Susah Payah Indonesia Melaju ke Perempat Final
A
A
A
DONGGUAN - Indonesia memastikan satu tempat di perempat final Piala Sudirman 2015 setelah unggul tipis 3-2 atas Inggris di Dongfeng Nissan Sports Center, Dongguan, China, tadi malam.
Kemenangan krusial itu pun dijadikan pemicu semangat untuk mengunci laga terakhir lawan Denmark, besok, agar status juara Grup C berada dalam genggaman. Pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memastikan keberhasilan Indonesia menundukkan Inggris. Mereka menang lebih cepat dari biasanya setelah pasangan Heather Olver/Lauren Smith mundur seusai set pertama berakhir dengan kedudukan 21-15 untuk Greysia/Nitya.
Bertanding dengan optimisme tinggi, Indonesia memetik poin pertama lewat ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan peringkat ketiga dunia ini bahkan hanya butuh waktu 31 menit untuk menumbangkan Andrew Ellis/Peter Mills dengan 21-17 dan 21-15. Ini menjadi kemenangan kedua Hendra/Ahsan atas Andrew/Peter setelah sebelumnya menang mudah 21-9 dan 21-17 saat bertarung di All England Open 2015 lalu.
Meski cukup puas, Hendra mengakui penampilannya belum sempurna. Dia pun berharap jika kembali diturunkan saat menghadapi ganda putra Denmark, dirinya bisa tampil lebih baik. ”Hasil hari ini bisa dikatakan puas, tapi kami merasa belum maksimal. Kemampuan kami belum sepenuhnya keluar. Mungkin juga karena baru pertama main,” kata Hendra tadi malam.
Tunggal putri Indonesia Linda Wenifanetri sukses mengikuti jejak Hendra/Ahsan dengan menggulung Fontaine Mica Chapman dengan straight game 21-10 dan 21-13. Laga itu menjadi pertemuan pertama mereka di lapangan. Linda yang berada di peringkat ke-36 dunia tak begitu kesulitan menundukkan lawannya yang berperingkat 60 dunia itu.
Unggul 2-0 ternyata tak berlanjut pada pertandingan ketiga yang mempertemukan tunggal putra Jonatan Christie dengan Rajiv Ouseph, pemain Inggris keturunan India. Jonathan gagal memberikan kejutan setelah takluk dua set langsung 16-21, 15-21 selama 38 menit. Meski kalah, pebulu tangkis 18 tahun itu cukup puas karena hasil ini akan menjadi pengalaman berharga untuk ke depannya.
”Di awal saya sempat unggul, tapi karena mengubah taktik permainan saya justru mengalami kesalahan sendiri. Terus terang, saya kurang konsentrasi, banyak poin yang saya raih di awal kemudian dikejar. Saya tidak tegang dan tertekan, dari permainan saya merasa tidak kalah. Ini menjadi pengalaman berharga buat saya,” ucap Jonatan. Sayangnya, ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, gagal menyempurnakan kemenangan Indonesia.
Pasangan nomor tiga dunia yang menjadi tumpuan tim ini gagal mendulang poin. Tontowi/Lilyana di luar prediksi takluk kepada Chris Adcock/Gabrielle Adcock 17-21, 18-21. Ini merupakan kekalahan kedua Tontowi/Lilyana atas pasangan asal Inggris itu dari tujuh pertemuannya. Meski begitu, Indonesia tetap melaju ke perempat final. Pasalnya, Inggris sudah mengalami dua kekalahan setelah hari sebelumnya takluk 1-4 kepada Denmark yang akan bertemu Indonesia untuk memperebutkan status sebagai juara Grup C pada besok siang.
Raikhul amar
Kemenangan krusial itu pun dijadikan pemicu semangat untuk mengunci laga terakhir lawan Denmark, besok, agar status juara Grup C berada dalam genggaman. Pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memastikan keberhasilan Indonesia menundukkan Inggris. Mereka menang lebih cepat dari biasanya setelah pasangan Heather Olver/Lauren Smith mundur seusai set pertama berakhir dengan kedudukan 21-15 untuk Greysia/Nitya.
Bertanding dengan optimisme tinggi, Indonesia memetik poin pertama lewat ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan peringkat ketiga dunia ini bahkan hanya butuh waktu 31 menit untuk menumbangkan Andrew Ellis/Peter Mills dengan 21-17 dan 21-15. Ini menjadi kemenangan kedua Hendra/Ahsan atas Andrew/Peter setelah sebelumnya menang mudah 21-9 dan 21-17 saat bertarung di All England Open 2015 lalu.
Meski cukup puas, Hendra mengakui penampilannya belum sempurna. Dia pun berharap jika kembali diturunkan saat menghadapi ganda putra Denmark, dirinya bisa tampil lebih baik. ”Hasil hari ini bisa dikatakan puas, tapi kami merasa belum maksimal. Kemampuan kami belum sepenuhnya keluar. Mungkin juga karena baru pertama main,” kata Hendra tadi malam.
Tunggal putri Indonesia Linda Wenifanetri sukses mengikuti jejak Hendra/Ahsan dengan menggulung Fontaine Mica Chapman dengan straight game 21-10 dan 21-13. Laga itu menjadi pertemuan pertama mereka di lapangan. Linda yang berada di peringkat ke-36 dunia tak begitu kesulitan menundukkan lawannya yang berperingkat 60 dunia itu.
Unggul 2-0 ternyata tak berlanjut pada pertandingan ketiga yang mempertemukan tunggal putra Jonatan Christie dengan Rajiv Ouseph, pemain Inggris keturunan India. Jonathan gagal memberikan kejutan setelah takluk dua set langsung 16-21, 15-21 selama 38 menit. Meski kalah, pebulu tangkis 18 tahun itu cukup puas karena hasil ini akan menjadi pengalaman berharga untuk ke depannya.
”Di awal saya sempat unggul, tapi karena mengubah taktik permainan saya justru mengalami kesalahan sendiri. Terus terang, saya kurang konsentrasi, banyak poin yang saya raih di awal kemudian dikejar. Saya tidak tegang dan tertekan, dari permainan saya merasa tidak kalah. Ini menjadi pengalaman berharga buat saya,” ucap Jonatan. Sayangnya, ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, gagal menyempurnakan kemenangan Indonesia.
Pasangan nomor tiga dunia yang menjadi tumpuan tim ini gagal mendulang poin. Tontowi/Lilyana di luar prediksi takluk kepada Chris Adcock/Gabrielle Adcock 17-21, 18-21. Ini merupakan kekalahan kedua Tontowi/Lilyana atas pasangan asal Inggris itu dari tujuh pertemuannya. Meski begitu, Indonesia tetap melaju ke perempat final. Pasalnya, Inggris sudah mengalami dua kekalahan setelah hari sebelumnya takluk 1-4 kepada Denmark yang akan bertemu Indonesia untuk memperebutkan status sebagai juara Grup C pada besok siang.
Raikhul amar
(bbg)