Mengenal Sosok 2 Ketua Umum Partai Hanura
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat atau Partai Hanura merupakan sebuah partai politik yang berdiri sejak 21 Desember 2006 silam. Selama 16 tahun berdiri, hanya dua kali pergantian kepemimpinan di tubuh Hanura.
Partai yang dilahirkan oleh beberapa anggota TNI ini sudah mengalami pergantian dua kepemimpinan dengan karakter dan capaian yang berbeda.
Baca juga : 5 Ketua Umum Partai Demokrat dari Masa Kemasa
Berikut dua sosok pemimpin yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Hanura.
1. Wiranto
Jenderal TNI (Purn) Wiranto merupakan putra kelahiran Yogyakarta tepatnya pada tanggal 4 April 1947. Wiranto adalah ketua umum Hanura pertama dan sekaligus menjadi salah satu pendiri Hanura.
Dalam proses berdirinya partai ini, wiranto tentu tidak sendirian ada banyak tokoh nasional yang ikut andil dalam berdirinya partai politik ini.
Beberapa pendiri partai Hanura selain dari wiranto misalnya Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi,Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Jend TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo, Jend. Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Prof. Dr. Achmad Sutarmadi, Prof. Dr. Max Wullur, Prof. Dr. Azzam Sam Yasin, Dr. Fuad Bawazier dan Dr. Tuti Alawiyah AS.
Masa kejayaan dari Hanura tentu tidak lepas dari sosok Wiranto, seorang mantan panglima jenderal TNI dan juga mantan dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.
Wiranto telah menjabat sebagai ketua umum Hanura sejak 21 Desember tahun 2006 hingga berakhir pada tanggal 21 Desember 2016 lalu dan setelah jabatan ketua umumnya usai, beliau beralih menjadi ketum PBSI.
Selama menjadi ketua umum Hanura banyak memiliki kemajuan yang signifikan, meskipun pada saat itu partai ini masih dianggap baru namun sudah bisa ikut berpartisipasi dalam pemilu tahun 2009.
Dikutip dari website resmi KPU Pada tahun 2009, Hanura mendapat 17 kursi (3,04%) di DPR. Hal tersebut diperoleh berdasarkan hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah mendapat sebanyak 3.922.870 suara (3,77%).
Selain itu pada tahun 2014, Hanura kembali ikut berpartisipasi dalam pemilu dan Hanura mendapat 16 kursi (2,9%) di DPR yakni berdasarkan hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2014, dengan mendapat total suara sebanyak 6.579.498 suara (5,26%).
Baca juga : Ketua Umum Partai Hanura OSO Dipastikan Tak Terlibat Sengketa Korporasi
2. Oesman Sapta Odang
Oesman Sapta Odang merupakan pria kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat pada tanggal 18 Agustus 1950. Oesman Sapta Odang merupakan ketua umum Hanura dan masih berjalan hingga sekarang ini.
Sebelum menjabat sebagai ketum Hanura, Oesman sudah cukup lama berpengalaman dalam partai politik yakni dimulai pada tahun 2002 hingga 2010 dengan PPD dan 2011 hingga 2016 oesman bergabung dengan PPN.
Jabatan Oesman menjadi ketua umum partai politik Hanura dimulai pada 21 Desember 2016, kemudian ia terpilih kembali pada 18 Desember 2019.
Selama ia menjabat Hanura gagal mendapatkan kursi di DPR hal itu didasarkan pada hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2019, karena hanya mendapat sebanyak 2.161.507 suara (1,54%) yang tidak memenuhi ambang batas parlemen 4%.
Pada pemilu 2024 mendatang parasimpatis partai Hanura berharap di era kepemimpinan Oesman Sapta Odang ini bisa kembali membangkitkan kejayaan seperti tahun - tahun sebelumnya.
Partai yang dilahirkan oleh beberapa anggota TNI ini sudah mengalami pergantian dua kepemimpinan dengan karakter dan capaian yang berbeda.
Baca juga : 5 Ketua Umum Partai Demokrat dari Masa Kemasa
Berikut dua sosok pemimpin yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Hanura.
1. Wiranto
Jenderal TNI (Purn) Wiranto merupakan putra kelahiran Yogyakarta tepatnya pada tanggal 4 April 1947. Wiranto adalah ketua umum Hanura pertama dan sekaligus menjadi salah satu pendiri Hanura.
Dalam proses berdirinya partai ini, wiranto tentu tidak sendirian ada banyak tokoh nasional yang ikut andil dalam berdirinya partai politik ini.
Beberapa pendiri partai Hanura selain dari wiranto misalnya Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi,Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Jend TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo, Jend. Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Prof. Dr. Achmad Sutarmadi, Prof. Dr. Max Wullur, Prof. Dr. Azzam Sam Yasin, Dr. Fuad Bawazier dan Dr. Tuti Alawiyah AS.
Masa kejayaan dari Hanura tentu tidak lepas dari sosok Wiranto, seorang mantan panglima jenderal TNI dan juga mantan dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.
Wiranto telah menjabat sebagai ketua umum Hanura sejak 21 Desember tahun 2006 hingga berakhir pada tanggal 21 Desember 2016 lalu dan setelah jabatan ketua umumnya usai, beliau beralih menjadi ketum PBSI.
Selama menjadi ketua umum Hanura banyak memiliki kemajuan yang signifikan, meskipun pada saat itu partai ini masih dianggap baru namun sudah bisa ikut berpartisipasi dalam pemilu tahun 2009.
Dikutip dari website resmi KPU Pada tahun 2009, Hanura mendapat 17 kursi (3,04%) di DPR. Hal tersebut diperoleh berdasarkan hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah mendapat sebanyak 3.922.870 suara (3,77%).
Selain itu pada tahun 2014, Hanura kembali ikut berpartisipasi dalam pemilu dan Hanura mendapat 16 kursi (2,9%) di DPR yakni berdasarkan hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2014, dengan mendapat total suara sebanyak 6.579.498 suara (5,26%).
Baca juga : Ketua Umum Partai Hanura OSO Dipastikan Tak Terlibat Sengketa Korporasi
2. Oesman Sapta Odang
Oesman Sapta Odang merupakan pria kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat pada tanggal 18 Agustus 1950. Oesman Sapta Odang merupakan ketua umum Hanura dan masih berjalan hingga sekarang ini.
Sebelum menjabat sebagai ketum Hanura, Oesman sudah cukup lama berpengalaman dalam partai politik yakni dimulai pada tahun 2002 hingga 2010 dengan PPD dan 2011 hingga 2016 oesman bergabung dengan PPN.
Jabatan Oesman menjadi ketua umum partai politik Hanura dimulai pada 21 Desember 2016, kemudian ia terpilih kembali pada 18 Desember 2019.
Selama ia menjabat Hanura gagal mendapatkan kursi di DPR hal itu didasarkan pada hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2019, karena hanya mendapat sebanyak 2.161.507 suara (1,54%) yang tidak memenuhi ambang batas parlemen 4%.
Pada pemilu 2024 mendatang parasimpatis partai Hanura berharap di era kepemimpinan Oesman Sapta Odang ini bisa kembali membangkitkan kejayaan seperti tahun - tahun sebelumnya.
(bim)