Tebar Pengaruh Positif lewat Kreativitas
A
A
A
Bermula dari program mahasiswa wirausaha di kampusnya, Nezatullah Ramadhan ingin memanfaatkan program tersebut untuk membantu anak jalanan. Neza berharap, anak-anak jalanan dapat beraktivitas lebih baik dan positif melalui program yang dibangunnya..
Apa yang membuat Neza yakin untuk menjalankan program ini hingga menjadi sebuah yayasan? Dan, apa saja kesulitan yang ia hadapi demi mewujudkan keinginan tersebut? Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan pria kelahiran Padang, 8 April 1991, yang ditemui di Rumah Kreatif Nara di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Apa itu Nara Kreatif?
Nara kreatif adalah sebuah usaha kreatif yang mengusung kepedulian lingkungan berupa pengolahan limbah kertas dan organik hingga menjadi produk yang memiliki guna serta nilai jual untuk kegiatan sosial seperti asrama anak asuh, pendidikan gratis, dan sebagainya.
Bagaimana awal berdirinya Yayasan Nara Kreatif?
Saat itu saya bersama teman dalam satu tim program kewirausahaan masih berstatus mahasiswa semester lima di Politeknik Negeri Jakarta. Awalnya ada rasa keprihatinan terhadap anak jalanan, namun saya sadar banyak faktor yang membuat mereka bersikap seperti itu. Kemudian saya memanfaatkan program kewirausahaan untuk mengubah kondisi anak-anak jalanan.
Akhirnya, saya berpikir untuk menggabungkan masalah lingkungan dan masalah sosial. Kami menemui anakanak jalanan, kita ajak untuk membuat produk daur ulang. Alasan saya memilih program daur ulang agar tidak ada segmentasi pasar, sehingga banyak orang yang bisa menggunakan. Setelah berjalan enam bulan, Nara Kreatif resmi menjadi sebuah yayasan pada Januari 2013.
Apa yang membuat Anda yakin melanjutkan program itu menjadi sebuah yayasan?
Saya berpikir bahwa setiap manusia selalu lahir dalam keadaan yang baik. Sehingga kalau ada orang yang berperilaku begini-begitu seperti contohnya anak jalanan, pasti ada alasan tertentu. Saya mulai mencari tahu apa saja faktor-faktornya, ternyata paling banyak karena faktor lingkungan.
Maka, untuk dapat membuat mereka menjadi lebih baik, saya harus hadir dalam lingkungan mereka dan menjadi bagian dari kehidupan mereka demi membawa pengaruh positif melalui kegiatan daur ulang tersebut. Selama berjalan hingga sekarang memasuki tahun ketiga, saya yakin kegiatan ini akan terus berkembang dan dibutuhkan untuk membantu mere-ka. Maka itu, diresmikan menjadi yayasan.
Apa saja kegiatan yang sudah dijalankan oleh Yayasan Nara Kreatif?
Ada kegiatan pengolahan limbah dari pagi hingga sore hari. Kemudian, program keterampilan seperti ilmu komputer, ada kegiatan lingkungan setiap akhir bulan bersama warga belajar dan pengurus. Program lain seperti memberikan pendidikan gratis hasil kerja sama dengan pemerintah Jawa Barat.
Namun, tidak semua warga belajar itu juga ikut mengolah limbah. Jadi, semua bebas dan tergantung mereka. Selain itu, terdapat sembilan orang anak asuh yang tinggal di Rumah Kreatif Nara. Yayasan Nara Kreatif sudah membantu kurang lebih 120 anak untuk dapat bersekolah dan memberikan beasiswa kuliah untuk tiga orang warga belajarnya.
Apa saja produk dari Nara Kreatif?
Semua bahan dari kertas yang didaur ulang yang diaplikasikan menjadi media kits, wedding kits, decoration, fashion, light craft, customize order, dan lain-lain. Produknya tidak terbatas, kami sesuaikan saja. Keuntungan dari produk juga untuk memenuhi kebutuhan operasional dan program-program yang dijalankan.
Siapa yang mengelola yayasan dan dari mana saja anak jalanan tersebut?
