Panglima Imbau Nelayan Bantu Pengungsi Rohingya dan Bangladesh
A
A
A
PADANG - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengimbau para nelayan harus membantu pengungsi etnis Rohingya dan Bangladesh yang tersesat di perairan Indonesia.
Menurut dia, bantuan harus diberikan atas nama kemanusiaan karena para pengusngi itu dalam kondisi darurat.
“Saat ini kita hanya mengikuti kebijakan dari Menteri Luar Negeri, kita tidak melarang untuk memberikan bantuan, sebab mereka mengalami kesulitan dan harus dibantu,” kata Moeldoko usai panen raya padi organik di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (20/5/2015)
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang ada di Indosia sebanyak 11.941 per Maret 2015.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Malaysia membuat pernyataan bersama menyatakan sepakat untuk membantu para pengungsi Rohingya. Tidak hanya itu, kedua negara juga mengatakan siap untuk menyediakan pemukiman dan memfasilitasi pemulangan para pengungsi tersebut.
Kedua negara, seperti dilansir Reuters pada Rabu (20/5/2015) menyebut, setidaknya dibutuhkan waktu satu tahun untuk bisa menyiapkan pemukiman dan juga pemulangan para pengungsi tersebut, dengan bantuan dari badan-badan internasional. (Baca: Indonesia-Malaysia Sepakat Bantu Pengungsi Rohingya)
Menurut dia, bantuan harus diberikan atas nama kemanusiaan karena para pengusngi itu dalam kondisi darurat.
“Saat ini kita hanya mengikuti kebijakan dari Menteri Luar Negeri, kita tidak melarang untuk memberikan bantuan, sebab mereka mengalami kesulitan dan harus dibantu,” kata Moeldoko usai panen raya padi organik di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (20/5/2015)
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang ada di Indosia sebanyak 11.941 per Maret 2015.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Malaysia membuat pernyataan bersama menyatakan sepakat untuk membantu para pengungsi Rohingya. Tidak hanya itu, kedua negara juga mengatakan siap untuk menyediakan pemukiman dan memfasilitasi pemulangan para pengungsi tersebut.
Kedua negara, seperti dilansir Reuters pada Rabu (20/5/2015) menyebut, setidaknya dibutuhkan waktu satu tahun untuk bisa menyiapkan pemukiman dan juga pemulangan para pengungsi tersebut, dengan bantuan dari badan-badan internasional. (Baca: Indonesia-Malaysia Sepakat Bantu Pengungsi Rohingya)
(dam)