Tercatat 395 Kali Gempa Susulan di Cianjur, BMKG Peringatkan Banyak Sumber Sesar Aktif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono melaporkan, terjadi sebanyak 395 kali gempa susulan per 7 Desember 2022. Ini merupakan hari ke-17 pascagempa dengan magnitudo (M)5,6 di Cianjur , Jawa Barat.
"Hasil monitoring BMKG untuk Gempa Cianjur hingga pagi ini tercatat 395 kali gempa susulan," kata Daryono lewat akun media sosial pribadinya, Rabu (7/12/2022).
Baca juga: Dampak Gempa Cianjur, 22.198 Rumah Rusak
Sebelumnya Daryono mengatakan, berdasarkan catatan BMKG, gempa Cianjur magnitudo 5,6 didahului oleh 3 kali gempa pembuka yang terjadi pada 21 November 2022, yaitu pertama gempa magnitudo 2,4 (pukul 00.17.12 WIB), kedua gempa magnitudo 2,9 (pukul 00.19.10 WIB), dan ketiga gempa magnitudo 2,2 (pukul 15.07.39 WIB).
Daryono juga mengungkapkan gempa susulan sangat dipengaruhi karakter atau kondisi batuan. "Kalau batuannya rapuh bisa banyak (gempa) susulan, tapi tidak ada kaitan dengan akan ada gempa besar, kalau batuannya elastik maka jarang susulan, atau bisa tidak ada gempa susulan. Kita harus sabar menunggu proses alam, hingga gempa susulan berakhir," jelasnya.
Kata Daryono, gempa Cianjur menjadi peringatan penting bahwa di Indonesia masih banyak sumber gempa sesar aktif yang dapat memicu gempa kuat dan merusak, bahkan belum terpetakan sumber gempanya.
"Gempa Cianjur merupakan peringatan penting untuk kita semua, bahwa di Indonesia ternyata masih banyak sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat dan merusak dan belum terpetakan sumbernya. Untuk itu kegiatan identifikasi sumber gempa sesar aktif dan pemetaannya harus terus digalakkan," tutupnya.
"Hasil monitoring BMKG untuk Gempa Cianjur hingga pagi ini tercatat 395 kali gempa susulan," kata Daryono lewat akun media sosial pribadinya, Rabu (7/12/2022).
Baca juga: Dampak Gempa Cianjur, 22.198 Rumah Rusak
Sebelumnya Daryono mengatakan, berdasarkan catatan BMKG, gempa Cianjur magnitudo 5,6 didahului oleh 3 kali gempa pembuka yang terjadi pada 21 November 2022, yaitu pertama gempa magnitudo 2,4 (pukul 00.17.12 WIB), kedua gempa magnitudo 2,9 (pukul 00.19.10 WIB), dan ketiga gempa magnitudo 2,2 (pukul 15.07.39 WIB).
Daryono juga mengungkapkan gempa susulan sangat dipengaruhi karakter atau kondisi batuan. "Kalau batuannya rapuh bisa banyak (gempa) susulan, tapi tidak ada kaitan dengan akan ada gempa besar, kalau batuannya elastik maka jarang susulan, atau bisa tidak ada gempa susulan. Kita harus sabar menunggu proses alam, hingga gempa susulan berakhir," jelasnya.
Kata Daryono, gempa Cianjur menjadi peringatan penting bahwa di Indonesia masih banyak sumber gempa sesar aktif yang dapat memicu gempa kuat dan merusak, bahkan belum terpetakan sumber gempanya.
"Gempa Cianjur merupakan peringatan penting untuk kita semua, bahwa di Indonesia ternyata masih banyak sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat dan merusak dan belum terpetakan sumbernya. Untuk itu kegiatan identifikasi sumber gempa sesar aktif dan pemetaannya harus terus digalakkan," tutupnya.
(maf)