Kapal Terbalik, Ratusan Hilang
A
A
A
JIANLI - Lima orang dipastikan tewas dan ratusan lainnya masih hilang setelah kapal pesiar Dongfangzhixing yang mengangkut 458 orang, terbalik di Sungai Yangtze, Jianli, Provinsi Hubei, China, Senin (1/6) malam.
Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) China hingga kemarin baru berhasil menyelamatkan 18 orang. Para korban selamat langsung dibawa ke rumah sakit. Upaya evakuasi sempat dihadang hujan dan angin. Dongfangzhixing terbalik pukul 21.30 Senin (1/6) waktu setempat. Saat itu kapal tidak sempat mengirimkan sinyal gawat darurat karena kejadian berlangsung tidak terduga dan sangat cepat.
Bantuan datang setelah tujuh penumpang yang terpental berenang ke daratan dan memanggil polisi. Tim SAR mencoba memotong lambung kapal setelah sebelumnya berhasil menyelamatkan dua orang yang terperangkap. Seorang korban selamat, Zhang Hui, mengaku mampu bertahan hidup di atas air selama 10 jam, sekalipun tidak bisa berenang. Dia berpegangan pada puing-puing yang ada di Sungai Yangtze.
”Saya yakinkan diri saya untuk bertahan di puing itu,” kata Zhang, dilansir Xinhua . Tiga jenazah ditemukan di wilayah Yueyang, 50 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP). China belum pernah mengalami peristiwa kapal tenggelam dengan skala sebesar ini dalam 70 tahun terakhir. Kapten dan kepala bagian mesin Dongfangzhixing yang masuk dalam daftar korban selamat diamankan polisi untuk kepentingan pemeriksaan dan penyelidikan.
Menurut kru senior itu, Dongfangzhixing tenggelam setelah diterjang angin tornado. Namun, Departemen Tanggap Darurat Bencana China belum bisa mengonfirmasi penyebab pasti tenggelamnya kapal. ”Yang pasti, di tempat kejadian cuacanya memang sangat buruk,” ujar Zhang Zuqiang, direktur Departemen Tanggap Darurat Mitigasi Bencana dan Pelayanan Publik dari Lembaga Administrasi Meteorologi China, dikutip China Daily.
”Kami mengirimkan tim ahli ke Provinsi Hubei untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” sambungnya. Beberapa korban selamat mengatakan, proses tenggelamnya kapal Dongfangzhixing berlangsung hanya dalam hitungan menit ketika sebagian besar penumpang sedang tidur. Dari 458 penumpang, 406 di antaranya merupakan turis lokal, lima pegawai agen wisata, dan 47 kru kapal.
Para turis kebanyakan berusia 50-80 tahun. Dongfangzhixing berlayar dari sebelah timur Nanjing menuju Chongqing yang berjarak sekitar 1.500 kilometer. Kapal tenggelam di wilayah perairan Damazhou, Sungai Yangtze. Meski terbalik, Dongfangzhixing tetap mengapung di atas air yang kedalamannya mencapai 15 meter tersebut.
Dongfangzhixing memiliki berat 2.200 ton dan panjang 76 meter. Kapal itu mampu mengangkut hingga 534 orang. Berdasarkan laporan CCTV , Dongfangzhixing dimiliki Chongqing Eastern Shipping Corporation yang sudah biasa menjalankan bisnis pariwisata air di Sungai Yangtze, terutama di Sungai Three Groges. Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang langsung datang ke TKP untuk memantau proses evakuasi. Dia ikut ke dalam kapal penyelamat yang mendekati Dongfangzhixing.
Dalam perjalanan menuju Jianli menggunakan pesawat, Li sebelumnya menggelar diskusi mengenai langkah-langkah penyelamatan dan penanganan insiden tersebut. Selain menerjunkan tim SAR, termasuk penyelam, Li juga mendesak pembangunan fasilitas gawat darurat di dekat TKP.
”Semua upaya harus kami lakukan untuk menyelamatkan korban. Selain proses evakuasi, saya juga meminta dokter dan para ahli medis untuk datang ke TKP secepatnya,” tandas Li. Li menambahkan, pemerintah lokal juga perlu menyediakan semua keperluan yang dibutuhkan. ”Begitu pun dengan Kementerian Keuangan. Mereka perlu mengalokasikan dana khusus untuk musibah ini. Saya juga mendesak otoritas terkait menyelidiki penyebab insiden ini,” pungkasnya.