Kini ada sembilan orang pengurus yayasan dan jumlah tenaga pengajar 14 orang. Ketika awal program berjalan, ada tiga daerah yang menjadi fokus membina anak jalanan yaitu lampu merah Taman Mini, Pasar Induk Kramat Jati, dan Terminal Kampung Rambutan. Saat ini bukan hanya anak jalanan, namun juga ada anak-anak autis yang dititipkan orangtuanya. Siapa pun itu, kami siap menerima. Kalau sudah di tempat ini, berarti sudah menjadi tanggung jawab kami.
Adakah kisah unik saat merintis yayasan?
Pernah ketika saya sibuk untuk mempertahankan agar yayasan ini hidup dan berjalan, saya diberikan cobaan. Saya diancam akan di-drop out (DO) oleh salah satu dosen. Alasannya, karena saya mulai sibuk dengan kegiatan saya dan meninggalkan kuliah. Kisah lain, saya juga pernah ditawari untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang membantu yayasan ini. Tetapi, saya merasa mungkin komitmen saya untuk menjalankan yayasan ini sedang diuji.
Apa saja kesulitan yang dirasakan menjalankan sebuah yayasan sosial?
Banyak sekali, mulai dari memasarkan produk sampai mengurus anak-anak jalanan. Belum lagi memikirkan biaya operasional setiap hari yang tidak sedikit. Tetapi, semua itu memang perlu keyakinan dan komitmen. Ketika saya down , saya harus ingat bagaimana nasib anakanak. Jadi, ada tanggung jawab moral. Sekarang yang saya pikir adalah setiap masalah tidak ingin saya jadikan beban. Saya harus lebih menyederhanakan pikiran saja.
Apa target Nara Kreatif ke depan?
Pertama target yayasan melalui Rumah Kreatif Nara bisa membantu masyarakat dengan ekonomi kreatif. Kedua, semoga kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan di tempat-tempat lain karena masih banyak teman yang membutuhkan bantuan dan bimbingan.
Harapan Anda ke depan?
Saya berharap, mereka (anak jalanan) bisa memiliki karakter pemimpin. Mereka dapat peduli pada lingkungan sekitar. Saya memberi contoh pada hal-hal kecil agar mereka tidak boleh cuek dan mau memperhatikan hal-hal sederhana. Semoga mereka dapat berkembang hingga bisa memiliki usaha sendiri dan membantu anak jalanan lain.
Dina Angelina
Apa yang membuat Neza yakin untuk menjalankan program ini hingga menjadi sebuah yayasan? Dan, apa saja kesulitan yang ia hadapi demi mewujudkan keinginan tersebut? Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan pria kelahiran Padang, 8 April 1991, yang ditemui di Rumah Kreatif Nara di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Apa itu Nara Kreatif?
Nara kreatif adalah sebuah usaha kreatif yang mengusung kepedulian lingkungan berupa pengolahan limbah kertas dan organik hingga menjadi produk yang memiliki guna serta nilai jual untuk kegiatan sosial seperti asrama anak asuh, pendidikan gratis, dan sebagainya.
Bagaimana awal berdirinya Yayasan Nara Kreatif?
Saat itu saya bersama teman dalam satu tim program kewirausahaan masih berstatus mahasiswa semester lima di Politeknik Negeri Jakarta. Awalnya ada rasa keprihatinan terhadap anak jalanan, namun saya sadar banyak faktor yang membuat mereka bersikap seperti itu. Kemudian saya memanfaatkan program kewirausahaan untuk mengubah kondisi anak-anak jalanan.
Akhirnya, saya berpikir untuk menggabungkan masalah lingkungan dan masalah sosial. Kami menemui anakanak jalanan, kita ajak untuk membuat produk daur ulang. Alasan saya memilih program daur ulang agar tidak ada segmentasi pasar, sehingga banyak orang yang bisa menggunakan. Setelah berjalan enam bulan, Nara Kreatif resmi menjadi sebuah yayasan pada Januari 2013.
Apa yang membuat Anda yakin melanjutkan program itu menjadi sebuah yayasan?
Saya berpikir bahwa setiap manusia selalu lahir dalam keadaan yang baik. Sehingga kalau ada orang yang berperilaku begini-begitu seperti contohnya anak jalanan, pasti ada alasan tertentu. Saya mulai mencari tahu apa saja faktor-faktornya, ternyata paling banyak karena faktor lingkungan.
