Telkom Internasional Bidik Bisnis Digital Pasar Global

Rabu, 20 Mei 2015 - 11:12 WIB
Telkom Internasional Bidik Bisnis Digital Pasar Global
Telkom Internasional Bidik Bisnis Digital Pasar Global
A A A
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus mengembangkan brand ke pasar global melalui ekspansi bisnis di 10 negara dunia.

Sejak tahun lalu, melalui anak usahanya, Telkom Internasional (Telin), perusahaan telekomunikasi pelat merah ini telah mempunyai tiga program utama untuk meningkatkan daya saing di industri telekomunikasi nasional maupun regional.

Ketiga program utama perseroan tersebut, yakni penguatan kinerja anak usaha PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel), Indonesia Digital Network (IDN), dan International Expansion. Pada tahun lalu, upaya membawa bendera Telkom ke ranah bisnis global dilakukan melalui Telin.

Perusahaan ini turut serta dalam pembangunan sistem komunikasi kabel laut internasional yang menghubungkan Indonesia ke negara-negara belahan Barat hingga Eropa melalui Konsorsium South East Asia-Middle East - Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5). Selain itu, Telkom juga bergabung bersama Konsorsium South East Asia- United States (SEA-US) yang menghubungkan Indonesia ke belahan Timur hingga Amerika.

Ke depan, Telkom juga sudah mengantongi rencana pembangunan jaringan kabel laut yang diberi nama Indonesia Global Gateway guna menghubungkan SEA-ME-WE 5 dengan SEAUS. Ketiga proyek besar kabel laut berskala dunia ini melengkapi infrastruktur internasional yang telah dimiliki sebelumnya.

Terkait ekspansi bisnis internasional ke-10 negara, sampai saat ini Telkom telah eksis di sejumlah negara, mulai dari Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Makau, AS, dan Arab Saudi. Kiprah Telkom di kancah bisnis internasional ini merupakan prestasi tersendiri.

Pasalnya, rencana tersebut sudah ditetapkan sejak lama, tetapi akhirnya baru betul-betul diwujudkan pada tahun 2014. Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga, saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan, Telkom tengah menjajaki sejumlah negara lain di luar 10 negara yang sudah dimasuki pasarnya. Meskipun enggan menjelaskan negara yang tengah dibidik, menurut Alex negara tersebut masih berada di wilayah Asia Pasifik.

”Selain 10 negara yang sudah dimasuki Telkom, kami tengah menjajaki wilayah baru di sekitar Asia Pasifik. Ada beberapa kemungkinan bisa menambah kerja sama di negara baru atau menambah bisnis di negara yang sudah ada,” kata Alex kepada KORAN SINDO. Alex memaparkan alasan menjajaki negara baru di wilayah Asia Pasifik karena sejalan dengan strategi perusahaan di mana Telkom akan fokus mengembangkan kepada bisnis digital.

Ke depan porsi lini bisnis ini terhadap pendapatan akan digenjot menjadi 40% dari saat ini hanya 30%. ”Kita akan memperbesar porsi bisnis digital, karena masa depan bisnis ini yang akan berkembang di dunia telekomunikasi. Yang pasti, bisnis yang dominannya berupa digital bisa operator maupun nonoperator, kita akan masuk ke sana,” imbuhnya.

Agar ekspansi lebih kencang lagi, pada 8 Desember 2014, anak usaha Telkom yang bergerak di bisnis operator seluler, Telkomsel, meluncurkan secara resmi layanan komersial mobile 4G LTE pertama di Indonesia.

Hadirnya teknologi seluler generasi keempat ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara lainnya di dunia yang telah mengadopsi 4G dan sekaligus merupakan jawaban atas keberhasilan Telkom Group yang telah mampu menerapkan layanan terdepan dalam telekomunikasi.

Terkait kondisi dan karakteristik target pangsa pasar di Asia Pasifik, ujar Alex, tidak jauh berbeda dengan pasar di Indonesia, di mana pengguna (user) lebih memilih layanan data atau koneksi digital dibandingkan voice (suara) maupun text (pesan singkat).

Dengan perilaku dan budaya konsumen yang sama, ini akan memudahkan langkah Telkom dalam melebarkan sayap usaha di wilayah regional Asia Pasifik.

Heru febrianto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6937 seconds (0.1#10.140)