Muh shamil
Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) China hingga kemarin baru berhasil menyelamatkan 18 orang. Para korban selamat langsung dibawa ke rumah sakit. Upaya evakuasi sempat dihadang hujan dan angin. Dongfangzhixing terbalik pukul 21.30 Senin (1/6) waktu setempat. Saat itu kapal tidak sempat mengirimkan sinyal gawat darurat karena kejadian berlangsung tidak terduga dan sangat cepat.
Bantuan datang setelah tujuh penumpang yang terpental berenang ke daratan dan memanggil polisi. Tim SAR mencoba memotong lambung kapal setelah sebelumnya berhasil menyelamatkan dua orang yang terperangkap. Seorang korban selamat, Zhang Hui, mengaku mampu bertahan hidup di atas air selama 10 jam, sekalipun tidak bisa berenang. Dia berpegangan pada puing-puing yang ada di Sungai Yangtze.
”Saya yakinkan diri saya untuk bertahan di puing itu,” kata Zhang, dilansir Xinhua . Tiga jenazah ditemukan di wilayah Yueyang, 50 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP). China belum pernah mengalami peristiwa kapal tenggelam dengan skala sebesar ini dalam 70 tahun terakhir. Kapten dan kepala bagian mesin Dongfangzhixing yang masuk dalam daftar korban selamat diamankan polisi untuk kepentingan pemeriksaan dan penyelidikan.
Menurut kru senior itu, Dongfangzhixing tenggelam setelah diterjang angin tornado. Namun, Departemen Tanggap Darurat Bencana China belum bisa mengonfirmasi penyebab pasti tenggelamnya kapal. ”Yang pasti, di tempat kejadian cuacanya memang sangat buruk,” ujar Zhang Zuqiang, direktur Departemen Tanggap Darurat Mitigasi Bencana dan Pelayanan Publik dari Lembaga Administrasi Meteorologi China, dikutip China Daily.
”Kami mengirimkan tim ahli ke Provinsi Hubei untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” sambungnya. Beberapa korban selamat mengatakan, proses tenggelamnya kapal Dongfangzhixing berlangsung hanya dalam hitungan menit ketika sebagian besar penumpang sedang tidur. Dari 458 penumpang, 406 di antaranya merupakan turis lokal, lima pegawai agen wisata, dan 47 kru kapal.
Para turis kebanyakan berusia 50-80 tahun. Dongfangzhixing berlayar dari sebelah timur Nanjing menuju Chongqing yang berjarak sekitar 1.500 kilometer. Kapal tenggelam di wilayah perairan Damazhou, Sungai Yangtze. Meski terbalik, Dongfangzhixing tetap mengapung di atas air yang kedalamannya mencapai 15 meter tersebut.
Dongfangzhixing memiliki berat 2.200 ton dan panjang 76 meter. Kapal itu mampu mengangkut hingga 534 orang. Berdasarkan laporan CCTV , Dongfangzhixing dimiliki Chongqing Eastern Shipping Corporation yang sudah biasa menjalankan bisnis pariwisata air di Sungai Yangtze, terutama di Sungai Three Groges. Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang langsung datang ke TKP untuk memantau proses evakuasi. Dia ikut ke dalam kapal penyelamat yang mendekati Dongfangzhixing.
Dalam perjalanan menuju Jianli menggunakan pesawat, Li sebelumnya menggelar diskusi mengenai langkah-langkah penyelamatan dan penanganan insiden tersebut. Selain menerjunkan tim SAR, termasuk penyelam, Li juga mendesak pembangunan fasilitas gawat darurat di dekat TKP.
”Semua upaya harus kami lakukan untuk menyelamatkan korban. Selain proses evakuasi, saya juga meminta dokter dan para ahli medis untuk datang ke TKP secepatnya,” tandas Li. Li menambahkan, pemerintah lokal juga perlu menyediakan semua keperluan yang dibutuhkan. ”Begitu pun dengan Kementerian Keuangan. Mereka perlu mengalokasikan dana khusus untuk musibah ini. Saya juga mendesak otoritas terkait menyelidiki penyebab insiden ini,” pungkasnya.
Muh shamil
(bbg)