Maka, untuk dapat membuat mereka menjadi lebih baik, saya harus hadir dalam lingkungan mereka dan menjadi bagian dari kehidupan mereka demi membawa pengaruh positif melalui kegiatan daur ulang tersebut. Selama berjalan hingga sekarang memasuki tahun ketiga, saya yakin kegiatan ini akan terus berkembang dan dibutuhkan untuk membantu mere-ka. Maka itu, diresmikan menjadi yayasan.
Apa saja kegiatan yang sudah dijalankan oleh Yayasan Nara Kreatif?
Ada kegiatan pengolahan limbah dari pagi hingga sore hari. Kemudian, program keterampilan seperti ilmu komputer, ada kegiatan lingkungan setiap akhir bulan bersama warga belajar dan pengurus. Program lain seperti memberikan pendidikan gratis hasil kerja sama dengan pemerintah Jawa Barat.
Namun, tidak semua warga belajar itu juga ikut mengolah limbah. Jadi, semua bebas dan tergantung mereka. Selain itu, terdapat sembilan orang anak asuh yang tinggal di Rumah Kreatif Nara. Yayasan Nara Kreatif sudah membantu kurang lebih 120 anak untuk dapat bersekolah dan memberikan beasiswa kuliah untuk tiga orang warga belajarnya.
Apa saja produk dari Nara Kreatif?
Semua bahan dari kertas yang didaur ulang yang diaplikasikan menjadi media kits, wedding kits, decoration, fashion, light craft, customize order, dan lain-lain. Produknya tidak terbatas, kami sesuaikan saja. Keuntungan dari produk juga untuk memenuhi kebutuhan operasional dan program-program yang dijalankan.
Siapa yang mengelola yayasan dan dari mana saja anak jalanan tersebut?
Kini ada sembilan orang pengurus yayasan dan jumlah tenaga pengajar 14 orang. Ketika awal program berjalan, ada tiga daerah yang menjadi fokus membina anak jalanan yaitu lampu merah Taman Mini, Pasar Induk Kramat Jati, dan Terminal Kampung Rambutan. Saat ini bukan hanya anak jalanan, namun juga ada anak-anak autis yang dititipkan orangtuanya. Siapa pun itu, kami siap menerima. Kalau sudah di tempat ini, berarti sudah menjadi tanggung jawab kami.
Adakah kisah unik saat merintis yayasan?
Pernah ketika saya sibuk untuk mempertahankan agar yayasan ini hidup dan berjalan, saya diberikan cobaan. Saya diancam akan di-drop out (DO) oleh salah satu dosen. Alasannya, karena saya mulai sibuk dengan kegiatan saya dan meninggalkan kuliah. Kisah lain, saya juga pernah ditawari untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang membantu yayasan ini. Tetapi, saya merasa mungkin komitmen saya untuk menjalankan yayasan ini sedang diuji.
Apa saja kesulitan yang dirasakan menjalankan sebuah yayasan sosial?
Banyak sekali, mulai dari memasarkan produk sampai mengurus anak-anak jalanan. Belum lagi memikirkan biaya operasional setiap hari yang tidak sedikit. Tetapi, semua itu memang perlu keyakinan dan komitmen. Ketika saya down , saya harus ingat bagaimana nasib anakanak. Jadi, ada tanggung jawab moral. Sekarang yang saya pikir adalah setiap masalah tidak ingin saya jadikan beban. Saya harus lebih menyederhanakan pikiran saja.
Apa target Nara Kreatif ke depan?
Pertama target yayasan melalui Rumah Kreatif Nara bisa membantu masyarakat dengan ekonomi kreatif. Kedua, semoga kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan di tempat-tempat lain karena masih banyak teman yang membutuhkan bantuan dan bimbingan.
Harapan Anda ke depan?
Saya berharap, mereka (anak jalanan) bisa memiliki karakter pemimpin. Mereka dapat peduli pada lingkungan sekitar. Saya memberi contoh pada hal-hal kecil agar mereka tidak boleh cuek dan mau memperhatikan hal-hal sederhana. Semoga mereka dapat berkembang hingga bisa memiliki usaha sendiri dan membantu anak jalanan lain.
Dina Angelina
(bbg)