Jujur dan Sederhana, Eks KSAU Ini Tak Mampu Lunasi Cicilan Rumah hingga Akhir Hayatnya
loading...
A
A
A
Pemakamannya dilaksanakan pada 17 Agustus pukul 13.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet, Jakarta Pusat secara militer dengan Inspektur Upacara KSAU Marsekal TNI Saleh Basarah.
Keturunan Sunan Gunung Jati
Terlahir dengan nama lengkap Elang Soeriadi Soeriadarma, di Banyuwangi, 6 Desember 1912 merupakan putra dari Suryaka Suryadarma pegawai sebuah bank di Banyuwangi.
Suryadarma bersama istri dan anak-anaknya. Foto/istimewa
Elang merupakan gelar ningrat di Keraton Cirebon yang berarti Raden. Menyesuaikan ejaan baru namanya kemudian berubah menjadi Raden Suryadi Suryadarma. Suryadarma merupakan keturunan dari Keraton Kanoman
Buyut Suryadarma adalah Pangeran Jakaria atau Aryabrata dari Keraton Kanoman Cirebon yang merupakan keturunan langsung dari Sunan Gunung Jati. Silsilah inilah yang kelak memudahkan Suryadarma dalam menempuh pendidikan di sekolah milik Belanda.
Sesuai peraturan yang berlaku pada zaman itu, seorang anak anak yang mengikuti pendidikan di sekolah Hindia Belanda harus anak seorang bangsawan atau pembesar dan mempunyai orang tua yang dapat menjamin biaya pendidikan.
Sejak kecil, Suryadarma sudah menjadi yatim piatu. Dia tidak pernah mengenal sosok ibunya, sebab Sang Ibu meninggal dunia saat dirinya masih bayi. Pada saat Suryadarma berusia empat tahun, ayahnya menyusul ibunya menghadap Sang Pencipta.
Suryadarma kemudian dirawat oleh kakeknya Dr Boy Suryadarma atau Pangeran Boy “Abdul Rahman” Suryadarma yang merupakan dokter lulusan Sekolah Dokter Jawa dan ahli Metafisika. Dr Boy merupakan tokoh yang disegani masyarakat dan seorang nasionalis karena berkiblat pada Budi Utomo.
Menginjak usia 6 tahun, Suryadarma kemudian bersekolah di Eropese Lagere School (ELS). Sekolah khusus untuk anak-anak bangsa Eropa, Tiongkok, pribumi yan ghaknya telah disamakan dengan bangsa Eropa sesuai undang-undang yang berlaku.
Keturunan Sunan Gunung Jati
Terlahir dengan nama lengkap Elang Soeriadi Soeriadarma, di Banyuwangi, 6 Desember 1912 merupakan putra dari Suryaka Suryadarma pegawai sebuah bank di Banyuwangi.
Suryadarma bersama istri dan anak-anaknya. Foto/istimewa
Elang merupakan gelar ningrat di Keraton Cirebon yang berarti Raden. Menyesuaikan ejaan baru namanya kemudian berubah menjadi Raden Suryadi Suryadarma. Suryadarma merupakan keturunan dari Keraton Kanoman
Buyut Suryadarma adalah Pangeran Jakaria atau Aryabrata dari Keraton Kanoman Cirebon yang merupakan keturunan langsung dari Sunan Gunung Jati. Silsilah inilah yang kelak memudahkan Suryadarma dalam menempuh pendidikan di sekolah milik Belanda.
Sesuai peraturan yang berlaku pada zaman itu, seorang anak anak yang mengikuti pendidikan di sekolah Hindia Belanda harus anak seorang bangsawan atau pembesar dan mempunyai orang tua yang dapat menjamin biaya pendidikan.
Sejak kecil, Suryadarma sudah menjadi yatim piatu. Dia tidak pernah mengenal sosok ibunya, sebab Sang Ibu meninggal dunia saat dirinya masih bayi. Pada saat Suryadarma berusia empat tahun, ayahnya menyusul ibunya menghadap Sang Pencipta.
Suryadarma kemudian dirawat oleh kakeknya Dr Boy Suryadarma atau Pangeran Boy “Abdul Rahman” Suryadarma yang merupakan dokter lulusan Sekolah Dokter Jawa dan ahli Metafisika. Dr Boy merupakan tokoh yang disegani masyarakat dan seorang nasionalis karena berkiblat pada Budi Utomo.
Menginjak usia 6 tahun, Suryadarma kemudian bersekolah di Eropese Lagere School (ELS). Sekolah khusus untuk anak-anak bangsa Eropa, Tiongkok, pribumi yan ghaknya telah disamakan dengan bangsa Eropa sesuai undang-undang yang berlaku.