Hwang Kyo-Ahn Ditunjuk sebagai PM Korsel
A
A
A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-Hye menunjuk Hwang Kyo-Ahn sebagai perdana menteri (PM), menggantikan Lee Wan-Koo yang mengundurkan diri bulan lalu karena terlibat skandal suap ketika baru dua bulan menjabat.
Hwang Kyo-Ahn yang sebelumnya menjabat sebagai menteri kehakiman dan memiliki latar belakang sebagai jaksa dianggap cocok untuk menjalankan program yang sedang digalakkan Park Geun- Hye untuk memberantas korupsi di Korsel. ”Kami percaya dia adalah orang yang tepat untuk membasmi korupsi yang sudah lazim terjadi di masyarakat kita dan melaksanakan reformasi politik untuk membangun Korea yang baru,” ucap Juru Bicara Presiden, Kim Sung-Woo, dilansir AFP .
Korupsi menjadi permasalahan serius di Korsel saat ini. Transparency International pada 2014 bahkan menempatkan Negeri Ginseng ini di peringkat ke-43 negara yang paling banyak kasus korupsi di dunia dari 175 negara. Di Korsel, jabatan PM hanyalah simbol negara karena kekuasaan terkonsentrasi di bawah kendali presiden.
Di bawah kepemimpinan Park Geun-Hye, jabatan PM sulit bertahan lama. Sebelumnya PM Chung Hong-Won mengundurkan diri pada April 2014 setelah terlibat kasus tenggelamnya kapal feri Sewol. Ada cukup banyak kandidat pengganti Chung Hong-Won, namun semua mengundurkan diri karena tersangkut kasus masa lalu.
Terakhir jabatan PM dipegang Lee Wan-Koo yang juga mengundurkan diri bulan lalu. Hwang Kyo-Ahn menjabat sebagai menteri kehakiman selama dua tahun sejak 2013. Sebelumnya dia memiliki rekam jejak panjang di bidang hukum sebagai jaksa sejak 1983. Karier puncak sebagai kepala kejaksaan pertama kali diembannya pada 1995 di Tongyeong. Selanjutnya pada 2009-2011 dia menjadi kepala kejaksaan di Cangwon, Daegu, dan Busan.
Dia juga pernah memegang posisi sebagai kepala Kantor Kebijakan dan Perencanaan Kementerian Kehakiman, kepala Departemen Perencanaan Institute ofJustice, dandirektur Divisi Keamanan Umum I Kantor Jaksa Agung.
Ananda nararya
Hwang Kyo-Ahn yang sebelumnya menjabat sebagai menteri kehakiman dan memiliki latar belakang sebagai jaksa dianggap cocok untuk menjalankan program yang sedang digalakkan Park Geun- Hye untuk memberantas korupsi di Korsel. ”Kami percaya dia adalah orang yang tepat untuk membasmi korupsi yang sudah lazim terjadi di masyarakat kita dan melaksanakan reformasi politik untuk membangun Korea yang baru,” ucap Juru Bicara Presiden, Kim Sung-Woo, dilansir AFP .
Korupsi menjadi permasalahan serius di Korsel saat ini. Transparency International pada 2014 bahkan menempatkan Negeri Ginseng ini di peringkat ke-43 negara yang paling banyak kasus korupsi di dunia dari 175 negara. Di Korsel, jabatan PM hanyalah simbol negara karena kekuasaan terkonsentrasi di bawah kendali presiden.
Di bawah kepemimpinan Park Geun-Hye, jabatan PM sulit bertahan lama. Sebelumnya PM Chung Hong-Won mengundurkan diri pada April 2014 setelah terlibat kasus tenggelamnya kapal feri Sewol. Ada cukup banyak kandidat pengganti Chung Hong-Won, namun semua mengundurkan diri karena tersangkut kasus masa lalu.
Terakhir jabatan PM dipegang Lee Wan-Koo yang juga mengundurkan diri bulan lalu. Hwang Kyo-Ahn menjabat sebagai menteri kehakiman selama dua tahun sejak 2013. Sebelumnya dia memiliki rekam jejak panjang di bidang hukum sebagai jaksa sejak 1983. Karier puncak sebagai kepala kejaksaan pertama kali diembannya pada 1995 di Tongyeong. Selanjutnya pada 2009-2011 dia menjadi kepala kejaksaan di Cangwon, Daegu, dan Busan.
Dia juga pernah memegang posisi sebagai kepala Kantor Kebijakan dan Perencanaan Kementerian Kehakiman, kepala Departemen Perencanaan Institute ofJustice, dandirektur Divisi Keamanan Umum I Kantor Jaksa Agung.
Ananda nararya
(ftr)