Beasiswa Indonesia Bangkit Sambut Indonesia Emas 2045
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Indonesia yang berkelanjutan harus didukung oleh daya saing sumber daya manusia yang berkualitas. Berbagai beasiswa digulirkan oleh Pemerintah untuk mencetak kader bangsa. Salah satunya melalui beasiswa kolaborasi antara Kementerian Agama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, yang diberi nama Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag RI.
Program BIB bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama. Selain itu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) menuju Indonesia Emas 2045.
Beasiswa yang bergengsi ini diperuntukan bagi aktor-aktor Pendidikan Kemenag, yaitu para Dosen, Guru, Ustadz, Kyai, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Siswa, Santri, Alumni Pendidikan Islam dan Pegawai Kementerian Agama.
"BIB memberikan kesempatan kepada anak bangsa untuk melanjutkan studi melalui beasiswa yang menunjukan bahwa negara hadir untuk meningkatkan SDM dan keberpihakan kepada mustadh'afin," tutur Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag dalam sebuah wawancara.
Dengan adanya BIB, Nizar berharap, seluruh warga pendidikan keagamaan dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi dapat memanfaatkan layanan beasiswa untuk naik kelas demi mewujudkan perubahan Indonesia.
"Kementeran Agama akan terus berjuang agar pendanaan BIB terus meningkat, sejalan dengan animo dan ekspektasi Keluarga Besar Kemenag untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan prodi-prodi unggulan baik dalam dan luar negeri," tuturnya.
BIB dan Pilihan Pendidikan Tinggi Terbaik
Program BIB diwujudkan dalam bentuk Program Gelar (Degree Program) dan Program Non Gelar (Non-Degree Program). Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Kementerian Agama, juga untuk mendukung percepatan target Pembangunan Nasional.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan, perkembangan lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Agama cukup menggembirakan dan ditunggu kehadirannya oleh masyarakat, baik di Madrasah, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, pondok pesantren, Madrasah Diniyah hingga PAI pada Sekolah.
“Piranti utama agar Lembaga Pendidikan Islam semakin unggul adalah ketersediaan SDM yang memadai, salah satunya dapat disuplai oleh para penerima BIB,” harap Guru Besar UIN Gunung Jati Bandung.
Ramdhani mengatakan perkembangan madrasah semakin keren, perguruan tinggi keagamaan semakin mendunia, dunia pondok pesantren juga semakin dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat, tentu membutuhkan sumber daya manusia yang tak terbatas mengantarkan Indonesia sebagai destinasi pendidikan Islam dunia.
Menurutnya, BIB menjadi instrumen strategis mengubah takdir bangsa untuk menyambut Indonesia Emas 2045, dengan menjaring orang-orang yang memiliki talenta, komitmen dan kualitas jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi.
"Beasiswa Indonesia Bangkit adalah pintu terbaik menyambungkan antara harapan dan kenyataa studi pada pendidikan tinggi terbaik Indonesia dan dunia," tandas Dani panggilan akrab Dirjen Pendidikan Islam ini.
Dhani mensinyalir, sulit rasanya dengan keterbatasan ekonomi dapat melanjutkan studi pada perguruan tinggi ternama di Indonesia dan universitas-universitas terbaik di luar negeri. “Distingsi perguruan tinggi, pelbagai macam prodi yang dipilih dan kualitas para penerima menjadi kekuatan tersendiri bagi Kementerian Agama RI,” lanjut Dhani.
Update Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama
Hingga saat ini, Kementerian Agama bersama LPDP telah menyalurkan dana untuk Beasiswa 5000 Doktor Luar Negeri On Going dari total anggaran Rp80 miliar yang tersedia. Komponen pembiayaannya meliputi Tuition Fee, Living Allowance, Book Allowance, Healt Insurance, Sattlement Allowance, Transportasi.
Jumlah alokasi anggaran BIB tahun 2022 adalah Rp551 miliar dengan jumlah total mahasiswa yang mendapatkan manfaat, 4.000 orang yang tersebar pada jenjang S1, S2 dan S3. Hal ini untuk memastikan masa depan Pendidikan Islam terjamin kualitasnya di samping memperluas anak bangsa untuk studi lanjut dengan beasiswa.
Menatap Masa Depan
Alokasi anggaran BIB tahun 2023 mengalami peningkatan sejumlah Rp648 miliar. Direncanakan untuk meng-cover pelbagai program beasiswa yang meliputi: (1). Beasiswa Umum (Gelar) (S1, S2 dan S3 Dalam Negeri dan Luar Negeri); (2). Beasiswa Prestasi (S1, S2 dan S3) dan Program Magister Lanjut Doktor (PMLD); (3). Beasiswa Santri S1, S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri dan (4). Beasiswa Target, yang meliputi Beasiswa Tahfidz, Beasiswa Penggerak Sosial, Beasiswa S1 PJJ PAI, Beasiswa S2 Produk Halal, Beasiswa S2 Informatika Pendidikan dan Beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Beasiswa Non Gelar diantaranya Online Professional Development Program, Professional Development Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sertifikasi Program Pengembangan Talenta dan Pembelajaran Digital di Dala Negeri, Magang Industri Bagi Siswa MA dan MA Keterampilan, Pengembangan Talenta Digital di Luar Negeri, Visiting Profesor, Sabatical Leave, Sertifikasi Dosen dan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan.
Secara operasional program BIB ditangani oleh Projec Managemen Unit (PMU) dengan dipimpin oleh Ruchman
Basori sebagai Ketua PMU dan Abdulloh Faqih sebagai Sekretaris PMU.
