Komandan Korps Marinir Alumni AAL 1988 yang Memiliki Karier Militer Cemerlang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komandan Korps Marinir (Dankormar) merupakan jabatan tertinggi di pasukan elite milik TNI AL. Pasukan yang memiliki ciri khas Baret Ungu ini sebelumnya bernama Korps Komando (KKO).
Dikutip dari laman resmi marini.tnial.mil.id, Marinir yang dikenal dengan sebutan Hantu Laut ini memiliki keahlian dalam operasi amfibi, pertahanan pantai, dan sabotase di laut. Sejak dibentuk pada 15 November 1945 di Tegal, Jawa Tengah, terdapat 24 orang yang pernah menjabat sebagai Dankormar.
Dari deretan nama-nama tersebut, dua di antaranya merupakan abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988. Kedua orang tersebut antara lain:
1. Letjen TNI (Mar) Suhartono
Letjen TNI (Mar) Suhartono merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-34 pada 1988 dari satuan khusus Detasemen Jalamangkara (Denjaka). Dia merupakan Dankormar ke 23 yang memimpin pasukan elite Korps Baret Ungu selama hampir empat tahun sejak 2018 hingga 2022.
Lahir di Batang, Jawa Tengah pada 15 April 1966, Suhartono merupakan Perwira Tinggi (Pati) TNI AL yang sangat cemerlang dan banyak melakukan operasi tempur. Salah satunya terlibat dalam operasi pembebasan kapal KM Sinar Kudus yang dibajak perompak di Somalia yang tergabung dalam "Satgas Merah Putih".
Dalam operasi itu, Suhartono menjabat sebagai Dansatgasgultor. Keberhasilannya dalam operasi tersebut membuatnya mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat dari Letkol ke Kolonel.
Mengawali karier sebagai DPB Kodikal saat masih berpangkat Letnan Dua (Letda). Kemudian, Danton 2 Ki C Yonif 2 Marinir, dan Wadantim B Denjaka. Kariernya di pasukan elite TNI AL terus menanjak, Suhartono kemudian dipercaya menduduki jabatan sebagai Wadan Denjaka, kemudian Danden Pamsus Grup A Paspampres, Danden Walpri Grup A Paspampres.
Suhartono kemudian diangkat menjadi Dandenjaka pada 2005-2008 di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski sempat menduduki sejumlah jabatan strategis, namun Suhartono kembali dipercaya menjadi Dandenjaka pada 2011-2012.
Kariernya di militer semakin mentereng, Suhartono pecah bintang setelah dipercaya menjabat sebagai Danlantamal XI/Merauke pada 2016-2017. Bintang emas di pundaknya bertambah menjadi dua atau Mayjen TNI setelah diangkat menjadi Danpaspampres pada 2017-2018.
Setelah setahun menjadi perisai hidup Presiden Joko Widodo (Jokowi), Suhartono kemudian dipercaya memimpin pasukan elite TNI AL sebagai Dankormar selama hampir empat tahun yakni 2018-2022 sebelum akhirnya diangkat menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Laut (Dankodiklatal) hingga saat ini.
Dengan jabatan barunya tersebut, bintang emas di pundaknya kembali bertambah menjadi tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) TNI. Dalam bidang akademisi, Suhartono juga merupakan Pati TNI AL yang cukup rajin menimba ilmu, berbagai pendidikan telah diikutinya di antaranya, Dikpassis A-1; Dikpespa Mar; Suslapa TNI AD; kemudian Dikreg; serta Seskoal.
Selain itu, Suhartono juga pernah mengenyam pendidikan di Sesko TNI, kemudian Dikko; Pendidikan Taifib; mengikuti Free Fall; Spes Demolisi TNI AD. Termasuk Counter Terorism Inteligence Analysh; Sus Anti Teror; Post Incident Intelegence Colenction; Terorist Devices Technical Response; The Rock Counter Terorism; Militaire De Parachutiste CRS.
2. Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto
Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto resmi menjabat sebagai Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur 26 Juni 1965 ini menjadi orang nomor satu di Korps Baret Ungu, yang merupakan pasukan elite TNI AL ke-24.
Mayjen TNI (Mar) Widodo menerima tongkat komando dari Mayjen TNI (Mar) Suhartono dalam upacara serah terima jabatan yang digelar di Markas Komando Korps Marinir di Jalan Usman dan Harun No 40, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin, 7 Februari 2022.
Pengangkatan Mayjen TNI (Mar) Widodo sebagai Dankormar menggantikan Mayjen TNI (Mar) Suhartono yang diangkat menjadi Dankodiklatal, tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Pengangkatan Widodo sebagai Dankormar bukan tanpa alasan. Sebagai lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-33 pada 1988, Widodo pernah merasakan penugasan operasi di Aceh dan Timor-Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste.
Selama mengabdi di militer, Widodo pernah menempati sejumlah jabatan penting di antaranya Wadanki D Yonif 4 Marinir, Pasi 2 Yonif 2 Marinir, kemudian menjabat sebagai Danseta Pusdikdasmil.
Termasuk menjabat sebagai Kasbrigif 3 Marinir, Asrena Dankormar dan Dandenma Mabesal. Widodo pecah bintang saat menjabat sebagai Danlantamal I/Belawan. Kariernya pun semakin moncer, dia kemudian dipercaya menjadi Danpasmar, Kaskogartap III/Surabaya, Kaskormar serta Kadispotmar.
Bintang di pundaknya kembali bertambah menjadi dua yaknin Mayjen TNI (Mar) setelah menjabat Aspotmar KSAL. Sebagai lulusan AAL dari kesatuan Korps Marinir, Widodo akhirnya dipercaya memimpin pasukan Korps Baret Ungu dengan menjadi Dankormar.
Di Bidang akademis, Widodo juga telah mengikuti berbagai pendidikan militer di antaranya, Pendidikan Komando (Dikko), Dikpespa A-5; Diklapa Kopur A-15; Suspa Intel Pus/Prop (2005) Seskoal A-45; Dikreg Sesko TNI XL dan terakhir Dikreg PPA Lemhannas RI.
Dikutip dari laman resmi marini.tnial.mil.id, Marinir yang dikenal dengan sebutan Hantu Laut ini memiliki keahlian dalam operasi amfibi, pertahanan pantai, dan sabotase di laut. Sejak dibentuk pada 15 November 1945 di Tegal, Jawa Tengah, terdapat 24 orang yang pernah menjabat sebagai Dankormar.
Baca Juga
Dari deretan nama-nama tersebut, dua di antaranya merupakan abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988. Kedua orang tersebut antara lain:
1. Letjen TNI (Mar) Suhartono
Letjen TNI (Mar) Suhartono merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-34 pada 1988 dari satuan khusus Detasemen Jalamangkara (Denjaka). Dia merupakan Dankormar ke 23 yang memimpin pasukan elite Korps Baret Ungu selama hampir empat tahun sejak 2018 hingga 2022.
Lahir di Batang, Jawa Tengah pada 15 April 1966, Suhartono merupakan Perwira Tinggi (Pati) TNI AL yang sangat cemerlang dan banyak melakukan operasi tempur. Salah satunya terlibat dalam operasi pembebasan kapal KM Sinar Kudus yang dibajak perompak di Somalia yang tergabung dalam "Satgas Merah Putih".
Dalam operasi itu, Suhartono menjabat sebagai Dansatgasgultor. Keberhasilannya dalam operasi tersebut membuatnya mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat dari Letkol ke Kolonel.
Mengawali karier sebagai DPB Kodikal saat masih berpangkat Letnan Dua (Letda). Kemudian, Danton 2 Ki C Yonif 2 Marinir, dan Wadantim B Denjaka. Kariernya di pasukan elite TNI AL terus menanjak, Suhartono kemudian dipercaya menduduki jabatan sebagai Wadan Denjaka, kemudian Danden Pamsus Grup A Paspampres, Danden Walpri Grup A Paspampres.
