Ke Papua, Mendagri Ingatkan Aturan Kampanye saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pelaksanaan kampanye pada Pilkada serentak Desember 2020 tertib protokol kesehatan termasuk menaati pembatasan jumlah simpatisan pada saat kampanye.
“Kerumunan sosial tidak boleh terjadi, kerumunan massa. Maka pada tahap-tahap seperti pendaftaran yang biasanya membawa ramai-ramai, rombongan konvoi, no. Tidak boleh ada konvoi saat pendaftaran. Dibatasi hanya pendaftar saja dan beberapa orang timnya terbatas sementara yang lain virtual. Kampanye juga hanya dimaksimalkan sebanyak 50 orang dalam jaga jarak,” ujar Mendagri pada Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Swissbell Hotel Jayapura, Papua, Jumat (10/7/2020). (Baca juga: Pencairan Anggaran Pilkada Kecil, Mendagri Sentil Kepala Daerah)
Dengan begitu, akan muncul ide-ide atau gagasan baru para calon peserta Pilkada dan pendukungnya untuk menggelar kampanye di masa Covid-19. "Ini harus ditaati. Jadi silakan menggunakan gagasan-gagasan yang baik. Penting taati protokol kesehatan," ucapnya.
Menurut mantan Kapolri itu, masyarakat harus menyadari kondisi di masa pandemi. Selain kehidupan sosial, pandemi Covid-19 juga menyerang keberlangsungan ekonomi dan sirkulasi dunia politik khususnya Indonesia terutama menjelang Pilkada serentak tahun ini. (Baca juga: Target Partisipasi Pilkada Tinggi, Waspadai Politik Uang di Tengah Pandemi)
Sehingga, hal-hal yang perlu diutamakan adalah mengikuti protokol kesehatan mulai dari pihak penyelenggara, pengawas bahkan pemilih pada saat melakukan pemungutan suara.
“Wajib menyiapkan untuk mencuci tangan pada saat pemilihan nanti dengan menggunakan sabun, yang lain seperti menggunakan hand sanitizer, pakai masker, penggunaan cuci tangan dengan alkohol, klorin,” kata Tito.
“Kerumunan sosial tidak boleh terjadi, kerumunan massa. Maka pada tahap-tahap seperti pendaftaran yang biasanya membawa ramai-ramai, rombongan konvoi, no. Tidak boleh ada konvoi saat pendaftaran. Dibatasi hanya pendaftar saja dan beberapa orang timnya terbatas sementara yang lain virtual. Kampanye juga hanya dimaksimalkan sebanyak 50 orang dalam jaga jarak,” ujar Mendagri pada Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Swissbell Hotel Jayapura, Papua, Jumat (10/7/2020). (Baca juga: Pencairan Anggaran Pilkada Kecil, Mendagri Sentil Kepala Daerah)
Dengan begitu, akan muncul ide-ide atau gagasan baru para calon peserta Pilkada dan pendukungnya untuk menggelar kampanye di masa Covid-19. "Ini harus ditaati. Jadi silakan menggunakan gagasan-gagasan yang baik. Penting taati protokol kesehatan," ucapnya.
Menurut mantan Kapolri itu, masyarakat harus menyadari kondisi di masa pandemi. Selain kehidupan sosial, pandemi Covid-19 juga menyerang keberlangsungan ekonomi dan sirkulasi dunia politik khususnya Indonesia terutama menjelang Pilkada serentak tahun ini. (Baca juga: Target Partisipasi Pilkada Tinggi, Waspadai Politik Uang di Tengah Pandemi)
Sehingga, hal-hal yang perlu diutamakan adalah mengikuti protokol kesehatan mulai dari pihak penyelenggara, pengawas bahkan pemilih pada saat melakukan pemungutan suara.
“Wajib menyiapkan untuk mencuci tangan pada saat pemilihan nanti dengan menggunakan sabun, yang lain seperti menggunakan hand sanitizer, pakai masker, penggunaan cuci tangan dengan alkohol, klorin,” kata Tito.
(jon)