Membaca Sikap Megawati Tak Umumkan Capres 2024 di HUT ke-50 PDIP
loading...
A
A
A
"Dan PDIP tinggal nonton aja, begitu nanti PDIP mengeluarkan nama capres dan deklarasi kan pasti buyar sendiri itu semuanya, karena semua partai pasti menunggu PDIP karena punya calon yang oke di elektabilitas, punya tiket sendiri, punya kader yang banyak," imbuhnya.
Maka itu, sikap Megawati yang tidak mengumumkan nama capres 2024 pada momen HUT ke-50 PDIP itu pilihan tepat. "Dan saya prediksi mungkin PDIP akan menahan atau baru akan mengeluarkan nama-nama capresnya dekat-dekat dengan pendaftaran batas akhir pendaftaran (capres dan cawapres di KPU, red)," pungkasnya.
Sementara itu, analis politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif melihat Megawati berusaha mengukur waktu mendeklarasikan capres-cawapres 2024. "Dalam konteks pilpres, strategi deklarasi capres last minutes sangat menentukan, PDIP sedang memanfaatkan momentum ini untuk menyimpan nominasi nama bakal capres dan cawapres yang sudah ada seperti nama Ganjar Pranowo dan Puan Maharani," kata Ikhwan Arif.
Di samping itu, kata dia, faktor ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sangat menentukan langkah politik PDIP dalam memutuskan berkoalisi atau tidaknya dengan partai politik lain. "Dengan modal presidential threshold PDIP bisa saja mengusung nama Ganjar atau Puan tanpa berkoalisi dengan partai politik lain justru sebaliknya partai politik lain yang akan tertarik bergabung dengan PDIP," tuturnya.
Dia mengatakan, PDIP lebih memilih menyimpan nominasi bakal capres dan cawapres yang sudah ada di kantongnya Megawati. "Ini sebuah pertanda bahwa Ganjar Pranowo masih punya kesempatan besar untuk diusung sebagai capres pilihan PDIP. Pernyataan ini sebagai ujian kesabaran bagi Ganjar Pranowo di tengah semakin besarnya desakan dari relawan politik," pungkasnya.
Maka itu, sikap Megawati yang tidak mengumumkan nama capres 2024 pada momen HUT ke-50 PDIP itu pilihan tepat. "Dan saya prediksi mungkin PDIP akan menahan atau baru akan mengeluarkan nama-nama capresnya dekat-dekat dengan pendaftaran batas akhir pendaftaran (capres dan cawapres di KPU, red)," pungkasnya.
Baca Juga
Sementara itu, analis politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif melihat Megawati berusaha mengukur waktu mendeklarasikan capres-cawapres 2024. "Dalam konteks pilpres, strategi deklarasi capres last minutes sangat menentukan, PDIP sedang memanfaatkan momentum ini untuk menyimpan nominasi nama bakal capres dan cawapres yang sudah ada seperti nama Ganjar Pranowo dan Puan Maharani," kata Ikhwan Arif.
Di samping itu, kata dia, faktor ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sangat menentukan langkah politik PDIP dalam memutuskan berkoalisi atau tidaknya dengan partai politik lain. "Dengan modal presidential threshold PDIP bisa saja mengusung nama Ganjar atau Puan tanpa berkoalisi dengan partai politik lain justru sebaliknya partai politik lain yang akan tertarik bergabung dengan PDIP," tuturnya.
Dia mengatakan, PDIP lebih memilih menyimpan nominasi bakal capres dan cawapres yang sudah ada di kantongnya Megawati. "Ini sebuah pertanda bahwa Ganjar Pranowo masih punya kesempatan besar untuk diusung sebagai capres pilihan PDIP. Pernyataan ini sebagai ujian kesabaran bagi Ganjar Pranowo di tengah semakin besarnya desakan dari relawan politik," pungkasnya.
(rca)