Wacana Duet Jokowi-Setnov di Pilpres 2019, Ini Komentar PAN

JAKARTA - ‎Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) 2019 tak dipersoalkan Partai Amanat Nasional (PAN). Terlebih, Partai Golkar telah membantah sebagai pihak penebar isu tersebut.

Adapun isu itu muncul dalam sejumlah spanduk yang bertebaran ‎di arena rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar, JCC, Senayan, Jakarta kemarin. Namun, sejumlah spanduk itu telah diturunkan oleh organisasi masyarakat sayap Partai Golkar kemarin sore.

Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan berpendapat, setiap partai politik memiliki hak untuk melakukan manuver politik, termasuk Partai Golkar.

"Tapi bahwasanya itu ada spanduk atau yang lain, kan sudah diklarifikasi juga oleh DPP Golkar ya, katanya itu tidak resmi dan seterusnya. Ya kita sebagai suatu bunga-bunga demokrasi menurut saya silakan saja, siapapun yang mau meramaikan demokrasi kita," ujar Taufik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Apalagi, kata dia, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) digelar serentak pada tahun 2019 nanti. "Sepanjang itu menuju proses yang mekanisme aspiratif masyarakat, ya kita hargai. Tapi sekali lagi terkait dengan kalkulasi politiknya, ya itu kita serahkan pada masing-masing partai politik," tutur wakil ketua DPR ini‎.

Diketahui, spanduk dukungan ke Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 sempat bertebaran di arena Rapimnas Golkar. Namun uniknya, foto wajah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto disandingkan dengan Presiden Jokowi.

Dalam spanduk yang berlogo Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) itu, Setya Novanto disebut sebagai calon wakil presiden. Wajah Ketua MKGR Roem Kono pun ditampilkan dalam spanduk itu.