Pengamat Nilai Wajar jika Moeldoko Jadi Kandidat Bakal Capres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hal wajar jika nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko , sebagai salah satu kandidat bakal Capres 2024, di berbagai lembaga survei. Hal ini dikatakan oleh pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo.
"Sangat wajar karena Moeldoko juga mempunyai pengaruh penting dalam pemerintahan saat ini," kata Suko dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).
Suko menuturkan, partai membutuhkan sosok tegas, humanis, serta loyalis dalam segala bidang. Kriteria inilah, menurutnya, dimiliki oleh figur Moeldoko, sehingga mampu mendapatkan hati masyarakat.
"Pak Moeldoko salah satu menteri yang loyalis, sehingga mendapatkan kepercayaan besar dari Presiden Joko Widodo. Oleh kerena itu, pantas dalam hasil survei nama Moeldoko masuk dalam kandidat Capres 2024," ucapnya.
Baca juga: Capres Poros Ketiga Pilpres 2024 Belum Terlihat
Selain itu, di bidang sosial Suko menerangkan, Moeldoko juga memimpin organisasi besar Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI). Sebab itu dia menilai wajar, jika Moeldoko meraih hasil survei yang besar dan populer di masyarakat.
"Saat ini kan orang mulai menyeleksi dan menimbang-menimbang dari berbagai informasi, terlebih lagi kedinamisan politik saat ini membuat orang-orang bingung. Dari situlah orang-orang menentukan Pak Moeldoko sebagai kandidat calon presiden atas ketidakpercayaan publik terhadap calon dari sipil," terangnya.
Diketahui nama Moeldoko meraup suara 14,7 persen dalam survei Political Statistic (Polstat). Hal itu ditengarai bisa menjadi pertimbangan parpol dalam menentukan kader yang akan diusung menjadi capres. Polstat merilis hasil survei pada Jum’at, 2 Desember 2022.
Sehari kemudian, (3/12/2022) sosok Moeldoko juga ternyata mendapat perhatian cukup signifikan dari publik dalam survei Surabaya Research Syndicate (SRS). Sosok Moeldoko muncul saat responden ditanya diantara para menteri kabinet Jokowi, siapa menteri yang paling layak menggantikan sebagai presiden.
"Untuk tokoh-tokoh papan tengah dan papan bawah, tingkat elektabilitas mereka relatif stagnan bahkan cenderung menurun. Satu-satunya tokoh yang mengalami kenaikan elektabilitas hanyalah Jenderal Moeldoko," kata Tony Perwira, peneliti senior SRS pada pers rilis, Sabtu (3/12/2022).
Selain Polstat dan SRS, survei Lembaga Klimatologi Politik (LKP) menemukan Moeldoko menjadi satu-satunya capres papan tengah dan papan bawah yang paling moncer perkembangan elektabilitasnya.
Sebab itu bukan tak mungkin Moeldoko dapat menjadi ‘kuda hitam’ yang mengejutkan jelang Pilpres 2024 nanti dan menggeser dominasi capres papan atas. Hasil survei LKP disampaikan oleh Direktur Eksekutif LKP, Usman Rahman di Bandung Kamis, (8/12/2022).
Berbeda dengan lembaga-lembaga survei lain. LKP melakukan riset tidak hanya kuantitatif, tapi juga kualitatif. Khususnya guna menilai tingkat kelayakan seorang tokoh untuk menjadi seorang capres sekaligus calon pemimpin nasional.
LKP menetapkan 13 indikator kualitatif sebagai acuan kelayakan apakah seorang tokoh layak menjadi Presiden RI 2024-2029 atau tidak. Dari 13 indikator tersebut, berdasarkan survei LKP, Moeldoko mencapai nilai tertinggi dalam 9 (sembilan) indikator, unggul dari semua tokoh yang namanya selalu mewarnai dan mendominasi survei kuantitatif.
Khusus mengenai gagasan-gagasan besar untuk bangsa dan negara, menurut kajian LKP, Moeldoko merupakan salah satu tokoh yang komitmen kebangsaannya sangat konsisten. Mulai dari isu-isu integritas teritorial, ancaman terorisme, radikalisme, keutuhan NKRI, toleransi beragama, hingga masalah character building bangsa.
