Deretan Ayah dan Anak Jadi Menteri, Nomor 1 dan 4 di Kementerian Serupa

JAKARTA - Dalam sejarah Kabinet Indonesia, terdapat puluhan deretan nama yang pernah menjabat sebagai menteri . Menariknya, beberapa pos menteri dijabat oleh ayah dan anak.

Sejak proklamsi kemerdekaan, Indonesia sudah memiliki 40 kabinet yang terbagi dalam lima era. Di era Perjuangan Kemerdekaan terdapat delapan kabinet, era Demokrasi Parlementer sembilan kabinet, era Demokrasi Terpimpin sembilan kabinet, era Orde Baru tujuh kabinet, dan era Reformasi hingga saat ini tujuh kabinet.



Pada masa Presiden Soekarno atau era Demokrasi Terpimpin, periode jabatan kabinet tidak tetap. Karenanya, sering terjadi perombakan atau resuffle kabinet atau menteri.

Sedangkan pada masa Orde Baru atau era Presiden Soeharto, jabatan kabinet atau menteri rata-rata selama lima tahun. Masa jabatan menteri lima tahun masih berlaku saat memasuki Reformasi hingga saat ini mengikuti masa jabatan presiden.



Dari puluhan nama yang pernah duduk di Kabinet Indonesia, terdapat sejumlah tokoh yang memiliki hubungan keluarga, yakni ayah dan anak. Siapa saja mereka?

Berdasarkan Data Litbang SINDOnews, berikut deretan ayah dan anak yang sama-sama pernah menjabat sebagai menteri:

1. Hartarto Sastrosoenarto dan Airlangga Hartarto



Kementerian Perindustrian pernah dipimpin oleh ayah dan anak, yaitu Hartarto Sastrosoenarto dan Airlangga Hartarto. Hartarto merupakan Menteri Perindustrian yang menjabat dua periode, yakni 1983 hingga 1993 dalam Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Pembangunan V.

Pria kelahiran 30 Mei 1932 itu selanjutnya dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) tahun 1993-1998 dan Menteri Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menko Wasbangpan) pada 1998.

Menikah dengan Hartini, Hartarto dikaruniai lima orang anak. Anak keduanya adalah Airlangga Hartarto. Mengikuti jejak sang ayah, Airlangga Hartarto juga pernah memimpin Kementerian Perindustrian pada 2016-2019.

Airlangga dipilih sebagai Menteri Perindustrian untuk menggantikan Saleh Husin saat perombakan Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo.

Airlangga yang lahir pada 1 Oktober 1962, sekarang menjabat sebagai Menteri Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Selain itu, ia juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar.

2. Soemitro Djojohadikoesoemo dan Prabowo Subianto



Soemitro Djojohadikoesoemo dikenal sebagai Begawan Ekonomi Indonesia, serta Bapak Ilmu Ekonomi Pembangunan Indonesia. Ia juga merupakan peletak dasar terbentuknya Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan menjadi dekan kedua di fakultas tersebut.

Lahir pada 29 Mei 1917, Soemitro adalah putra sulung Margono Djojohadikoesoemo, yang tercatat dalam sejarah sebagai pendiri Bank Negara Indonesia. Dalam pemerintahan, Soemitro pernah menjabat sebagai menteri di masa pemerintahan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.

Ia menempati posisi Menteri Perdagangan dan Perindustrian dalam Kabinet Natsir, Menteri Keuangan pada Kabinet Wilopo, dan Kabinet Burhanuddin Harahap.

Selanjutnya, di masa Orde Baru Soemitro menjabat Menteri Perdagangan dalam Kabinet Pembangunan I, serta Menteri Negara Riset dalam Kabinet Pembangunan II.

Salah satu anak dari Soemitro adalah Prabowo Subianto, yang mengikuti jejaknya sebagai menteri. Prabowo kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju. Ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019 untuk periode 2019-2024.

Sebelum menjadi menteri, Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto merupakan tokoh di dunia militer, khususnya di Kopassus. Ia pernah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tahun 1995-1998.

3. Soemantri Brodjonegoro dan Bambang Brodjonegoro



Soemantri Brodjonegoro dan Bambang Brodjonegoro merupakan ayah dan anak yang sama-sama dari kalangan akademisi. Selain itu, keduanya juga sama-sama pernah berkiprah di lembaga eksekutif dengan menjadi menteri.

Prof Dr Ir Soemantri Brodjonegoro adalah dekan ke-2 FMIPA (dahulu FIPIA) Universitas Indonesia tahun 1964-1968. Ia juga menjabat sebagai Rektor UI pada 1964-1973.

Di era Pemerintahan Presiden Soeharto, Soemantri Brodjonegoro menjabat Menteri Pertambangan pada Kabinet Ampera II dan Kabinet Pembangunan I, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1973.

Sementara sang anak, Prof Bambang Brodjonegoro merupakan menteri di era Presiden Joko Widodo. Ia pernah menjabat Menteri Keuangan (2014-2016), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2016-2019), dan Menteri Riset dan Teknologi (2019-2021). Kini Bambang menjabat Ketua Dewan Guru Besar FEB UI sejak 2021.

4. KH Saifuddin Zuhri dan Lukman Hakim Saifuddin



Kementerian Agama pernah dipimpin oleh ayah dan anak, yakni KH Saifuddin Zuhri dan Lukman Hakim Saifuddin. KH Saifuddin Zuhri dipercaya sebagai menteri agama pada masa Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto, dalam lima kabinet.

Pria kelahiran 1 Oktober 1919 ini tercatat sebagai Menteri Agama pada Kabinet Kerja III (1962-1963), Kabinet Kerja IV, Kabinet Dwikora I, Kabinet Dwikora II, dan Kabinet Ampera I.

Semasa ia menjabat menteri agama, terjadi perkembangan pesat dalam dunia pendidikan tinggi Islam. Hal ini terlihat dari keberadaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di sembilan provinsi.

Mewarisi perjuangan ayahnya, Lukman Hakim Saifuddin juga pernah menjabat posisi menteri agama. Ia dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 9 Juni 2014 sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Saat itu, ia menggantikan Suryadharma Ali yang tersangkut dugaan korupsi dana haji di Kementerian Agama.

Lukman kembali menjabat sebagai Menteri Agama periode 2014-2019 dalam Kabinet Kerja di masa Presiden Joko Widodo.

5. Ginandjar Kartasasmita dan Agus Gumiwang Kartasasmita



Pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Agus Gumiwang Kartasasmita dipilih Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Perindustrian. Sebelumnya, pria kelahiran 3 Januari 1969 ini pernah menjabat Menteri Sosial pada 2018-2019. Ia pernah memperoleh penghargaan dalam acara “Anugerah Indonesia Maju 2018-2019” sebagai Tokoh Revitalisasi Kesetiakawanan Sosial.

Agus merupakan anak dari Ginanjar Kartasasmita. Ginanjar Kartasasmita pernah beberapa kali menjabat menteri. Pada masa Orde Baru, ia diangkat sebagai Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (1983-1988), Menteri Pertambangan dan Energi (1988-1993), Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas (1993-1998), Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri merangkap Kepala Bappenas (16 Maret 1998-21 Mei 1998).

Selanjutnya, di era Reformasi, Ginanjar menjadi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999).