Cegah Penyebaran Virus dengan Telepon Seluler

Senin, 08 Juni 2015 - 10:47 WIB
Cegah Penyebaran Virus dengan Telepon Seluler
Cegah Penyebaran Virus dengan Telepon Seluler
A A A
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan melacak telepon seluler (ponsel) ratusan orang yang dikarantina karena diduga mengidap MERS (Sindrom Pernafasan Timur Tengah).

Pelacakan itu bertujuan untuk menutup ruang gerak mereka agar mencegah penyebaran virus mematikan tersebut. ”Tolong dipahami. Pelacakan dengan ponsel tersebut dilakukan agar wabah MERS tersebut tidak merambat ke perkampungan kita dan komunitas,” kata Deputi Perdana Menteri (PM) Choi Kyung-hwan dalam pers konferensi di Sejong, Korsel, dikutip Reuters.

Pelacakan dengan ponsel bagi warga yang dikarantina bertujuan agar mereka tetap terdeteksi petugas kesehatan dan tidak bepergian jarak jauh. Sebagian kecil, mereka berada di rumah sakit dan sebagian lagi berada di rumah. Hampir 2.000 orang yang diduga berpotensi terinfeksi MERS diminta mengaktifkan ponsel mereka.

Seluruh penduduk Desa Sunchang, sekitar 240 km selatan Seoul yang berjumlah 105 orang, bahkan dikarantina. Itu karena satu orang penduduk desa tersebut dipastikan terinfeksi MERS. ”Kita memastikan dapat mengontrol wabah MERS ini,” jamin Choi. Choi juga kemarin memperingatkan ”semua upaya” untuk mencegah penyebaran wabah mematikan di negara dengan ekonomi keempat terbesar di Asia.

Dia meminta publik tidak panik dan bekerja sama dengan pemerintah untuk meminimalisasi dampak ekonomi. ”Kita menjamin situasi bisa dikontrol. Wabah tidak akan menyebar ke luar komunitas,” tutur Choi. MERS menelan lima korban tewas di Korsel. Jumlah pasien yang terinfeksi virus mematikan tersebut berjumlah 64 orang, termasuk 14 pasien baru. Itu menjadi wabah MERS terbesar di luar negara Timur Tengah.

Wali Kota Seoul Park Wonsoon menuding pemerintah pusat tidak menyediakan informasi yang cukup bagi warga. Akibatnya, banyak warga yang menyepelekan keganasan virus tersebut. Namun, Menteri Kesehatan Korsel Moon Hyungpyo membantah tuduhan tersebut. ”Komentar berlebihan akan memicu kekhawatiran publik,” ujar Moon, dikutip BBC.

Otoritas kesehatan memperingatkan jumlah kasus MERS akan bertambah. Sebagian besar berasal dari korban yang terinfeksi di rumah sakit. ”Mempertimbangkan masa inkubasi, kita percaya jumlah pasien baru akan dikonfirmasi pada besok (hari ini),” kata Kwon Jun-wook, pejabat senior Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, lebih dari 20.000 wisatawan asing menunda perjalanannya ke Korsel sejak MERS melanda Korsel. Badan Pariwisata Korea (KTO) menyatakan 85% wisatawan China, Taiwan, dan Hong Kong memilih membatalkan liburan ke Negeri Ginseng. ”Jika MERS terus menyebar di Korsel, sejumlah wisatawan akan mengalihkan kunjungan ke Jepang,” kata seorang pejabat KTO dikutip kantor berita Korsel, Yonhap .

KTO memperkirakan sebanyak 100.000 wisatawan China akan membatalkan kunjungan ke Korsel pada Juni ini. Padahal, rata-rata kunjungan turis China mencapai 500.000 ke Seoul.

Andika Hendra M
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7123 seconds (0.1#10.140)