Gagasan Politik, Agama, dan Sastra Denny JA Direspons Positif para Intelektual

Selasa, 03 Januari 2023 - 18:45 WIB
loading...
A A A
Denny mengkritik dua tendensi ekstrem dunia agama, yakni pendekatan tekstual yang menjadikan agama sejenis kontitusi ruang publik dan pendekatan yang sama sekali mengabaikan harta kartun agama. Menurut Denny, sudah saatnya agama didekati sebagai kekayaan kultural milik bersama.

"Tak semua agama kita yakini tentu saja. Tapi agama yang tak kita yakini dapat diperlakukan sebagaimana layaknya kita menghayati sastra. Kita bisa memperlakukan 4,200 agama yang kini hadir di dunia sebagai warisan kultural milik kita bersama," sambung Denny, yang juga merupakan Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena.

Sedangkan di bidang sastra, Denny juga merujuk hasil riset yang menyebut mereka yang banyak membaca sastra, atau film dengan nuansa sastrawi akan lebih kuat solidaritas dan sensitivitas sosialnya. Berdasarkan data bahwa buku sastra, terutama buku puisi semakin tidak dibaca. Penyebabnya bukan karena publik meninggalkan puisi, tapi puisi yang meninggalkan publik.

Karena itulah Denny bersama komunitasnya mengembangkan genre baru yakni puisi esai. Genre ini hadir dengan membawa semangat agar puisi kembali ke tengah gelanggang. "Puisi esai merekam peristiwa sosial yang difiksikan. Kini komunitas puisi esai sudah meluas ke wilayah ASEAN," ujar Denny.
(cip)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2246 seconds (0.1#10.140)