Banten Percepat Program Sejuta Rumah
A
A
A
TANGERANG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Banten mempercepat Program Sejuta Rumah. DPD REI Banten telah menyiapkan 12.000 unit rumah bersubsidi dengan harga jual mulai Rp100 juta per unit.
Lokasi perumahan murah tersebut tersebar di beberapa kabupaten/ kota seperti Serang, Lebak, Serpong, dan daerah lainnya. ”Kita canangkan percepatan implementasi program sejuta rumahdiBanten. Haliniberguna mendukung program pemerintah yang telah dicanangkan pada 29 April 2015 oleh Presiden Joko Widodo,” kata Ketua DPD REI Banten Soelaeman Soemawinata di Serpong kemarin.
Soelaeman mengakui, pihaknya didesak Plt Gubernur Banten Rano Karno agar program tersebut segera direalisasikan dan tidak sekadar wacana. ”Saya dibilang sama Pak Gubernur, Man, lu jangan wacana doang , capek gua dengar wacana saja,” ucapnya. Hal itu membuat Soelaeman terpicu. ”Ya saya gerakkan semua, akhirnya hari ini juga, tepat hari ini kita launching 5.000 rumah, yang terdiri atas 4.000 rumah dan 1.000 rusunami,” tandasnya.
Menurutnya, sebenarnya REI Banten bisa lebih banyak menyediakan lebih dari 12.000 unit rumah murah bersubsidi. Merujuk data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Banten, dari 1 juta peserta BPJS, 50% adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dari jumlah itu, sebanyak 25% belum punya rumah. ”Kalau data itu betul, Banten berarti butuh 250.000 rumah.
Namun, kami perlu tahu pemetaannya,” ungkapnya. Lebih lanjut Soelaeman menuturkan, strategi pembangunan perumahan di Banten memerlukan perlakuan khusus. Jika dilakukan secara alamiah seperti saat ini yang mana pemangku kepentingan masih berjalan sendiri-sendiri, akan sulit mencapai target yang dicanangkan.
”Harus ada yang bertindak driver program tersebut di daerah. Kami sendiri, REI Banten tidak cukup punya data akurat. Kami mengajak pemangku kepentingan di Banten untuk bersepakat bahwa penyediaan perumahan adalah misi strategis yang hanya bisa diwujudkan dengan semangat sama dan perlu treatment khusus untuk percepatan,” tuturnya.
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany menuturkan, kondisi di wilayah yang dipimpinnya agak berbeda dengan kota/kabupaten lain. ”Harga tanah sangat tinggi di sini. Akan sangat berterima kasih kalau akan ada rusunawa di Tangsel,” tuturnya.
Denny irawan
Lokasi perumahan murah tersebut tersebar di beberapa kabupaten/ kota seperti Serang, Lebak, Serpong, dan daerah lainnya. ”Kita canangkan percepatan implementasi program sejuta rumahdiBanten. Haliniberguna mendukung program pemerintah yang telah dicanangkan pada 29 April 2015 oleh Presiden Joko Widodo,” kata Ketua DPD REI Banten Soelaeman Soemawinata di Serpong kemarin.
Soelaeman mengakui, pihaknya didesak Plt Gubernur Banten Rano Karno agar program tersebut segera direalisasikan dan tidak sekadar wacana. ”Saya dibilang sama Pak Gubernur, Man, lu jangan wacana doang , capek gua dengar wacana saja,” ucapnya. Hal itu membuat Soelaeman terpicu. ”Ya saya gerakkan semua, akhirnya hari ini juga, tepat hari ini kita launching 5.000 rumah, yang terdiri atas 4.000 rumah dan 1.000 rusunami,” tandasnya.
Menurutnya, sebenarnya REI Banten bisa lebih banyak menyediakan lebih dari 12.000 unit rumah murah bersubsidi. Merujuk data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Banten, dari 1 juta peserta BPJS, 50% adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dari jumlah itu, sebanyak 25% belum punya rumah. ”Kalau data itu betul, Banten berarti butuh 250.000 rumah.
Namun, kami perlu tahu pemetaannya,” ungkapnya. Lebih lanjut Soelaeman menuturkan, strategi pembangunan perumahan di Banten memerlukan perlakuan khusus. Jika dilakukan secara alamiah seperti saat ini yang mana pemangku kepentingan masih berjalan sendiri-sendiri, akan sulit mencapai target yang dicanangkan.
”Harus ada yang bertindak driver program tersebut di daerah. Kami sendiri, REI Banten tidak cukup punya data akurat. Kami mengajak pemangku kepentingan di Banten untuk bersepakat bahwa penyediaan perumahan adalah misi strategis yang hanya bisa diwujudkan dengan semangat sama dan perlu treatment khusus untuk percepatan,” tuturnya.
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany menuturkan, kondisi di wilayah yang dipimpinnya agak berbeda dengan kota/kabupaten lain. ”Harga tanah sangat tinggi di sini. Akan sangat berterima kasih kalau akan ada rusunawa di Tangsel,” tuturnya.
Denny irawan
(bbg)