4 Jenderal TNI yang Memiliki Andil Besar untuk Pertamina, Nomor 2 Mantan Panglima
loading...
A
A
A
Mantan Panglima TNI yang menjabat pada periode 2002-2006 ini sempat menjabat sebagai jabatan penting sebagai Komisaris Utama di Pertamina pada 2006 lalu.
Namun pria yang lahir pada 29 April 1947 tersebut harus mundur pada 2012 lalu karena perbedaan sudut pandang dengan direksi Pertamina yang menaikkan harga LPG kala itu.
Setelah keluar dari PT Pertamina, pensiunan TNI ini lantas bekerja sebagai komisaris utama di Bank Pundi. Dia membesarkan Bank UMKM yang dikembangkan oleh pengusaha Sandiaga Uno yang diakuisisi dari Bank yang hampir kolaps.
Baca juga : Jenderal TNI Ini Siap Mati untuk PDIP
3. Letnan Jenderal TNI (Purn) Ibnu Sutowo
Pria asal Yogyakarta ini lahir pada 23 September 1914. Selama berkarir di militer dirinya sempat menjabat sebagai Panglima TT-II Sriwijaya pada 1955. Setelah pensiun dirinya punya andil besar terhadap perkembangan PT Pertamina.
Dikutip dari perpusnas.go.id, Pada tahun 1957, Sutowo diberi tugas mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina). Pada tahun 1968, perusahaan ini bergabung (merger) dengan perusahaan minyak milik negara lain hingga menjadi PT. Pertamina.
Sayangnya pada tahun 1975, Pertamina dilanda krisis dan Sutowo diberhentikan sebagai Dirut Pertamina dan meninggalkan Pertamina dalam kondisi utang sebesar USD 10,5 milyar.
4. Brigjen TNI (Purn) Johannes Marcus Pattiasina
Selain Letjen Ibnu Sutowo, Brigjen Pattiasina juga memiliki andil terhadap terbentuknya PT Pertamina. Dia bahkan merupakan satu-satunya Direktur PN Permina yang bergelut langsung di lapangan untuk mengurus manajemen, perbaikan kilang dan keamanan kawasan sejak 1957.
Namun pria yang lahir pada 29 April 1947 tersebut harus mundur pada 2012 lalu karena perbedaan sudut pandang dengan direksi Pertamina yang menaikkan harga LPG kala itu.
Setelah keluar dari PT Pertamina, pensiunan TNI ini lantas bekerja sebagai komisaris utama di Bank Pundi. Dia membesarkan Bank UMKM yang dikembangkan oleh pengusaha Sandiaga Uno yang diakuisisi dari Bank yang hampir kolaps.
Baca juga : Jenderal TNI Ini Siap Mati untuk PDIP
3. Letnan Jenderal TNI (Purn) Ibnu Sutowo
Pria asal Yogyakarta ini lahir pada 23 September 1914. Selama berkarir di militer dirinya sempat menjabat sebagai Panglima TT-II Sriwijaya pada 1955. Setelah pensiun dirinya punya andil besar terhadap perkembangan PT Pertamina.
Dikutip dari perpusnas.go.id, Pada tahun 1957, Sutowo diberi tugas mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina). Pada tahun 1968, perusahaan ini bergabung (merger) dengan perusahaan minyak milik negara lain hingga menjadi PT. Pertamina.
Sayangnya pada tahun 1975, Pertamina dilanda krisis dan Sutowo diberhentikan sebagai Dirut Pertamina dan meninggalkan Pertamina dalam kondisi utang sebesar USD 10,5 milyar.
4. Brigjen TNI (Purn) Johannes Marcus Pattiasina
Selain Letjen Ibnu Sutowo, Brigjen Pattiasina juga memiliki andil terhadap terbentuknya PT Pertamina. Dia bahkan merupakan satu-satunya Direktur PN Permina yang bergelut langsung di lapangan untuk mengurus manajemen, perbaikan kilang dan keamanan kawasan sejak 1957.