifikasi ekonomi dengan mempromosikan pariwisata dan keuntungan kasino hanya dipatok lima persen.
Menurut Yolande Barnes, direktur konsultan properti Savills World Research, banyak orang superkaya memilih Monako karena bebas pajak, seperti Kepulauan Cayman. ”Orang tidak ingin merasa diasingkan. Itu merupakan pilihan tepat bagi sejumlah orang kaya,” ujar Barnes dikutip CNN. Meskipun bisnis kasino berkembang pesat, warga Monako tidak diperbolehkan berjudi.
Mereka juga tidak boleh berkunjung ke tempat tersebut. Kasino hanya ditujukan bagi warga asing dan wisatawan. Miliarder yang tinggal di Monako pun tidak diperbolehkan bermain judi sehingga kekayaannya mereka tidak hangus. Monako juga tidak mengizinkan pesawat terbang karena tidak ada bandara di Monako. Namun, para miliarder bisa memiliki helikopter dan yacht (kapal pesiar).
Tidak mengherankan jika Monako selalu dipenuhi dengan yacht mewah di sepanjang pantainya. Hal menarik tentang Monako, setiap 20 menit helikopter akan berlalu lalang karena banyaknya orang kaya di sana. Dari sekitar 36.000 warga terdaftar di Monako, hanya 6.000 yang memiliki paspor negara tersebut. Sebagian besar orang yang tinggal di sana adalah warga Prancis, Italia, dan 125 negara.
Mereka tidak pernah meributkan politik. Pemerintahan Monako dipimpin keturunan Francois Grimaldi, pemimpin Genoa yang telah berkuasa selama 712. Tidak pernah sepi acara publik di Monako. Setiap bulan selalu ada kegiatan publik yang selalu menarik. Mulai konser orkestra hingga Formula 1. Semua acara itu dapat diikuti keluarga. Tidak kalah menarik, film James Bond selalu menjadikan Monako sebagai objek pengambilan gambar.
Casino Royal, GoldenEye, dan Never Say Never Again melakukan syuting di Monako. Di antara miliarder yang tinggal di Monako adalah David Nahmad, dengan nilai kekayaan mencapai USD1,85 miliar (Rp24,66 triliun). Dia menempati urutan 1.044 dalam urutan daftar miliarder terkaya versi Forbes pada Maret lalu. Namun, dia merupakan orang terkaya di Monako.
Kekayaannya diperoleh dari bisnis koleksi barang seni. Dia memiliki 300 lukisan Picasso senilai USD1 miliar. Nilai total koleksi barang seninya mencapai USD3 miliar. Ada juga adik Nahmad, Ezra, 69, dengan USD1.5 miliar (Rp20 triliun) dan masuk dalam peringkat ke 1.250 orang terkaya sedunia. Sama seperti kakaknya, bisnisnya adalah koleksi barang seni.
Selain miliarder, pembalap Formula One Lewis Hamilton, bintang tenis Novak Djokovic, dan Lady Tina Green—istri miliarder Inggris Sir Philip Green juga memilih tinggal di Monako. Stabilitas politik dan cuaca yang hangat menjadi alasan lain. Monako juga mudah diakses dari Bandara Nice, di dekat perbatasan Prancis.
Andika Hendra M
Dari tidak ada kasino, bebas pungutan pajak, hingga banyaknya miliarder membanjiri Monako. Menurut WealthInsight, satu dari tiga penduduk Monako adalah miliarder. Terletak di bagian barat daya Eropa, Monako merupakan negara kota yang mandiri dan negara terkecil kedua di dunia. Lokasi yang berada di wilayah Laut Mediterania membuat negara itu menjadi tujuan wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Para miliarder tertarik membangun properti di Monako karena tidak ada pajak pribadi dalam bentuk apa pun. Itu membuat harga tanah di sana sangat tinggi dan mengalahkan New York, Amerika Serikat. Ternyata, bebas pajak ternyata menjadi gaya hidup sejak 1870-an. Pajak hanya diperuntukkan bagi perusahaan. Selama beberapa dekade, Monako bergantung pada perkembangan bisnis kasino.
Keuntungan besar bisnis judi itu membuat pemerintah Monako tidak perlu menarik pajak bagi warga ataupun pendatang, meskipun kini Monako mulai mengembangkan diversifikasi ekonomi dengan mempromosikan pariwisata dan keuntungan kasino hanya dipatok lima persen.
Menurut Yolande Barnes, direktur konsultan properti Savills World Research, banyak orang superkaya memilih Monako karena bebas pajak, seperti Kepulauan Cayman. ”Orang tidak ingin merasa diasingkan. Itu merupakan pilihan tepat bagi sejumlah orang kaya,” ujar Barnes dikutip CNN. Meskipun bisnis kasino berkembang pesat, warga Monako tidak diperbolehkan berjudi.
Mereka juga tidak boleh berkunjung ke tempat tersebut. Kasino hanya ditujukan bagi warga asing dan wisatawan. Miliarder yang tinggal di Monako pun tidak diperbolehkan bermain judi sehingga kekayaannya mereka tidak hangus. Monako juga tidak mengizinkan pesawat terbang karena tidak ada bandara di Monako. Namun, para miliarder bisa memiliki helikopter dan yacht (kapal pesiar).
Tidak mengherankan jika Monako selalu dipenuhi dengan yacht mewah di sepanjang pantainya. Hal menarik tentang Monako, setiap 20 menit helikopter akan berlalu lalang karena banyaknya orang kaya di sana. Dari sekitar 36.000 warga terdaftar di Monako, hanya 6.000 yang memiliki paspor negara tersebut. Sebagian besar orang yang tinggal di sana adalah warga Prancis, Italia, dan 125 negara.
Mereka tidak pernah meributkan politik. Pemerintahan Monako dipimpin keturunan Francois Grimaldi, pemimpin Genoa yang telah berkuasa selama 712. Tidak pernah sepi acara publik di Monako. Setiap bulan selalu ada kegiatan publik yang selalu menarik. Mulai konser orkestra hingga Formula 1. Semua acara itu dapat diikuti keluarga. Tidak kalah menarik, film James Bond selalu menjadikan Monako sebagai objek pengambilan gambar.
Casino Royal, GoldenEye, dan Never Say Never Again melakukan syuting di Monako. Di antara miliarder yang tinggal di Monako adalah David Nahmad, dengan nilai kekayaan mencapai USD1,85 miliar (Rp24,66 triliun). Dia menempati urutan 1.044 dalam urutan daftar miliarder terkaya versi Forbes pada Maret lalu. Namun, dia merupakan orang terkaya di Monako.
Kekayaannya diperoleh dari bisnis koleksi barang seni. Dia memiliki 300 lukisan Picasso senilai USD1 miliar. Nilai total koleksi barang seninya mencapai USD3 miliar. Ada juga adik Nahmad, Ezra, 69, dengan USD1.5 miliar (Rp20 triliun) dan masuk dalam peringkat ke 1.250 orang terkaya sedunia. Sama seperti kakaknya, bisnisnya adalah koleksi barang seni.
Selain miliarder, pembalap Formula One Lewis Hamilton, bintang tenis Novak Djokovic, dan Lady Tina Green—istri miliarder Inggris Sir Philip Green juga memilih tinggal di Monako. Stabilitas politik dan cuaca yang hangat menjadi alasan lain. Monako juga mudah diakses dari Bandara Nice, di dekat perbatasan Prancis.
Andika Hendra M
(ftr)