Dekat dengan Rakyat, KSAD Dudung Dinilai Mewarisi Semangat Jenderal Soedirman
loading...
A
A
A
“Pak Dudung menjadi contoh bagaimana TNI dekat dengan rakyat. Apalagi yang memiliki komando teritorial, wilayah, itu kan Angkatan Darat sampai tingkat desa, ada Babinsa. Itu yang disebut Jenderal Dudung sebagai mata-hati dan telinganya Angkatan Darat di tengah-tengah masyarakat. Karena itu tidak boleh ada rakyat yang kesulitan, itu harus dibantu,” ucapnya.
Tak hanya itu, Jenderal Dudung adalah sosok pekerja ikhlas dalam mejalankan tugas negara. Disebutkan, Dudung memberi contoh kepada anak buahnya dalam menjalankan tugas negara. “Dia meninjau di medan-medan operasi, dia pasti berangkat, baik keperbatasan Tmur Leste, parbatasan Papua Nugini, perbatasan Malaysia karena dia memang pemimpin lapangan. Jadi dia tidak ada masalah ditempatkan dimana saja. Dia juga berpikir anak dari bawah menjadi jenderal,” jelasnya.
Dia lantas berharap, Jenderal Dudung terus meneladani Jenderal Soedirman dalam menegakkan kedaulatan mempertahankan wilayah, dan melindungi segenap warga negara dan tumpah darah Indonesia. Sebab, tiga hal itu merupakan tugas pikok TNI.
“Ancamannya kedaulatan ini tidak bisa main-main dan ujung tombaknya adalah Angkatan Darat karena kedulatannya ada di wilayah yang mau diambil, yang ingin lepas seperti Papua. Ancamannya di situ, dan tidak bisa Panglima TNI kalau tidak bekerja sama dengan kepala staf Angkatan Darat,” katanya.
“Di sini Pak Dudung sudah menunjukkan reputasinya dalam menjaga kedaulatan di Timor Timur di awal masa dia menjadi perwira remaja, perwira pertama, dan juga dalam beberapa kasus seperti di Aceh, Maluku. Jadi hampir semua pertempuran sudah dia laluinya,” ucapnya.
Lihat Juga: Profil Susilo Adi Purwantoro, Pati TNI Jenderal Bintang Dua Wakil Rektor Universitas Pertahanan
Tak hanya itu, Jenderal Dudung adalah sosok pekerja ikhlas dalam mejalankan tugas negara. Disebutkan, Dudung memberi contoh kepada anak buahnya dalam menjalankan tugas negara. “Dia meninjau di medan-medan operasi, dia pasti berangkat, baik keperbatasan Tmur Leste, parbatasan Papua Nugini, perbatasan Malaysia karena dia memang pemimpin lapangan. Jadi dia tidak ada masalah ditempatkan dimana saja. Dia juga berpikir anak dari bawah menjadi jenderal,” jelasnya.
Dia lantas berharap, Jenderal Dudung terus meneladani Jenderal Soedirman dalam menegakkan kedaulatan mempertahankan wilayah, dan melindungi segenap warga negara dan tumpah darah Indonesia. Sebab, tiga hal itu merupakan tugas pikok TNI.
“Ancamannya kedaulatan ini tidak bisa main-main dan ujung tombaknya adalah Angkatan Darat karena kedulatannya ada di wilayah yang mau diambil, yang ingin lepas seperti Papua. Ancamannya di situ, dan tidak bisa Panglima TNI kalau tidak bekerja sama dengan kepala staf Angkatan Darat,” katanya.
“Di sini Pak Dudung sudah menunjukkan reputasinya dalam menjaga kedaulatan di Timor Timur di awal masa dia menjadi perwira remaja, perwira pertama, dan juga dalam beberapa kasus seperti di Aceh, Maluku. Jadi hampir semua pertempuran sudah dia laluinya,” ucapnya.
Lihat Juga: Profil Susilo Adi Purwantoro, Pati TNI Jenderal Bintang Dua Wakil Rektor Universitas Pertahanan
(cip)