Mengenal PT-76, Tank Amfibi Produksi Uni Soviet Andalan TNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tank PT-76 merupakan tank ringan amfibi buatan Uni Soviet . Kendaraan tempur lapis baja ini diperkenalkan pertama kali pada 1950 atau pada masa perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Berdasarkan situs tank-encyclopedia, PT-76 awalnya digunakan sebagai tank intai standar milik Angkatan Darat Soviet dan juga beberapa negara Pakta Warsawa lain seperti Rumania, Hungaria, Cekoslowakia, Bulgaria, Polandia, Albania, dan Jerman Timur. Pada masanya, tank ini terkenal dengan tampilan yang gahar, sehingga banyak negara di dunia tertarik memiliknya, tak terkecuali Amerika, musuh bebuyutan Soviet.
Saat ini Tank PT-76 sudah tersebar di penjuru dunia. Tak kurang dari 25 negara yang telah menggunakan kendaraan tempur lapis baja ini, di antaranya Suriah, Irak, India, Vietnam, Korea Utara, dan Indonesia.
Baca juga: Sangar! Ini Tank Tempur Andalan TNI yang Disegani Dunia, Nomor 9 Buatan Anak Bangsa
Di Indonesia, Tank PT-76, sejak 1964 hingga saat ini masih aktif dalam barisan alutsista milik TNI Angkatan Laut (AL). Namun baru-baru ini dikabarkan sudah dilakukan modernisasi pada bagian tertentu oleh perusahaan Nimda asal Israel.
Menurut spesifikasinya, Tank PT-76 memiliki bobot hingga 14,6 ton dengan panjang 6,91 meter, lebar 3,15 meter, dan memiliki tinggi mencapai 2,32 meter. Tank ini memiliki kekuatan 240 tenaga kuda yang dapat melaju hingga kecepatan 44 kilometer per jam ketika berada di jalan. Sementara ketika berada di air kecepatannya maksimal hanya 10,2 kilometer per jam.
Kendaraan tempur ini memiliki senjata utama yakni meriam stabil D-56TM 76,2 mm yang dapat menampung hingga 40 peluru. Juga memiliki senjata sekunder dengan tipe koaksial SGMT 7,62 dengan daya tampung peluru hingga 1.000 butir.
Baca juga: 3 Senjata Sniper TNI Buatan PT Pindad Paling Mematikan, Terakhir Bisa Menembak dari Jarak 2 Km
Lambung Tank PT-76 memiliki pelindung baja dengan ketebalan mencapai 15 mm pada seluruh bagian tank dan memiliki daya tampung dua personel, komandan yang berada di sebelah kanan dan pemuat berada di sebelah kiri.
Tank PT-76 bermesin diesel (4-tak) yang dilengkapi dengan enam silinder dan juga memiliki mesin pendingin dengan tenaga air. Kapasitas bahan bakarnya 250 liter untuk berjalan hingga 400 kilometer. Pada bagian belakang tank, tersedia ruang untuk menampung bahan bakar eksternal yang bisa menambah jarak tempuh tank hingga 510 kilometer.
Berbekal mesin tersebut, Tank PT-76 milik Korps Marinir Indonesia ini sudah digunakan di beberapa operasi militer seperti Dwikora di Kalimantan pada 1964-1965, Operasi Seroja di Timor Timur pada 1975-1979, hingga operasi pemulihan keamanan di Aceh pada 2002-2005.
Berdasarkan situs tank-encyclopedia, PT-76 awalnya digunakan sebagai tank intai standar milik Angkatan Darat Soviet dan juga beberapa negara Pakta Warsawa lain seperti Rumania, Hungaria, Cekoslowakia, Bulgaria, Polandia, Albania, dan Jerman Timur. Pada masanya, tank ini terkenal dengan tampilan yang gahar, sehingga banyak negara di dunia tertarik memiliknya, tak terkecuali Amerika, musuh bebuyutan Soviet.
Saat ini Tank PT-76 sudah tersebar di penjuru dunia. Tak kurang dari 25 negara yang telah menggunakan kendaraan tempur lapis baja ini, di antaranya Suriah, Irak, India, Vietnam, Korea Utara, dan Indonesia.
Baca juga: Sangar! Ini Tank Tempur Andalan TNI yang Disegani Dunia, Nomor 9 Buatan Anak Bangsa
Di Indonesia, Tank PT-76, sejak 1964 hingga saat ini masih aktif dalam barisan alutsista milik TNI Angkatan Laut (AL). Namun baru-baru ini dikabarkan sudah dilakukan modernisasi pada bagian tertentu oleh perusahaan Nimda asal Israel.
Menurut spesifikasinya, Tank PT-76 memiliki bobot hingga 14,6 ton dengan panjang 6,91 meter, lebar 3,15 meter, dan memiliki tinggi mencapai 2,32 meter. Tank ini memiliki kekuatan 240 tenaga kuda yang dapat melaju hingga kecepatan 44 kilometer per jam ketika berada di jalan. Sementara ketika berada di air kecepatannya maksimal hanya 10,2 kilometer per jam.
Kendaraan tempur ini memiliki senjata utama yakni meriam stabil D-56TM 76,2 mm yang dapat menampung hingga 40 peluru. Juga memiliki senjata sekunder dengan tipe koaksial SGMT 7,62 dengan daya tampung peluru hingga 1.000 butir.
Baca juga: 3 Senjata Sniper TNI Buatan PT Pindad Paling Mematikan, Terakhir Bisa Menembak dari Jarak 2 Km
Lambung Tank PT-76 memiliki pelindung baja dengan ketebalan mencapai 15 mm pada seluruh bagian tank dan memiliki daya tampung dua personel, komandan yang berada di sebelah kanan dan pemuat berada di sebelah kiri.
Tank PT-76 bermesin diesel (4-tak) yang dilengkapi dengan enam silinder dan juga memiliki mesin pendingin dengan tenaga air. Kapasitas bahan bakarnya 250 liter untuk berjalan hingga 400 kilometer. Pada bagian belakang tank, tersedia ruang untuk menampung bahan bakar eksternal yang bisa menambah jarak tempuh tank hingga 510 kilometer.
Berbekal mesin tersebut, Tank PT-76 milik Korps Marinir Indonesia ini sudah digunakan di beberapa operasi militer seperti Dwikora di Kalimantan pada 1964-1965, Operasi Seroja di Timor Timur pada 1975-1979, hingga operasi pemulihan keamanan di Aceh pada 2002-2005.
(abd)