Raja Bhumibol Kembali ke Istana

Selasa, 12 Mei 2015 - 09:15 WIB
Raja Bhumibol Kembali ke Istana
Raja Bhumibol Kembali ke Istana
A A A
BANGKOK - Kegembiraan dirasakan warga Thailand menyambut kepulangan Raja Bhumibol Adulyadej setelah tujuh bulan dirawat di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok.

Massa berkerumun berbaris di jalanjalan dan bersorak untuk menyambut kepulangan raja di sepanjang jalan ibu kota ke istana kerajaan di kota pesisir Hua Hin. Raja berusia 87 tahun ini kesehatannya memang memburuk selama beberapa tahun terakhir. Sang istri, Ratu Sikrit, dan anaknya, Putri Sirindhorn, merencanakan kepulangan Raja Bhumibol karena mereka menilai kondisinya sudah lebih baik.

Dilaporkan BBC , bukan kali ini saja sang raja harus menjalani perawatan di rumah sakit dalam waktu lama. Beberapa tahun lalu dia juga pernah menjalani perawatan di rumah sakit selama empat tahun. Oktober lalu terdapat masalah serius yang terjadi di kantung empedunya sehingga harus diangkat. Sejak saat itu Raja Bhumibol jarang terlihat di depan umum. Karena rasa tanggung jawabnya yang besar sebagai seorang raja, dia tidak meninggalkan perayaan 65 tahun penobatannya yang digelar minggu lalu di istana kerajaan di Bangkok.

Raja Bhumibol berkuasa sejak 9 Juni 1946. Di mata rakyat Thailand, dia sangat populer dan banyak dilihat sebagai pilar stabilitas Thailand. Meski dia tidak memiliki peran politik formal, banyak yang membutuhkannya. Sang raja termasuk yang paling dihormati rakyatnya karena sering menjadi penengah dalam situasi politik di Thailand. Terlebih saat situasi memanas setelah Thailand dipimpin militer yang melakukan kudeta kekuasaan tahun lalu.

Pemimpin saat ini Jenderal Prayut Chan-ocha berjanji untuk menyerahkan kembali kekuasaan kepada pemerintahan sipil, tetapi tidak ada kejelasan kapan hal tersebut terjadi. Bhumibol Adulyadej lahir di Massachusetts, Amerika Serikat pada 5 Desember 1927. Putra dari Pangeran Mahidol Adulyadej dari Dinasti Chakri ini menjadi raja sejak usia 19 tahun. Namun, saat itu dia tidak langsung naik takhta karena diminta menyelesaikan studinya di Swiss.

Ia diminta belajar hukum dan ilmu politik sebagai bekal menjadi raja. Kepemimpinannya selama 60 tahun di Thailand menjadikan dia sebagai raja terlama di dunia. Keteladanan serta integritas Raja Bhumibol dirasa pantas diambil contoh. Dia juga perhatian terhadap hak dan kesejahteraan petani yang ditunjukkan melalui kebijakan impor beras. Baginya, petani adalah segalanya. Raja juga mengharapkan kepada para politikus, aparat negara, dan segenap lapisan masyarakat untuk tidak selalu melibatkan raja agarterjadiprosespembelajaran politik di negaranya.

Ananda Nararya
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8648 seconds (0.1#10.140)