Pemudik Jateng Capai 6,8 Juta Orang
A
A
A
SEMARANG - Para pemudik dari Jakarta dan sekitarnya yang masuk ke Jawa Tengah (Jateng) pada Lebaran 2015 diperkirakan mencapai 6,8 juta orang atau mengalami peningkatan sebanyak 5,66% dibandingkan tahun lalu.
Pelaksana Harian (Plh) Sekda Jateng Djoko Sutrisno mengatakan, dari prediksi jumlah pemudik itu diperkirakan 1.903.438 orang menggunakan sepeda motor, 2.207.968 orang memakai mobil pribadi, dan 2.347.005 menggunakan transportasi umum.
”Selain itu, kami juga perkirakan yang naik pesawat sebanyak 96.465 orang, naik kapal laut 27.824 orang, dan kereta api 302.450 orang,” kata Djoko saat rapat koordinasi keuangan dan industri daerah dalam rangka kesiapan Jateng menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 2015 di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng di Semarang kemarin.
Menurut Djoko, semua jalur utama dan alternatif di jalan raya baik yang statusnya jalan nasional maupun provinsi siap dilalui saat arus mudik dan balik Lebaran 2015. ”Semua jalur yang diperbaiki akan siap digunakan sebagai jalur Lebaran mulai H-5,” imbuh Djoko.
Namun, diakui Djoko, hingga masih ada jalan-jalan yang perlu mendapat perhatian lebih di antaranya jalan tol Pejagan- Pemalang seksi I dan II, Pejagan- Prupuk (Ciregol), jalur-jalur alternatif, maupun lokasi-lokasi pekerjaan yang masih dilakukan pengerasan jalan. ”Ruas jalan yang dalam perbaikan akan difungsikan sesuai lajur kondisi normal,” imbuhnya.
Djoko menambahkan, kondisi jalur utama, jalur tengah, jalur selatan, dan jalur alternatif saat ini sebagian masih dalam perbaikan. Tetapi, secara umum sudah cukup baik. Adapun jalur jalan lintas selatan ada beberapa lokasi dengan permukaan kurang mulus.
Untuk mempersiapkan mudik Lebaran nanti, Djoko membeberkan, sarana moda transportasi umum yang disediakan meliputi 13.646 armada bus, 92 kereta api, dan 66 penerbangan pesawat. ”Sarana angkutan antarkota juga sangat memadai. Pemerintah kabupaten/kota di Jateng juga diminta menyiapkan angkutan terusan baik angkutan kota maupun angkutan desa,” kata Djoko yang juga menjabat Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov Jateng ini.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng Kombes Benyamin mengatakan, perkiraan puncak arus mudik Lebaran akan terjadi pada 14-16 Juli 2015. Untuk jalur jalan raya, yang perlu diantisipasi adalah ada sekitar 110 lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, 113 lokasi rawan macet, dan 77 lokasi pasar tumpah. ”Selain itu juga ada 17 lokasi perlintasan rel kereta api rawan macet, 205 lokasi perlintasan rel kereta api tanpa palang, dan 216 perlintasan rel kereta api dengan palang,” kata dia.
Untuk menghadapi mudik Lebaran nanti, Polda Jateng juga akan mempersiapkan 8.170 personel polisi. Dari jumlah itu, 1.300 personel berasal dari Mapolada Jateng, sedangkan 6.870 orang lainnya dari jajaran Polres di kabupaten/kota di Jawa Tengah. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta para kepala daerah di 35 kabupaten/kota se-Jateng untuk mempercepat pembangunan atau perbaikan infrastruktur jalan utama maupun jalan alternatif.
”Cek jalan masing-masing, termasuk jalur-jalur alternatif, karena ada titik-titik tertentu di jalur utama yang dibangun tapi belum selesai,” ucapnya. Sementara itu, Kementerian Perhubungan melarang truk lebih dari dua sumbu melintasi jalur mudik mulai H-5 Lebaran 2015 (12/7) hingga H+3 (21/7). Kebijakan itu untuk lebih memberi ruang kepada arus pemudik.
Namun, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pelarangan itu tidak berlaku untuk truk pengangkut sembako, ternak, susu segar, dan bahan bakar minyak (BBM). ”Saya usul 12-21 Juli truk tak melintas, tapi taruhannya harga (kebutuhan pokok) naik. Begini saja, 12-21 Juli sudah tidak boleh jalan,” katanya.
Pelarangan itu lebih awal dibandingkan Lebaran 2014, yakni H-4 hingga H+2, dan untuk Lebaran tahun ini juga awalnya diberlakukan dari H-4 sampai H+1. Untuk itu, Jonan mengimbau operator untuk mendistribusikan pasokan barang lebih awal.
Dia juga mengatakan bahwa seluruh direktur jenderal akan melakukan ”ramp check” (inspeksi keselamatan) untuk memeriksa keterdugaan penggunaan narkoba terhadap para sopir bus, truk, pilot, ataupun nakhoda. ”Saya harap 'safety' (keselamatan) mulai sekarang disiapkan. Kalau secara keselamatan pesawat tidak bisa terbang, ya tidak bisa,” katanya.
Pada kesempatan sama, Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengatur mana saja jalan-jalan yang boleh dilewati truk dan yang tidak. ”Saya sudah tanyakan kepada Kemenpupera, kendaraan berat dilarang melintasi jalan mana? Sekarang ini baru Grade B, jadi agar tidak berdebu dilapisi aspal di atas jalan Cikapali,” katanya.
