Golkar Ajak PDIP Ikuti Suara Rakyat Pilih Sistem Proporsional Terbuka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar mengajak PDIP untuk mengikuti suara rakyat memilih sistem proporsional terbuka pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Ajakan tersebut datang dari Wakil Ketua Umum Golkar , Nurul Arifin.
Nurul Arifin mengaku memahami betul alasan mengapa PDIP ingin sekali menerapkan sistem proporsional tertutup, lantaran memiliki political ID yang sangat kuat. Namun demikian, Nurul tetap mengajak PDIP memilih sistem proporsional terbuka.
"Ayo Pak Hasto jangan terlalu keras begitu. Kita harus mengutamakan mengusung suara rakyat. Berikan rakyat itu pembelajaran politik dengan cara memilih siapa orang-orangnya yang mereka kehendaki dan percaya," kata Nurul saat menanggapi hasil survei Indikator Politik, Rabu (4/1/2023).
Nurul juga secara spesifik mengajak lembaga survei dan seluruh partai politik untuk all out menolak sistem proporsional tertutup.
"Saya mengajak lembaga survei ini, ayo dong pada bergerak juga jangan diam-diam saja. Masak kita delapan fraksi kalah dengan satu fraksi," pungkasnya.
Sebelumnya, delapan dari sembilan fraksi di DPR menyatakan sikap menolak gugatan judicial review terhadap Pasal 168 Ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur terkait sistem proporsional terbuka untuk Pemilu.
Mereka meminta Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mempertahankan sistem proporsional terbuka seperti tertuang dalam Pasal 168 Ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 2017.
Delapan fraksi yang dimaksud adalah Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP. PDIP menjadi satu-satunya partai yang mendukung sistem proporsional tertutup diberlakukan pada Pemilu 2024.
Nurul Arifin mengaku memahami betul alasan mengapa PDIP ingin sekali menerapkan sistem proporsional tertutup, lantaran memiliki political ID yang sangat kuat. Namun demikian, Nurul tetap mengajak PDIP memilih sistem proporsional terbuka.
"Ayo Pak Hasto jangan terlalu keras begitu. Kita harus mengutamakan mengusung suara rakyat. Berikan rakyat itu pembelajaran politik dengan cara memilih siapa orang-orangnya yang mereka kehendaki dan percaya," kata Nurul saat menanggapi hasil survei Indikator Politik, Rabu (4/1/2023).
Nurul juga secara spesifik mengajak lembaga survei dan seluruh partai politik untuk all out menolak sistem proporsional tertutup.
"Saya mengajak lembaga survei ini, ayo dong pada bergerak juga jangan diam-diam saja. Masak kita delapan fraksi kalah dengan satu fraksi," pungkasnya.
Sebelumnya, delapan dari sembilan fraksi di DPR menyatakan sikap menolak gugatan judicial review terhadap Pasal 168 Ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur terkait sistem proporsional terbuka untuk Pemilu.
Mereka meminta Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mempertahankan sistem proporsional terbuka seperti tertuang dalam Pasal 168 Ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 2017.
Delapan fraksi yang dimaksud adalah Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP. PDIP menjadi satu-satunya partai yang mendukung sistem proporsional tertutup diberlakukan pada Pemilu 2024.
(maf)