"Sangat wajar karena Moeldoko juga mempunyai pengaruh penting dalam pemerintahan saat ini," kata Suko dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).
Suko menuturkan, partai membutuhkan sosok tegas, humanis, serta loyalis dalam segala bidang. Kriteria inilah, menurutnya, dimiliki oleh figur Moeldoko, sehingga mampu mendapatkan hati masyarakat.
"Pak Moeldoko salah satu menteri yang loyalis, sehingga mendapatkan kepercayaan besar dari Presiden Joko Widodo. Oleh kerena itu, pantas dalam hasil survei nama Moeldoko masuk dalam kandidat Capres 2024," ucapnya.
Baca juga: Capres Poros Ketiga Pilpres 2024 Belum Terlihat
Selain itu, di bidang sosial Suko menerangkan, Moeldoko juga memimpin organisasi besar Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI). Sebab itu dia menilai wajar, jika Moeldoko meraih hasil survei yang besar dan populer di masyarakat.
"Saat ini kan orang mulai menyeleksi dan menimbang-menimbang dari berbagai informasi, terlebih lagi kedinamisan politik saat ini membuat orang-orang bingung. Dari situlah orang-orang menentukan Pak Moeldoko sebagai kandidat calon presiden atas ketidakpercayaan publik terhadap calon dari sipil," terangnya.
Diketahui nama Moeldoko meraup suara 14,7 persen dalam survei Political Statistic (Polstat). Hal itu ditengarai bisa menjadi pertimbangan parpol dalam menentukan kader yang akan diusung menjadi capres. Polstat merilis hasil survei pada Jum’at, 2 Desember 2022.
Sehari kemudian, (3/12/2022) sosok Moeldoko juga ternyata mendapat perhatian cukup signifikan dari publik dalam survei Surabaya Research Syndicate (SRS). Sosok Moeldoko muncul saat responden ditanya diantara para menteri kabinet Jokowi, siapa menteri yang paling layak menggantikan sebagai presiden.
"Untuk tokoh-tokoh papan tengah dan papan bawah, tingkat elektabilitas mereka relatif stagnan bahkan cenderung menurun. Satu-satunya tokoh yang mengalami kenaikan elektabilitas hanyalah Jenderal Moeldoko," kata Tony Perwira, peneliti senior SRS pada pers rilis, Sabtu (3/12/2022).
Selain Polstat dan SRS, survei Lembaga Klimatologi Politik (LKP) menemukan Moeldoko menjadi satu-satunya capres papan tengah dan papan bawah yang paling moncer perkembangan elektabilitasnya.
Sebab itu bukan tak mungkin Moeldoko dapat menjadi ‘kuda hitam’ yang mengejutkan jelang Pilpres 2024 nanti dan menggeser dominasi capres papan atas. Hasil survei LKP disampaikan oleh Direktur Eksekutif LKP, Usman Rahman di Bandung Kamis, (8/12/2022).
Berbeda dengan lembaga-lembaga survei lain. LKP melakukan riset tidak hanya kuantitatif, tapi juga kualitatif. Khususnya guna menilai tingkat kelayakan seorang tokoh untuk menjadi seorang capres sekaligus calon pemimpin nasional.
LKP menetapkan 13 indikator kualitatif sebagai acuan kelayakan apakah seorang tokoh layak menjadi Presiden RI 2024-2029 atau tidak. Dari 13 indikator tersebut, berdasarkan survei LKP, Moeldoko mencapai nilai tertinggi dalam 9 (sembilan) indikator, unggul dari semua tokoh yang namanya selalu mewarnai dan mendominasi survei kuantitatif.
Khusus mengenai gagasan-gagasan besar untuk bangsa dan negara, menurut kajian LKP, Moeldoko merupakan salah satu tokoh yang komitmen kebangsaannya sangat konsisten. Mulai dari isu-isu integritas teritorial, ancaman terorisme, radikalisme, keutuhan NKRI, toleransi beragama, hingga masalah character building bangsa.
(maf)