Komandan Korps Marinir Alumni AAL 1988 yang Memiliki Karier Militer Cemerlang

Selasa, 17 Januari 2023 - 05:30 WIB
loading...
Komandan Korps Marinir Alumni AAL 1988 yang Memiliki Karier Militer Cemerlang
Mayjen TNI Mar Widodo Dwi Purwanto (kanan) resmi menjabat sebagai Dankormar menggantikan Letjen TNI Mar Suhartono (kiri) yang diangkat menjadi Dankodiklatal. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komandan Korps Marinir (Dankormar) merupakan jabatan tertinggi di pasukan elite milik TNI AL. Pasukan yang memiliki ciri khas Baret Ungu ini sebelumnya bernama Korps Komando (KKO).

Dikutip dari laman resmi marini.tnial.mil.id, Marinir yang dikenal dengan sebutan Hantu Laut ini memiliki keahlian dalam operasi amfibi, pertahanan pantai, dan sabotase di laut. Sejak dibentuk pada 15 November 1945 di Tegal, Jawa Tengah, terdapat 24 orang yang pernah menjabat sebagai Dankormar.



Dari deretan nama-nama tersebut, dua di antaranya merupakan abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988. Kedua orang tersebut antara lain:

1. Letjen TNI (Mar) Suhartono

Letjen TNI (Mar) Suhartono merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-34 pada 1988 dari satuan khusus Detasemen Jalamangkara (Denjaka). Dia merupakan Dankormar ke 23 yang memimpin pasukan elite Korps Baret Ungu selama hampir empat tahun sejak 2018 hingga 2022.

Lahir di Batang, Jawa Tengah pada 15 April 1966, Suhartono merupakan Perwira Tinggi (Pati) TNI AL yang sangat cemerlang dan banyak melakukan operasi tempur. Salah satunya terlibat dalam operasi pembebasan kapal KM Sinar Kudus yang dibajak perompak di Somalia yang tergabung dalam "Satgas Merah Putih".

Dalam operasi itu, Suhartono menjabat sebagai Dansatgasgultor. Keberhasilannya dalam operasi tersebut membuatnya mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat dari Letkol ke Kolonel.

Mengawali karier sebagai DPB Kodikal saat masih berpangkat Letnan Dua (Letda). Kemudian, Danton 2 Ki C Yonif 2 Marinir, dan Wadantim B Denjaka. Kariernya di pasukan elite TNI AL terus menanjak, Suhartono kemudian dipercaya menduduki jabatan sebagai Wadan Denjaka, kemudian Danden Pamsus Grup A Paspampres, Danden Walpri Grup A Paspampres.

Suhartono kemudian diangkat menjadi Dandenjaka pada 2005-2008 di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski sempat menduduki sejumlah jabatan strategis, namun Suhartono kembali dipercaya menjadi Dandenjaka pada 2011-2012.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1145 seconds (0.1#10.140)