Percepatan kualitas Pendidikan Islam harus didukung oleh salah satunya dengan layanan beasiswa. Beasiswa menjadi piranti strategis mengantarkan anak bangsa menyambut Indonesia Emas 2045. Wallahu a’lam bi al-shawab.
Program BIB bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama. Selain itu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) menuju Indonesia Emas 2045.
Beasiswa yang bergengsi ini diperuntukan bagi aktor-aktor Pendidikan Kemenag, yaitu para Dosen, Guru, Ustadz, Kyai, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Siswa, Santri, Alumni Pendidikan Islam dan Pegawai Kementerian Agama.
"BIB memberikan kesempatan kepada anak bangsa untuk melanjutkan studi melalui beasiswa yang menunjukan bahwa negara hadir untuk meningkatkan SDM dan keberpihakan kepada mustadh'afin," tutur Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag dalam sebuah wawancara.
Dengan adanya BIB, Nizar berharap, seluruh warga pendidikan keagamaan dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi dapat memanfaatkan layanan beasiswa untuk naik kelas demi mewujudkan perubahan Indonesia.
"Kementeran Agama akan terus berjuang agar pendanaan BIB terus meningkat, sejalan dengan animo dan ekspektasi Keluarga Besar Kemenag untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan prodi-prodi unggulan baik dalam dan luar negeri," tuturnya.
BIB dan Pilihan Pendidikan Tinggi Terbaik
Program BIB diwujudkan dalam bentuk Program Gelar (Degree Program) dan Program Non Gelar (Non-Degree Program). Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Kementerian Agama, juga untuk mendukung percepatan target Pembangunan Nasional.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan, perkembangan lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Agama cukup menggembirakan dan ditunggu kehadirannya oleh masyarakat, baik di Madrasah, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, pondok pesantren, Madrasah Diniyah hingga PAI pada Sekolah.
“Piranti utama agar Lembaga Pendidikan Islam semakin unggul adalah ketersediaan SDM yang memadai, salah satunya dapat disuplai oleh para penerima BIB,” harap Guru Besar UIN Gunung Jati Bandung.
Ramdhani mengatakan perkembangan madrasah semakin keren, perguruan tinggi keagamaan semakin mendunia, dunia pondok pesantren juga semakin dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat, tentu membutuhkan sumber daya manusia yang tak terbatas mengantarkan Indonesia sebagai destinasi pendidikan Islam dunia.
Menurutnya, BIB menjadi instrumen strategis mengubah takdir bangsa untuk menyambut Indonesia Emas 2045, dengan menjaring orang-orang yang memiliki talenta, komitmen dan kualitas jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi.
"Beasiswa Indonesia Bangkit adalah pintu terbaik menyambungkan antara harapan dan kenyataa studi pada pendidikan tinggi terbaik Indonesia dan dunia," tandas Dani panggilan akrab Dirjen Pendidikan Islam ini.
Dhani mensinyalir, sulit rasanya dengan keterbatasan ekonomi dapat melanjutkan studi pada perguruan tinggi ternama di Indonesia dan universitas-universitas terbaik di luar negeri. “Distingsi perguruan tinggi, pelbagai macam prodi yang dipilih dan kualitas para penerima menjadi kekuatan tersendiri bagi Kementerian Agama RI,” lanjut Dhani.
Update Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama
Hingga saat ini, Kementerian Agama bersama LPDP telah menyalurkan dana untuk Beasiswa 5000 Doktor Luar Negeri On Going dari total anggaran Rp80 miliar yang tersedia. Komponen pembiayaannya meliputi Tuition Fee, Living Allowance, Book Allowance, Healt Insurance, Sattlement Allowance, Transportasi.
Jumlah alokasi anggaran BIB tahun 2022 adalah Rp551 miliar dengan jumlah total mahasiswa yang mendapatkan manfaat, 4.000 orang yang tersebar pada jenjang S1, S2 dan S3. Hal ini untuk memastikan masa depan Pendidikan Islam terjamin kualitasnya di samping memperluas anak bangsa untuk studi lanjut dengan beasiswa.
Menatap Masa Depan
Alokasi anggaran BIB tahun 2023 mengalami peningkatan sejumlah Rp648 miliar. Direncanakan untuk meng-cover pelbagai program beasiswa yang meliputi: (1). Beasiswa Umum (Gelar) (S1, S2 dan S3 Dalam Negeri dan Luar Negeri); (2). Beasiswa Prestasi (S1, S2 dan S3) dan Program Magister Lanjut Doktor (PMLD); (3). Beasiswa Santri S1, S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri dan (4). Beasiswa Target, yang meliputi Beasiswa Tahfidz, Beasiswa Penggerak Sosial, Beasiswa S1 PJJ PAI, Beasiswa S2 Produk Halal, Beasiswa S2 Informatika Pendidikan dan Beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Beasiswa Non Gelar diantaranya Online Professional Development Program, Professional Development Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sertifikasi Program Pengembangan Talenta dan Pembelajaran Digital di Dala Negeri, Magang Industri Bagi Siswa MA dan MA Keterampilan, Pengembangan Talenta Digital di Luar Negeri, Visiting Profesor, Sabatical Leave, Sertifikasi Dosen dan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan.
Secara operasional program BIB ditangani oleh Projec Managemen Unit (PMU) dengan dipimpin oleh Ruchman
Basori sebagai Ketua PMU dan Abdulloh Faqih sebagai Sekretaris PMU.
Percepatan kualitas Pendidikan Islam harus didukung oleh salah satunya dengan layanan beasiswa. Beasiswa menjadi piranti strategis mengantarkan anak bangsa menyambut Indonesia Emas 2045. Wallahu a’lam bi al-shawab.
(ars)