Soal Pansel KPK, HS Dillon Nilai Gender Tak Penting
A
A
A
JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengangkat seluruh anggota Panitia seleksi calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) dari kalangan perempuan, dinilai tak perlu menjadi polemik. Sebab, komposisi gender dianggap bukan sebuah persoalan.
Menurut mantan Anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi periode 2000-2001, HS Dillon, hal terpenting yang harus dimiliki pansel adalah integritas ataupun kemampuan.
"Ënggak penting laki-laki atau perempuan, yang penting punya kemampuan," ujar HS Dillon kepada Sindonews melalui sambungan telepon, Jumat (22/5/2015).
Lagipula, menurut dia, ada beberapa di antaranya yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang bagus.
"Seperti Harkristuti Harkrisnowo, Natalia Subagyo juga bagus," tutur mantan utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan periode 2011-2014 ini. (ico)
Baca : Latar Belakang Pansel Capim KPK
Menurut mantan Anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi periode 2000-2001, HS Dillon, hal terpenting yang harus dimiliki pansel adalah integritas ataupun kemampuan.
"Ënggak penting laki-laki atau perempuan, yang penting punya kemampuan," ujar HS Dillon kepada Sindonews melalui sambungan telepon, Jumat (22/5/2015).
Lagipula, menurut dia, ada beberapa di antaranya yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang bagus.
"Seperti Harkristuti Harkrisnowo, Natalia Subagyo juga bagus," tutur mantan utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan periode 2011-2014 ini. (ico)
Baca : Latar Belakang Pansel Capim KPK
(kur)