Menurut dia, solusi efektif yang ditawarkan untuk kelancaran lalu lintas arus mudik Lebaran tahun ini, yakni dengan mengalihkan bus-bus untuk berbelok ke kiri ke Jalur Pantura.
Amin fauzi/ant
Pelaksana Harian (Plh) Sekda Jateng Djoko Sutrisno mengatakan, dari prediksi jumlah pemudik itu diperkirakan 1.903.438 orang menggunakan sepeda motor, 2.207.968 orang memakai mobil pribadi, dan 2.347.005 menggunakan transportasi umum.
”Selain itu, kami juga perkirakan yang naik pesawat sebanyak 96.465 orang, naik kapal laut 27.824 orang, dan kereta api 302.450 orang,” kata Djoko saat rapat koordinasi keuangan dan industri daerah dalam rangka kesiapan Jateng menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 2015 di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng di Semarang kemarin.
Menurut Djoko, semua jalur utama dan alternatif di jalan raya baik yang statusnya jalan nasional maupun provinsi siap dilalui saat arus mudik dan balik Lebaran 2015. ”Semua jalur yang diperbaiki akan siap digunakan sebagai jalur Lebaran mulai H-5,” imbuh Djoko.
Namun, diakui Djoko, hingga masih ada jalan-jalan yang perlu mendapat perhatian lebih di antaranya jalan tol Pejagan- Pemalang seksi I dan II, Pejagan- Prupuk (Ciregol), jalur-jalur alternatif, maupun lokasi-lokasi pekerjaan yang masih dilakukan pengerasan jalan. ”Ruas jalan yang dalam perbaikan akan difungsikan sesuai lajur kondisi normal,” imbuhnya.
Djoko menambahkan, kondisi jalur utama, jalur tengah, jalur selatan, dan jalur alternatif saat ini sebagian masih dalam perbaikan. Tetapi, secara umum sudah cukup baik. Adapun jalur jalan lintas selatan ada beberapa lokasi dengan permukaan kurang mulus.
Untuk mempersiapkan mudik Lebaran nanti, Djoko membeberkan, sarana moda transportasi umum yang disediakan meliputi 13.646 armada bus, 92 kereta api, dan 66 penerbangan pesawat. ”Sarana angkutan antarkota juga sangat memadai. Pemerintah kabupaten/kota di Jateng juga diminta menyiapkan angkutan terusan baik angkutan kota maupun angkutan desa,” kata Djoko yang juga menjabat Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov Jateng ini.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng Kombes Benyamin mengatakan, perkiraan puncak arus mudik Lebaran akan terjadi pada 14-16 Juli 2015. Untuk jalur jalan raya, yang perlu diantisipasi adalah ada sekitar 110 lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, 113 lokasi rawan macet, dan 77 lokasi pasar tumpah. ”Selain itu juga ada 17 lokasi perlintasan rel kereta api rawan macet, 205 lokasi perlintasan rel kereta api tanpa palang, dan 216 perlintasan rel kereta api dengan palang,” kata dia.
Untuk menghadapi mudik Lebaran nanti, Polda Jateng juga akan mempersiapkan 8.170 personel polisi. Dari jumlah itu, 1.300 personel berasal dari Mapolada Jateng, sedangkan 6.870 orang lainnya dari jajaran Polres di kabupaten/kota di Jawa Tengah. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta para kepala daerah di 35 kabupaten/kota se-Jateng untuk mempercepat pembangunan atau perbaikan infrastruktur jalan utama maupun jalan alternatif.
”Cek jalan masing-masing, termasuk jalur-jalur alternatif, karena ada titik-titik tertentu di jalur utama yang dibangun tapi belum selesai,” ucapnya. Sementara itu, Kementerian Perhubungan melarang truk lebih dari dua sumbu melintasi jalur mudik mulai H-5 Lebaran 2015 (12/7) hingga H+3 (21/7). Kebijakan itu untuk lebih memberi ruang kepada arus pemudik.
Namun, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pelarangan itu tidak berlaku untuk truk pengangkut sembako, ternak, susu segar, dan bahan bakar minyak (BBM). ”Saya usul 12-21 Juli truk tak melintas, tapi taruhannya harga (kebutuhan pokok) naik. Begini saja, 12-21 Juli sudah tidak boleh jalan,” katanya.
Pelarangan itu lebih awal dibandingkan Lebaran 2014, yakni H-4 hingga H+2, dan untuk Lebaran tahun ini juga awalnya diberlakukan dari H-4 sampai H+1. Untuk itu, Jonan mengimbau operator untuk mendistribusikan pasokan barang lebih awal.
Dia juga mengatakan bahwa seluruh direktur jenderal akan melakukan ”ramp check” (inspeksi keselamatan) untuk memeriksa keterdugaan penggunaan narkoba terhadap para sopir bus, truk, pilot, ataupun nakhoda. ”Saya harap 'safety' (keselamatan) mulai sekarang disiapkan. Kalau secara keselamatan pesawat tidak bisa terbang, ya tidak bisa,” katanya.
Pada kesempatan sama, Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengatur mana saja jalan-jalan yang boleh dilewati truk dan yang tidak. ”Saya sudah tanyakan kepada Kemenpupera, kendaraan berat dilarang melintasi jalan mana? Sekarang ini baru Grade B, jadi agar tidak berdebu dilapisi aspal di atas jalan Cikapali,” katanya.
Menurut dia, solusi efektif yang ditawarkan untuk kelancaran lalu lintas arus mudik Lebaran tahun ini, yakni dengan mengalihkan bus-bus untuk berbelok ke kiri ke Jalur Pantura.
Amin fauzi/ant
(ftr)