Tak Menjadi Bintang di HUT PDIP, Bagaimana Nasib Ganjar?

Senin, 16 Januari 2023 - 10:40 WIB
loading...
Tak Menjadi Bintang...
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri HUT ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023) lalu. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak menjadi pusat perhatian dalam HUT ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023) lalu. Meski selalu masuk tiga besar survei capres 2024, tapi Ganjar tidak pernah disebut oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bahkan posisi duduknya pun di baris ketiga bersama kader biasa.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menyebutkan, ada beberapa alasan Ganjar tidak menjadi bintang di HUT PDIP. Pertama, Ganjar berkemungkinan tidak masuk dalam skema capres yang dipersiapkan oleh Megawati di 2024. Megawati menyebut trah Soekarno, Puan Maharani dan memperkenalkan anak-anak Puan ke peserta HUT PDIP.

Kedua, Megawati seperti serius untuk memikirkan trah Soekarno sebagai capres dan cawapres di 2024 dan mempersiapkan regenerasi kepemimpinan di internal PDIP. Dengan membuka jalan untuk trah Soekarno, sinyal kepemimpinan PDIP selanjutnya bakal berlanjut ke anak-anaknya.



Ketiga, dengan keluarnya nama Ganjar di kelompok-kelompok relawan politik dan beberapa partai politik menjadi masalah dalam skema organisasi PDIP. Ganjar adalah kader PDIP tapi namanya lebih dulu keluar di partai lain. Secara organisasi Ganjar dinilai mendesak PDIP dengan menggunakan relawan dan tangan partai lain agar mendeklarasikan dirinya sebagai capres.

"Pendekatan relawan yang mendesak PDIP agar mendeklarasikan Jokowi di tahun 2014 mungkin saja efektif karena posisinya saat itu sebagai oposisi. Namun, saat ini posisi PDIP adalah partai penguasa. Seharusnya siapa calon yang bakal diusung oleh PDIP tentu tidak terlalu masalah, karena PDIP punya infrastruktur politiknya. Sayangnya munculnya Ganjar di PDIP tidak menjadi kejutan seperti yang terjadi di Jokowi, sehingga banyak menilai Ganjar meniru pola yang dilakukan oleh Jokowi," kata Arifki, Senin (16/1/2023).

Jika Ganjar Pranowo tidak memperoleh restu dari Megawati maju di Pilpres 2024, maka bisa memaksimalkan posisinya di partai lain, salah satunya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun tampaknya hal ini juga tidak gampang karena Ganjar harus bertarung dengan kader-kader anggota koalisi partai KIB yang berencana ingin maju sebagai capres, seperti Airlangga Hartarto. Selain itu, Ridwan Kamil yang sudah bergabung dengan Partai Golkar, Erick Tohir yang dekat dengan PAN, serta Sandiaga Uno yang juga dikabarkan bakal merapat ke PPP jika tidak diusung oleh Gerindra sebagai capres dan cawapres.

Baca juga: Membaca Sikap Megawati Tak Umumkan Capres 2024 di HUT ke-50 PDIP

Dari berbagai dinamika yang terjadi di partai-partai KIB, Ganjar mungkin saja dengan mudah mendapatkan posisi capres, tetapi dinamika cawapres bakal menyulitkan menghasilkan kesepakatan. Namun, Golkar, PAN, dan PPP partai yang tidak ada pemiliknya, sehingga berbagai kemungkinan itu bisa saja terjadi untuk jalan Ganjar memperoleh kapal politik cadangan jika tidak mendapatkan tempat di kapal eksekutif PDIP.

"Ganjar itu udah dua periode sebagai gubernur. Pilihan maju sebagai capres atau cawapres tentu logis. Popularitas Ganjar hanya sia-sia jika ambisi politiknya di tahun 2024 hanya sekadar menjadi menteri. Jika kesempatan di tahun 2024 tidak diambilnya, pada tahun 2029 tidak hanya cahaya dari PDIP yang bakal semakin redup untuk Ganjar, tetapi juga penilaian dari publik. Pilihan Ganjar yang tersisa cuma mengharapkan tiket dari KIB jika ingin tetap maju sebagai capres," kata Arifki.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Deddy Sitorus Ungkap...
Deddy Sitorus Ungkap Ada Utusan Minta Hasto Mundur dari Sekjen dan PDIP Jangan Pecat Jokowi
KPK Limpahkan 2 Perkara...
KPK Limpahkan 2 Perkara Hasto Kristiyanto ke Penuntut Umum
Kejagung Bakal Periksa...
Kejagung Bakal Periksa Ahok soal Dugaan Korupsi Pertamina, PDIP Ungkap Ada Kejanggalan
Sidang Perdana Gugatan...
Sidang Perdana Gugatan Praperadilan Digelar Besok, Kubu Hasto: Kami Berharap KPK Sudah Siap Hadir
Ketua DPR Puan Ingatkan...
Ketua DPR Puan Ingatkan Kepala Daerah Pentingnya Kerja Sama dengan Pemerintah Pusat
Puan Hadiri Penutupan...
Puan Hadiri Penutupan Kongres Demokrat, Aria Bima: Kita Butuh Komunikasi Lintas Partai Politik
Wamendagri Apresiasi...
Wamendagri Apresiasi Ketum PDIP Megawati yang Turut Mendukung Retreat di Magelang
Hasto Titip Pesan untuk...
Hasto Titip Pesan untuk Kader PDIP: Jaga Megawati!
9 Kepala Daerah PDIP...
9 Kepala Daerah PDIP Bali Kompak Tak Ikut Retreat di Akmil Magelang, Ada Apa?
Rekomendasi
Ini 5 Fakultas/Sekolah...
Ini 5 Fakultas/Sekolah ITB dengan Keketatan Tertinggi pada SNBT 2025, Tertarik?
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
56 menit yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
1 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Rudal Oreshnik Rusia...
Rudal Oreshnik Rusia Tak Bisa Dicegat, Nasib Ukraina Mencemaskan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved