Pernyataan Benny Rhamdani Dinilai sebagai Ajakan Kritik Membangun

Sabtu, 03 Desember 2022 - 06:24 WIB
loading...
Pernyataan Benny Rhamdani...
Pernyataan Benny Rhamdani mengenai tempur lapangan dinilai sebagai ajakan kepada seluruh komponen untuk memberikan kritik secara proporsional dan tidak memecah belah bangsa. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pernyataan Benny Rhamdani mengenai tempur lapangan dinilai sebagai ajakan kepada seluruh komponen untuk memberikan kritik secara proporsional dan tidak memecah belah bangsa. Pernyataan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang meminta restu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertempur di lapangan melawan pihak yang berseberangan dengan pemerintah itu tidak perlu direspons berlebihan.

Pengamat Politik Citra Institute Efriza menilai apa yang dilakukan Benny dalam membela Presiden Jokowi tidak bisa disalahkan. Menurut dia, jika dilihat secara utuh, Benny hanya ingin mengajak seluruh elemen bersikap proporsional dalam memberi penilaian, serta melakukan kritik berdasarkan data dan kinerja pemerintah.

"Pesan yang ingin disampaikan Benny ke dalam, relawan jangan hanya cuek dan menahan diri, ketika patron dihina-hina. Ke luar, ia ingin mengajak seluruh komponen untuk memberikan kritik secara proporsional dan tidak memecah belah bangsa," katanya, Sabtu (3/12/2022).

Baca juga: Minta Izin Tempur ke Jokowi, Benny Rhamdani Diminta Fokus pada Tugas Kepala BP2MI

Dia berpendapat, pernyataan Benny bukan bermaksud untuk memprovokasi masyarakat atau mengajak perang secara nyata. "Bukan perang yang sebenarnya. Kalau dilihat lebih seksama, Benny mau menyatakan, kalau mau melakukan perlawanan (kepada pemerintah), ya harus melihat fakta dari kinerja pemerintah," ujar Efriza.

Dia mengatakan bahwa pihak-pihak yang menyerang Presiden Jokowi rata-rata bukan mempersoalkan kinerja pemerintah, dan hal itu yang membuat gemasnya Benny saat melontar kalimat perang tersebut. Dia melihat serangan atau tuduhan yang dialamatkan kepada Jokowi belakangan ini lebih mengarah pada pribadi, penyebaran kebencian, atau fitnah.

"Bagaimana pun, dia (Benny) barisan relawan pendukung Jokowi. Jadi, bahasa Benny jangan sekadar dilihat bahasa perangnya. Coba dilihat dari keseluruhan bahasanya," imbuhnya.

Kendati demikian, diakuinya bahwa pihak oposisi mendapat angin segar dari potongan video yang dilontarkan Benny tersebut. Pernyataan Benny digoreng kelompok oposisi untuk menyerang Jokowi dan Ketua BP2MI itu.

"Yang diambil kalimatnya hanya potongan ucapan Benny, tidak keseluruhan penyataan Benny. Tapi, begitulah cara kerja kelompok oposisi yang tidak cerdas. Peristiwa ini juga menunjukkan, apa yang disampaikan Benny kepada Presiden merupakan sebuah kebenaran," katanya.

Dia mencatat bahwa kelompok oposisi pernah menggunakan diksi serupa pada Pilpres 2019. Bahkan, mengasosiasikan Pilpres dengan perang badar dan perang total untuk membakar semangat para pendukungnya.

"Dari rangkaian peristiwa itu, kita bisa mengambil poin besarnya. Ketika kelompok oposisi menggunakan diksi perang mereka bilang itu untuk membakar semangat dan membangun kekuatan. Tapi, ketika kelompok pendukung Jokowi menggunakan kata yang sama mereka bilang arogan dan otoriter," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pengganti Hasan Nasbi...
Pengganti Hasan Nasbi Harus Paham Manajemen Krisis
Jazuli Ingatkan Kader...
Jazuli Ingatkan Kader PKS Jangan Ada yang Merasa Masih Oposisi
Langkah Hukum Jokowi...
Langkah Hukum Jokowi Tanggapi Tudingan Ijazah Palsu Dinilai Pelajaran Berdemokrasi
Respons Mahfud MD soal...
Respons Mahfud MD soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Jadi Presidennya Tetap Sah
Idrus Puji Presiden...
Idrus Puji Presiden Prabowo Ajak Dialog Tokoh Kritis
Lembaga Riset Bereaksi...
Lembaga Riset Bereaksi Atas Pernyataan Luhut Soal Kritikan Pengamat Tanpa Data Akurat
Ini Riwayat Pendidikan...
Ini Riwayat Pendidikan Seluruh Presiden Indonesia, Sudah Tahu?
Pramono-Rano Karno Minta...
Pramono-Rano Karno Minta Dikritik Ribuan Kader PDIP Jakarta: Jangan Ragu!
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
Rekomendasi
Kapan Iduladha 2025?...
Kapan Iduladha 2025? Cek Jadwalnya di Sini!
Respons Pemimpin Dunia...
Respons Pemimpin Dunia atas Operasi Sindoor, Turki: Perang Habis-habisan Terbuka Lebar
Siapa Vyomika Singh...
Siapa Vyomika Singh dan Sofiya Qureshi? 2 Perwira Perempuan India yang Jadi Arsitek Operasi Sindoor
Berita Terkini
Resmikan Gedung Baru...
Resmikan Gedung Baru IPDN, Menko AHY: Ciptakan Birokrasi Adaptif, Inovatif, dan Berkelanjutan
3 Hakim Pemberi Vonis...
3 Hakim Pemberi Vonis Bebas Ronald Tannur Divonis Hari Ini, Lebih Ringan atau Berat dari Tuntutan Jaksa?
Laznas Dewan Dakwah...
Laznas Dewan Dakwah Luncurkan Super App ZPlus, Pengelolaan Zakat Makin Profesional dan Transparan
Pentolan Buzzer yang...
Pentolan Buzzer yang Bantu Rintangi Penyidikan Sejumlah Perkara Korupsi Dibayar Hampir Rp1 Miliar
MKD DPR Ingatkan Ahmad...
MKD DPR Ingatkan Ahmad Dhani Bisa Dipecat jika Ulangi Kesalahan
6 Kombes Pecah Bintang...
6 Kombes Pecah Bintang Jadi Brigjen Pol
Infografis
Rusia Tolak Gencatan...
Rusia Tolak Gencatan Senjata sebagai Solusi Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved