Bonus Demografi Jadi Peluang Kemajuan

Jum'at, 29 Mei 2015 - 08:04 WIB
Bonus Demografi Jadi...
Bonus Demografi Jadi Peluang Kemajuan
A A A
SOLO - BKKBN akan menjadikan bonus demografi sebagai peluang untuk membuat Indonesia menjadi bangsa yang maju.

Namun, apabila target tersebut tidak tercapai, ini akan menjadi ancaman serius. Bonus demografi itu peningkatan jumlah penduduk Indonesia dibarengi dengan peningkatan penduduk berusia produktif (usia 15 tahun sampai 65 tahun). ”Kalau ini tidak dimanfaatkan, bukan menjadi anugerah, melainkan jadi bencana bagi negara kita karena penduduk usia kerja itu kualitasnya sangat kurang dan lapangan kerja kurang juga,” sebut Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty di Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Untuk membuat bonus demografi menjadi peluang peningkatan ekonomi, BKKBN akan menggalakan program Pengendalian Penduduk, KB, dan Pembangunan Keluarga (PPKBPK) yang selama ini tidak berjalan denganbaik.”Haruskitaoptimalkan. Mari kita sama-sama meningkatkan kinerja kita dari daerah hingga pusat,” tandasnya.

Dalam pertemuan Konsolidasi Perencanaan Program dan Anggaran (KOREN) I Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga Tahun Anggaran 2016, BKKBN akan merancang langkah strategis untuk menghadapi bonus demografi pada 2025. Maka itu, menurutnya, BKKBN akan mengoptimalkan anggaran yang ada dengan program kerja yang real langsung mengena ke masyarakat. ”Sebelumnya program kerja BKKBN tidak punya target yang jelas dan hasilnya mandek tidak ada kemajuan,” sebut politikus PDIP ini.

Dia juga menjelaskan bahwa rancangan kerja yang akan disusun itu nanti anggarannya langsung dibuat dan program kerjanya diarahkan untuk langsung mengena ke masyarakat. ”Jadi jangan sampai anggaran itu tidak berbanding lurus dengan kinerjanya,” tandasnya. Pihaknya juga akan melakukan penambahan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Jumlah petugas lapangan makin kurang jumlahnya dari 40.000 tinggal 17.000. ” Nanti kita akan merekrut lebih banyak lagi PLKB,” katanya.

Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo menyatakan, Kota Solo sudah siap menghadapi bonus demografi dan memaksimalkan peluang untuk kemajuan. Di Solo angka kelahiran ibu itu 1,8 di bawah target yang dicanangkan BKKBN yaitu 2,5 kelahiran per satu ibu. ”Solo sudah siap menghadapi itu, tinggal mempertahankan dan mengemas lebih baik,” ujar dia.

Menurutnya, jumlah petugas lapangan di Kota Solo itu sudah banyak dibandingkan dengan kota-kota lain.

Hasyim ashari
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0509 seconds (0.1#10.140)