Pemerintah Akan Usir Jurnalis Asing di Papua
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan mengambil tindakan tegas bagi media asing yang kedapatan melakukan penghasutan. Sikap tersebut diambil menyusul dibukanya kesempatan bagi jurnalis asing untuk melakukan peliputan di Papua.
"Itu tantangan, tapi kita harus siaplah. Waspada kalau memang bagus ya enggak apa-apa, kalau sudah mulai menghasut ya diusir saja. Susah amat," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Kantor Kemhan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2015).
Menurut Menhan, kebijakan ini harus diiringi sikap kewaspadaan terkait kemungkinan adanya kepentingan lain di balik masuknya jurnalis asing tersebut. Karenanya, perlu ada komunikasi yang baik dengan media yang bersangkutan.
"Kalau itu membantu kita apa salahnya. (Kalau) sudah menghasut-hasut, ada hukumnya itu. Jadi ini kepekaan kita semua pihak, aparatnya juga peka, media Indonesia juga peka, dengan mengenali dan memantau jurnalis asing di Papua," ujarnya.
Terkait dengan deklarasi perang yang dikumandangkan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Menhan mengaku, tidak usah ditanggapi. Mantan KSAD mengaku, optimistis bisa menciptakan perdamaian dengan membangun komunikasi secara pelan-pelan.
"Enggak usah ditanggapilah, berontak mau ngapain, mau perang ya siapkan saja pasukannya perang. Nanti perang-perangan. Ada lah (antisipasi) masa enggak ada. Saya mau ke Papua bertemu OPM, kemarin saja mereka datang ke sini (Kemhan)," paparnya.
"Itu tantangan, tapi kita harus siaplah. Waspada kalau memang bagus ya enggak apa-apa, kalau sudah mulai menghasut ya diusir saja. Susah amat," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Kantor Kemhan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2015).
Menurut Menhan, kebijakan ini harus diiringi sikap kewaspadaan terkait kemungkinan adanya kepentingan lain di balik masuknya jurnalis asing tersebut. Karenanya, perlu ada komunikasi yang baik dengan media yang bersangkutan.
"Kalau itu membantu kita apa salahnya. (Kalau) sudah menghasut-hasut, ada hukumnya itu. Jadi ini kepekaan kita semua pihak, aparatnya juga peka, media Indonesia juga peka, dengan mengenali dan memantau jurnalis asing di Papua," ujarnya.
Terkait dengan deklarasi perang yang dikumandangkan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Menhan mengaku, tidak usah ditanggapi. Mantan KSAD mengaku, optimistis bisa menciptakan perdamaian dengan membangun komunikasi secara pelan-pelan.
"Enggak usah ditanggapilah, berontak mau ngapain, mau perang ya siapkan saja pasukannya perang. Nanti perang-perangan. Ada lah (antisipasi) masa enggak ada. Saya mau ke Papua bertemu OPM, kemarin saja mereka datang ke sini (Kemhan)," paparnya.
(hyk)