Indonesia Masuk Fase Endemi, Satgas Covid-19: Pencabutan Status Tunggu WHO

Senin, 26 Desember 2022 - 14:08 WIB
loading...
Indonesia Masuk Fase...
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Indonesia saat ini sudah memasuki fase endemi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19WikuAdisasmito mengatakan Indonesia saat ini sudah memasuki fase endemi. Pasalnya, kasus Covid-19 sejak awal tahun 2022 terus menurun.

“Jadi kalau menurut saya kalau melihat dari gambaran kasus sejak dari awal tahun 2022 yang terus melandai terus sampai dengan sekarang sebenarnya kita sudah bisa dikatakan endemi,” ujar Wiku dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).

Meski begitu, kata Wiku, pencabutan status pandemi Covid-19 ada di tangan WHO. Mengingat, kondisi pandemi Covid-19 di berbagai dunia tidak sama seperti di Indonesia saat ini.

“Namun dunia kan masih pandemi, karena ada negara-negara yang tidak seperti kita. Dan masalahnya Covid ini kan pandemi bukan masalah Indonesia saja. Jadi selesai di Indonesia belum tentu selesai di tempat yang lain tapi kalau semuanya selesai, nanti WHO pasti akan mencabut (status) pandeminya.”

“Dan Indonesia salah satu negara yang lebih awal, sebagai negara besar ya, yang terkendali kasusnya atau endemi dalam waktu yang sudah cukup, relatif cukup lama,” sambungnya.

Lebih lanjut, Wiku mengungkapkan kasus Covid-19 di Tanah Air terus menurun. “Dan memang kita sempat kasusnya naik di Indonesia itu pada akhir bulan Oktober dan puncak di pertengahan November sekitar 8.000 kasus per hari tapi itu cuman sehari, setelah itu turun-turun terus sampai dengan sekarang bahkan sudah kadang-kadang sudah di bawah 1000.”

“Dan kondisi ini sudah kondisi yang baik ya karena selama tahun 2022 ini hanya di November saja terjadi sedikit peningkatan. Selain itu cuman di awal tahun saja 2022 yang kasusnya tinggi karena Omicron setelah itu semua kasusnya rendah,” imbuh Wiku.

Oleh karena itu, Wiku menambahkan dengan melandainya kasus Covid-19 sekarang ini menjadi modal perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 dilaksanakan dengan tidak ada pembatasan. “Jadi sebagai awal dari modal Nataru yang mulai sekarang ini kasusnya adalah rendah. Jadi kondisinya sebenarnya terkendali baik terkendali. Tapi tentunya dalam konteks nataru kita juga tetap harus waspada dan hati-hati semoga tidak naik kasusnya.”

“Dan kalau tidak naik kasusnya ini ini adalah tahun ketiga dari Nataru selama pandemi yang bakalan tidak naik kalau kita memang betul-betul bisa mengendalikan semuanya dengan perilaku dan seterusnya yang selama ini kita jalankan ya,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1397 seconds (0.1#10.140)