BMKG: Gempa M5,3 di Bengkulu Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gempa bumi magnitudo M5,3 dengan parameter update M5,4 terjadi di wilayah Kaur, Bengkulu, pada pukul 05.41 WIB, Sabtu (14/1/2023). Hal ini dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,11° LS ; 103,00° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 52 Km arah Barat Daya Kaur, Bengkulu pada kedalaman 58 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
BMKG melaporkan gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kaur dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Kota Bengkulu, Argamakmur, Liwa, dan Oku Selatan dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Kemudian di daerah Kepahiang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), dan daerah Sekincau (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Daryono pun mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutupnya.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,11° LS ; 103,00° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 52 Km arah Barat Daya Kaur, Bengkulu pada kedalaman 58 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
BMKG melaporkan gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kaur dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Kota Bengkulu, Argamakmur, Liwa, dan Oku Selatan dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Kemudian di daerah Kepahiang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), dan daerah Sekincau (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Daryono pun mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutupnya.
(maf)