Fahri Ingin Perpustakaan Parlemen Tak Kalah dari Singapura

Senin, 28 Maret 2016 - 11:45 WIB
Fahri Ingin Perpustakaan...
Fahri Ingin Perpustakaan Parlemen Tak Kalah dari Singapura
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan rencana pembangunan perpustakaan parlemen bukan kepentingan orang secara pribadi.

"Ini semua positif, bukan kepentingan orang per orang," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2016).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai sudah saatnya parlemen memiliki perpustakaan ‎seperti yang diusulkan sejumlah kalangan cendekiawan itu.

"Tidak mesti seperti perpustakaan kongres di Amerika Serikat,‎ tapi jangan lebih kecil dari perpustakaan yang ada di Singapura," tuturnya.

Adapun sejumlah kalangan yang mengusulkan proyek perpustakaan itu adalah pendiri Freedom Institute, Rizal Mallarangeng, ilmuwan sosial Ignas Kleden, politikus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, novelis sekaligus budayawan Ayu Utami. Kemudian, ‎aktivis sosial budaya Nong Darol Mahmda, penggiat budaya atau pionir pustaka pedesaan Nirwan Arsuka‎, serta Dosen Universitas Paramadina Lutfhi‎ Assyaukanie. (Baca juga: Sejumlah Kalangan Usul DPR Bangun Perpustakaan Parlemen)

Sebelumnya, Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengkritik rencana pembangunan perpustakaan di DPR.

Dia menilai rencana itu sebagai modus baru untuk menggolkan rencana pembangunan gedung baru DPR yang selama ini ditentang masyarakat.

"Kali ini judulnya bukan lagi gedung baru, agar lebih intelektual diwacanakan DPR mau bangun perpustakaan termegah se-Asia agar mendapat dukungan dari publik," ujar Uchok, Jumat 25 Maret 2016.

Menurut Uchok, setelah kehadiran para cendekiawan ke DPR, para wakil rakyat di Senayan itu merasa mendapatkan "amunisi" dan semangat baru untuk membangun Gedung baru. (Baca juga: Wacana DPR Bangun Gedung Perpustakaan Dinilai Cuma Akal-akalan)

Uchok mengatakan, rencana pembangunan Perpustakaan DPR mendapat dukungan Ketua DPR, Ade Komarudin. Dia menilai sikap Ade tidak konsisten dengan sikap sebelumnya yang mendukung moratorium pembangunan gedung.

Beredar kabar pembangunan perpustakaan termasuk dalam anggaran sebesar Rp570 miliar dalam APBN 2016.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0920 seconds (0.1#10.140)