Dahsyat! Jenderal Top Ini Hobi Dengarkan Surat Yasin, Tak Segan Minta Ajudan Mengaji
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak orang mengenal mendiang Jenderal TNI (Purn) George Toisutta sebagai sosok prajurit tegas, gigih dan teladan. Namun tak banyak orang tahu Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD periode 2009-2011 ini ternyata punya kebiasaan mendengarkan Surat Yasin .
Terlahir dari ayah tentara tak serta-merta membuat George Toisutta ingin meneruskan jejak sebagai prajurit TNI. Perawakan dan fisiknya saat bocah itu seperti tak memungkinkan diterima masuk jadi serdadu. Situasi terdesak lah yang akhirnya membawa dia ke pendidikan Akabri Darat (kini Akademi Militer), bahkan melesat jadi jenderal bintang empat.
Dinas Sejarah (Disjarah) AD menulis, George kecil tebersit untuk menjadi guru. Ini sesuai keinginan kakeknya yang berharap sang cucu menjadi tenaga pendidik atau setidaknya kiai di kampung halaman. Tapi harapan itu tak pernah jadi kenyataan.
Semuanya bermula ketika George merantau ke Malang, Jawa Timur. Dimulai pada 1971 saat dia lulus dari SMA di Makassar. Lazim di masyarakat sana anggapan ‘jika ingin jadi orang, pergilah ke Jawa’. Orang dalam hal ini diartikan sukses.
Mengapa harus merantau? Karena zaman itu kemajuan berpusat di Jawa. Sekolah bagus dan berbagai fasilitas banyak di Jawa. Tak heran banyak muncul tokoh-tokoh bangsa dari Jawa.
"George Toisutta memberanikan diri dengan berniat kuat bahkan tanpa sepengetahuan orang tua nekad pergi ke Jawa. Tujuannya adalah Malang, Jawa Timur,” tulis buku biografi “Jenderal George Toisutta: Sang Kapitan Elake Patiloe Manawa Kabaressi” terbitan Disjarahad 2012 (hal 25), dikutip Jumat (23/12/2022).
Di Malang, George tinggal di orangtua angkat ayahnya. Di kota itu pula dia memutuskan untuk ikut seleksi masuk Akabri. Berbagai tes dilaluinya dengan lancar. Putra kedua dari pasangan Cristian H Toisutta-Siti Hasanah binti Komaruddin ini pun dinyatakan lulus seleksi. Sejak itu, tepatnya pada 29 Januari 1973, dia resmi menjadi siswa Taruna dan menjalani pahit manis pendidikan di Lembah Tidar, Magelang.
Perawakannya yang tinggi tegap menjadikan George terpilih sebagai pemegang stickmaster drumband Taruna Akabri. “Ketika Jenderal George Toisutta masih menjadi taruna, beliau sangat menguasai musik, bahkan bila ada anggotanya yang salah siap-siap menerima bendol stickmater beliau,” kata Mayjen TNI Albiker Hutabarat, adik asuh George di Taruna, dalam wawancara dengan tim Disjarahad.
Terlahir dari ayah tentara tak serta-merta membuat George Toisutta ingin meneruskan jejak sebagai prajurit TNI. Perawakan dan fisiknya saat bocah itu seperti tak memungkinkan diterima masuk jadi serdadu. Situasi terdesak lah yang akhirnya membawa dia ke pendidikan Akabri Darat (kini Akademi Militer), bahkan melesat jadi jenderal bintang empat.
Dinas Sejarah (Disjarah) AD menulis, George kecil tebersit untuk menjadi guru. Ini sesuai keinginan kakeknya yang berharap sang cucu menjadi tenaga pendidik atau setidaknya kiai di kampung halaman. Tapi harapan itu tak pernah jadi kenyataan.
Semuanya bermula ketika George merantau ke Malang, Jawa Timur. Dimulai pada 1971 saat dia lulus dari SMA di Makassar. Lazim di masyarakat sana anggapan ‘jika ingin jadi orang, pergilah ke Jawa’. Orang dalam hal ini diartikan sukses.
Mengapa harus merantau? Karena zaman itu kemajuan berpusat di Jawa. Sekolah bagus dan berbagai fasilitas banyak di Jawa. Tak heran banyak muncul tokoh-tokoh bangsa dari Jawa.
"George Toisutta memberanikan diri dengan berniat kuat bahkan tanpa sepengetahuan orang tua nekad pergi ke Jawa. Tujuannya adalah Malang, Jawa Timur,” tulis buku biografi “Jenderal George Toisutta: Sang Kapitan Elake Patiloe Manawa Kabaressi” terbitan Disjarahad 2012 (hal 25), dikutip Jumat (23/12/2022).
Di Malang, George tinggal di orangtua angkat ayahnya. Di kota itu pula dia memutuskan untuk ikut seleksi masuk Akabri. Berbagai tes dilaluinya dengan lancar. Putra kedua dari pasangan Cristian H Toisutta-Siti Hasanah binti Komaruddin ini pun dinyatakan lulus seleksi. Sejak itu, tepatnya pada 29 Januari 1973, dia resmi menjadi siswa Taruna dan menjalani pahit manis pendidikan di Lembah Tidar, Magelang.
Perawakannya yang tinggi tegap menjadikan George terpilih sebagai pemegang stickmaster drumband Taruna Akabri. “Ketika Jenderal George Toisutta masih menjadi taruna, beliau sangat menguasai musik, bahkan bila ada anggotanya yang salah siap-siap menerima bendol stickmater beliau,” kata Mayjen TNI Albiker Hutabarat, adik asuh George di Taruna, dalam wawancara dengan tim Disjarahad.