Pencari Akik Tewas Tertimpa 2 Ton Batu Giok
A
A
A
MEULABOH - M Jubir alias Rustam, 42, pencari batu alam giok Aceh, tewas setelah tertimpa bongkahan batu akik sekitar dua ton di kawasan Alu Tengku, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Kapolres Nagan Raya AKBP Agus Adrianto melalui Kapolsek Beutong IPDA Banta Amad mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi pada Minggu (24/5) pukul 14.20 WIB saat korban bersama rekannya, Anto, tengah mencongkel batu Giok Aceh di bawah bongkahan batu alam tersebut. ”Dia duduk sambil mencongkel- congkel batu giok yang berada di sekitar lokasi Alu Tengku.
Namun, batu seberat dua ton yang berada di atas batu giok yang sedang dicongkel ini bergeser dan akhirnya jatuh menimpa kepala sebelah kanan. Bahkan, tubuhnya juga turut terhimpit batu,” katanya. Korban yang warga Dusun Cot Sala, Desa Kulam Jeurneh, Kecamatan Beutong, ini seharihari bekerja sebagai pencari batu alam bersama dengan ribuan masyarakat lain di kawasan pedalaman Alu Tengku yang berjarak sekitar 3-4 jam perjalanan dari ibu kota kecamatan tersebut.
Kapolsek Banta menjelaskan, korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) karena terhimpit bongkahan batu alam dua ton ini. Jasadnya baru bisa dievakuasi petugas dibantu warga, sekitar tiga jam setelah kejadian. ”Kami membawa dua unit alat penderek ke sana untuk mengevakuasi tubuh korban yang terjepit. Jasad korban baru berhasil kami evakuasi pada pukul 19.00 WIB yang selanjutnya kami bawa ke rumah duka,” imbuhnya.
Banta menambahkan, kawasan itu memang tidak pernah sepi dari warga yang mencari batu giok Aceh dengan beragam jenis seperti Idocres, Solar, Nefred, Solmed, Black Jade, dan lain-lain. Alhasil, kawasan itu mampu menjadi sumber perekonomian masyarakat pedalaman setempat.
Musibah tersebut bukan pertama kali terjadi. Jauh sebelumnya juga pernah ditemukan kasus orang meninggal karena tertimpa kayu. ”Untuk mengambil foto saat melakukan identifikasi saja kami tidak diizinkan oleh masyarakat sekitar meski kami sudah kompromi dan memberi pengertian. Boleh dibilang ada seribuan warga di kawasan itu yang setiap harinya mencari batu giok Aceh,” katanya.
M ridwan/ant
Kapolres Nagan Raya AKBP Agus Adrianto melalui Kapolsek Beutong IPDA Banta Amad mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi pada Minggu (24/5) pukul 14.20 WIB saat korban bersama rekannya, Anto, tengah mencongkel batu Giok Aceh di bawah bongkahan batu alam tersebut. ”Dia duduk sambil mencongkel- congkel batu giok yang berada di sekitar lokasi Alu Tengku.
Namun, batu seberat dua ton yang berada di atas batu giok yang sedang dicongkel ini bergeser dan akhirnya jatuh menimpa kepala sebelah kanan. Bahkan, tubuhnya juga turut terhimpit batu,” katanya. Korban yang warga Dusun Cot Sala, Desa Kulam Jeurneh, Kecamatan Beutong, ini seharihari bekerja sebagai pencari batu alam bersama dengan ribuan masyarakat lain di kawasan pedalaman Alu Tengku yang berjarak sekitar 3-4 jam perjalanan dari ibu kota kecamatan tersebut.
Kapolsek Banta menjelaskan, korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) karena terhimpit bongkahan batu alam dua ton ini. Jasadnya baru bisa dievakuasi petugas dibantu warga, sekitar tiga jam setelah kejadian. ”Kami membawa dua unit alat penderek ke sana untuk mengevakuasi tubuh korban yang terjepit. Jasad korban baru berhasil kami evakuasi pada pukul 19.00 WIB yang selanjutnya kami bawa ke rumah duka,” imbuhnya.
Banta menambahkan, kawasan itu memang tidak pernah sepi dari warga yang mencari batu giok Aceh dengan beragam jenis seperti Idocres, Solar, Nefred, Solmed, Black Jade, dan lain-lain. Alhasil, kawasan itu mampu menjadi sumber perekonomian masyarakat pedalaman setempat.
Musibah tersebut bukan pertama kali terjadi. Jauh sebelumnya juga pernah ditemukan kasus orang meninggal karena tertimpa kayu. ”Untuk mengambil foto saat melakukan identifikasi saja kami tidak diizinkan oleh masyarakat sekitar meski kami sudah kompromi dan memberi pengertian. Boleh dibilang ada seribuan warga di kawasan itu yang setiap harinya mencari batu giok Aceh,” katanya.
M ridwan/ant
(bhr)