Ratu Atut Penuhi Panggilan KPK
A
A
A
JAKARTA - Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atut akan diperiksa sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi alat kesehatan (alkes) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tahun anggaran 2011-2013.
Atut terlihat datang di Gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Dia hadir dengan pakaian serba hitam dan kerudung motif penuh warna. Saat ditemui wartawan, Atut hanya diam sambil melontarkan senyum kecilnya dan langsung masuk ke dalam Lobi Gedung KPK.
"Iya yang bersangkutan akan diperiksa dalam kapasitasnya sebegai tersangka," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/5/2015).
Selain Atut, Priharsa mengatakan juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang juga adik kandung dari Atut. "Keterangannya juga dibutuhkan dalam penyidikan dalam kasus ini," tutur Priharsa.
Seperti diketahui, KPK menetapkan Atut sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alkes, di Dinas Kesehatan Banten tahun anggaran 2011-2013.
Atut resmi berstatus tersangka sejak 6 Januari 2014. Atut disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-undang (UU) Nomor Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Selain itu, Ratu Atut juga telah divonis empat tahun penjara dalam kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dalam sengketa Pilkada Lebak, Banten. Kemudian Mahkamah Agung (MA) menambah hukuman kakak dari Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan ini menjadi tujuh tahun penjara.
Atut terlihat datang di Gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Dia hadir dengan pakaian serba hitam dan kerudung motif penuh warna. Saat ditemui wartawan, Atut hanya diam sambil melontarkan senyum kecilnya dan langsung masuk ke dalam Lobi Gedung KPK.
"Iya yang bersangkutan akan diperiksa dalam kapasitasnya sebegai tersangka," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/5/2015).
Selain Atut, Priharsa mengatakan juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang juga adik kandung dari Atut. "Keterangannya juga dibutuhkan dalam penyidikan dalam kasus ini," tutur Priharsa.
Seperti diketahui, KPK menetapkan Atut sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alkes, di Dinas Kesehatan Banten tahun anggaran 2011-2013.
Atut resmi berstatus tersangka sejak 6 Januari 2014. Atut disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-undang (UU) Nomor Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Selain itu, Ratu Atut juga telah divonis empat tahun penjara dalam kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dalam sengketa Pilkada Lebak, Banten. Kemudian Mahkamah Agung (MA) menambah hukuman kakak dari Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan ini menjadi tujuh tahun penjara.
(maf)