Survei Poltracking: Kepuasan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Tembus 73,2%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei Poltracking Indonesia terbaru menemukan bahwa tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meningkat cukup signifikan jika dibandingkan survei-survei sebelumnya.
“Tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sempat mengalami fluktuasi, tetapi sepanjang tahun 2022 relatif terus mengalami peningkatan, seperti terlihat dalam tren temuan survei Poltracking, pada Mei (59,6%), Agustus (66,2%) dan November (73,2%),” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam rilis survei yang bertajuk “Proyeksi Ekonomi Politik Nasional: Catatan Akhir Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf 2022” secara daring, Kamis (8/12/2022).
Hanta menjelaskan secara kuantitatif, salah satu hal yang menjelaskan angka kepuasan tersebut adalah bidang pendidikan (78,5%) dan bidang kesehatan (77,9%) yang mendapatkan kepuasan tertinggi, diikuti sosial budaya (73,7%), pertahanan dan keamanan (73,1%), dan politik dan stabilitas nasional (70,3%).
“Namun demikian, kepuasan pada bidang ekonomi (64,5%) dan penegakan hukum (62,9%) adalah yang terendah,” katanya.
Menurut Hanta, kenaikan ini setidaknya dijelaskan oleh temuan penilaian positif (puas) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo–Wapres Ma’ruf Amin paling banyak karena program bantuan pemerintah (23,4%) & pembangunan proyek nasional di daerah (9,7%).
Faktor lain, sambung dia, tren kenaikan kepuasan publik yakni karena Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan pemerintah untuk menekan dampak ekonomi akibat kenaikan harga BBM. Sebanyak (28,9%) publik menyatakan BLT merupakan program yang paling dirasakan manfaatnya. Program ini menjadi “jurus” pemerintah dalam mempertahankan kepuasan kinerja pemerintahan.
“Selain itu, ada program lainnya yang paling dirasakan manfaatnya seperti Kartu Indonesia Sehat (9,9%), Pembangunan jalan tol/jalan trans (7,8%), Kartu Pra Kerja (7,5%), dan Kartu Indonesia Pintar (6,2%),” jelasnya.
Diketahui, survei nasional ini dilakukan pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini 1,220 responden dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data pemilih terakhir. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
“Tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sempat mengalami fluktuasi, tetapi sepanjang tahun 2022 relatif terus mengalami peningkatan, seperti terlihat dalam tren temuan survei Poltracking, pada Mei (59,6%), Agustus (66,2%) dan November (73,2%),” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam rilis survei yang bertajuk “Proyeksi Ekonomi Politik Nasional: Catatan Akhir Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf 2022” secara daring, Kamis (8/12/2022).
Hanta menjelaskan secara kuantitatif, salah satu hal yang menjelaskan angka kepuasan tersebut adalah bidang pendidikan (78,5%) dan bidang kesehatan (77,9%) yang mendapatkan kepuasan tertinggi, diikuti sosial budaya (73,7%), pertahanan dan keamanan (73,1%), dan politik dan stabilitas nasional (70,3%).
“Namun demikian, kepuasan pada bidang ekonomi (64,5%) dan penegakan hukum (62,9%) adalah yang terendah,” katanya.
Menurut Hanta, kenaikan ini setidaknya dijelaskan oleh temuan penilaian positif (puas) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo–Wapres Ma’ruf Amin paling banyak karena program bantuan pemerintah (23,4%) & pembangunan proyek nasional di daerah (9,7%).
Faktor lain, sambung dia, tren kenaikan kepuasan publik yakni karena Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan pemerintah untuk menekan dampak ekonomi akibat kenaikan harga BBM. Sebanyak (28,9%) publik menyatakan BLT merupakan program yang paling dirasakan manfaatnya. Program ini menjadi “jurus” pemerintah dalam mempertahankan kepuasan kinerja pemerintahan.
“Selain itu, ada program lainnya yang paling dirasakan manfaatnya seperti Kartu Indonesia Sehat (9,9%), Pembangunan jalan tol/jalan trans (7,8%), Kartu Pra Kerja (7,5%), dan Kartu Indonesia Pintar (6,2%),” jelasnya.
Diketahui, survei nasional ini dilakukan pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini 1,220 responden dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data pemilih terakhir. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
(kri)