Praktik Perjokian SBMPTN Diantisipasi

Senin, 08 Juni 2015 - 10:32 WIB
Praktik Perjokian SBMPTN Diantisipasi
Praktik Perjokian SBMPTN Diantisipasi
A A A
JAKARTA - Sebanyak 693.185 siswa mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) besok.

Panitia pun berjanji akan mengawasi ketat praktik perjokian. Ketua Panitia SBMPTN 2015 Rochmat Wahab mengata kan, joki memang akan selalu menjadi kekhawatiran setiap tahunnya. Maka panitia bakal mengawasi dengan ketat dan sudah melakukan antisipasi agar setiap joki bisa tertangkap ketika beraksi di ruang kelas.

”Jangan dikira kita tidak tahu semua strategi atau taktik para joki itu. Kita tahu semua modusnya mereka pakai kacamata atau menyelipkan peng hubung di kancing baju atau me makai baju kura-kura. Tangan seolah sedang menulis, tetapi sebenarnya membuka contek an,” katanya saat konferensi pers SBMPTN di Jakarta kemarin.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ini menjelaskan, memang di ruang kelas tidak dipasang closed circuit television (CCTV), tetapi di ruang-ruang tertentu dipasang pengamanan. Di ruang kelas ada dua orang yang mengawasi 20 peserta ujian. Guru besar ilmu pendidikan anak itu menerangkan, joki SBMPTN biasanya para kakak kelas yang ingin mencari uang tambahan.

Oleh karena itu, seluruh rektor sepakat setiap mahasiswa yang tertangkap menjadi joki akan ditindak dengan dikeluarkan dari kampus saat itu juga. Rochmat menjelaskan, antisipasi kebocoran soal juga dilakukan sejak tim penulis menyusun master soal. Kumpulan soal tersebut tidak disimpan di laptop anggota tim, tetapi masuk ke sistem.

Lalu master soal itu diterima rektor agar mereka merasa bertanggung jawab menjaganya. Bahkan distribusi pun melibatkan seluruh PTN yang ada di dalam Pokja SBMPTN. Jumlah peserta SBMPTN yang akan diuji besok mencapai 693.185 orang. Jumlah ini naik 4,31% dari tahun lalu yang mencapai 664.509. Peserta SBMPTN yang mendaftar Bidik Misi sebanyak 90.686 dan non- Bidik Misi ada 602.499 peserta.

Daya tampung yang tersebar di 74 PTN mencapai 99.223 orang sementara tahun lalu hanya 91.294 orang pada 64 PTN. Hasil SBMPTN akan di umumkan pada 9 Juli mendatang. Dari hasil rekapitulasi, Universitas Padjajaran menjadi favorit pendaftar SBMPTN dengan 85.879 peminat.

Disusul Universitas Hasanuddin (75.155), Universitas Brawijaya (73.558), Universitas Sumatera Utara (70.568), Universitas Indonesia (67.136), dan Universitas Diponegoro (62.649). PTN dengan peminat terendah adalah Universitas Sulawesi Barat (1.090), Universitas Musamus Merauke (1.441), Institut Teknologi Kalimantan (1.719), Institut Teknologi Sumatra (1.916), dan Universitas Sembilan Belas November Kolaka (1.935).

Sekretaris SBMPTN Panitia Lokal (Panlok) Malang Achmad Heru Achadi menambahkan, diterjunkan 4.000 petugas yang bertindak sebagai tim khusus antijoki di tiga PTN di Malang, Jawa Timur. Dia mengatakan, tim antijoki ini sudah dilatih khu sus untuk mengenali modus-modus perjokian yang semakin canggih.

Pengawas sekaligus tim khusus antijoki ter sebut diminta untuk me waspadai setiap gerak-gerik peserta tes, misalnya kerap meng gerak kan anggota badan atau tangan, pura-pura sakit atau sering izin ke toilet. ”Kita akan mengawasi 33.995 peserta tes yang tersebar di Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan UIN Maulana Malik Ibrahim,” ungkapnya.

Selain menempatkan ribuan petugas, lanjutnya, di setiap ruangan tes juga ada penjaga khusus yang memeriksa pe ser ta sebelum memasuki ruangan tes, termasuk pemeriksaan dengan metal detector dan larangan membawa handphone. Agar tidak kecolongan, katanya, petugas juga meminta kartu peserta serta kartu identitasnya seperti KTP, kartu pelajar atau SIM.

Kartu identitas tersebut nantinya dicocokkan dengan kartu peserta. Bagi peserta yang tidak membawa kartu identitas, harus membuat surat pernyataan atau penjelasan sebelum tes dimulai.

Neneng zubaidah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3335 seconds (0.1#10.140)