Suhartono kemudian diangkat menjadi Dandenjaka pada 2005-2008 di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski sempat menduduki sejumlah jabatan strategis, namun Suhartono kembali dipercaya menjadi Dandenjaka pada 2011-2012.
Kariernya di militer semakin mentereng, Suhartono pecah bintang setelah dipercaya menjabat sebagai Danlantamal XI/Merauke pada 2016-2017. Bintang emas di pundaknya bertambah menjadi dua atau Mayjen TNI setelah diangkat menjadi Danpaspampres pada 2017-2018.
Setelah setahun menjadi perisai hidup Presiden Joko Widodo (Jokowi), Suhartono kemudian dipercaya memimpin pasukan elite TNI AL sebagai Dankormar selama hampir empat tahun yakni 2018-2022 sebelum akhirnya diangkat menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Laut (Dankodiklatal) hingga saat ini.
Dengan jabatan barunya tersebut, bintang emas di pundaknya kembali bertambah menjadi tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) TNI. Dalam bidang akademisi, Suhartono juga merupakan Pati TNI AL yang cukup rajin menimba ilmu, berbagai pendidikan telah diikutinya di antaranya, Dikpassis A-1; Dikpespa Mar; Suslapa TNI AD; kemudian Dikreg; serta Seskoal.
Selain itu, Suhartono juga pernah mengenyam pendidikan di Sesko TNI, kemudian Dikko; Pendidikan Taifib; mengikuti Free Fall; Spes Demolisi TNI AD. Termasuk Counter Terorism Inteligence Analysh; Sus Anti Teror; Post Incident Intelegence Colenction; Terorist Devices Technical Response; The Rock Counter Terorism; Militaire De Parachutiste CRS.
2. Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto
Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto resmi menjabat sebagai Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur 26 Juni 1965 ini menjadi orang nomor satu di Korps Baret Ungu, yang merupakan pasukan elite TNI AL ke-24.
Mayjen TNI (Mar) Widodo menerima tongkat komando dari Mayjen TNI (Mar) Suhartono dalam upacara serah terima jabatan yang digelar di Markas Komando Korps Marinir di Jalan Usman dan Harun No 40, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin, 7 Februari 2022.
Pengangkatan Mayjen TNI (Mar) Widodo sebagai Dankormar menggantikan Mayjen TNI (Mar) Suhartono yang diangkat menjadi Dankodiklatal, tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Pengangkatan Widodo sebagai Dankormar bukan tanpa alasan. Sebagai lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-33 pada 1988, Widodo pernah merasakan penugasan operasi di Aceh dan Timor-Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste.
Selama mengabdi di militer, Widodo pernah menempati sejumlah jabatan penting di antaranya Wadanki D Yonif 4 Marinir, Pasi 2 Yonif 2 Marinir, kemudian menjabat sebagai Danseta Pusdikdasmil.
Termasuk menjabat sebagai Kasbrigif 3 Marinir, Asrena Dankormar dan Dandenma Mabesal. Widodo pecah bintang saat menjabat sebagai Danlantamal I/Belawan. Kariernya pun semakin moncer, dia kemudian dipercaya menjadi Danpasmar, Kaskogartap III/Surabaya, Kaskormar serta Kadispotmar.
Bintang di pundaknya kembali bertambah menjadi dua yaknin Mayjen TNI (Mar) setelah menjabat Aspotmar KSAL. Sebagai lulusan AAL dari kesatuan Korps Marinir, Widodo akhirnya dipercaya memimpin pasukan Korps Baret Ungu dengan menjadi Dankormar.
Di Bidang akademis, Widodo juga telah mengikuti berbagai pendidikan militer di antaranya, Pendidikan Komando (Dikko), Dikpespa A-5; Diklapa Kopur A-15; Suspa Intel Pus/Prop (2005) Seskoal A-45; Dikreg Sesko TNI XL dan terakhir Dikreg PPA Lemhannas RI.
(cip)