Gempa Susulan Terjadi 252 Kali di Cianjur, BMKG Sebut Magnitudo Terbesar 4,2
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan hingga pukul 00.00 WIB hari ini, terjadi 252 kali gempa susulan pasca gempa utama M5,6 di Kabupaten Cianjur , Jawa Barat.
“Gempa susulan sampai dengan 26 November 2022 pukul 00.00 WIB, terjadi 252 kali gempa mag terbesar 4,2 dan terkecil 1,2,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dikutip dari laman media sosial pribadinya, Sabtu (26/11/2022).
Sementara itu, dini hari tadi juga dilaporkan terjadi gempa bumi susulan dengan kekuatan M2,8 yang terjadi Pukul 02.22 WIB. Gempa bumi tersebut berpusat di darat dengan jarak 3 km Barat Laut Cianjur. Gempa bumi ini memiliki kedalaman 8 kilometer.
Sebelumnya, Daryono juga mengatakan gempa M5,6 yang mengguncang Cianjur ini akibat aktivitas sesar Cimandiri. “Gempa Sukabumi-Cianjur Magnitudo 5,6 merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif pada zona sistem Sesar Cimandiri,” tuturnya.
Daryono menjelaskan dampak gempa M5,6 yang sangat merusak di Sukabumi dan Cianjur diakibatkan kedalaman gempa yang dangkal. “Kemudian struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, dan tiga lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect-efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).”
Saat ini diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 310 korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur per Jumat (25/11/2022). Sementara itu, korban yang belum ditemukan sebanyak 24 orang. Selain itu, BNPB melaporkan kerusakan infrastruktur tercatat 363 sekolah, 144 tempat ibadah.
“Gempa susulan sampai dengan 26 November 2022 pukul 00.00 WIB, terjadi 252 kali gempa mag terbesar 4,2 dan terkecil 1,2,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dikutip dari laman media sosial pribadinya, Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga
Sementara itu, dini hari tadi juga dilaporkan terjadi gempa bumi susulan dengan kekuatan M2,8 yang terjadi Pukul 02.22 WIB. Gempa bumi tersebut berpusat di darat dengan jarak 3 km Barat Laut Cianjur. Gempa bumi ini memiliki kedalaman 8 kilometer.
Sebelumnya, Daryono juga mengatakan gempa M5,6 yang mengguncang Cianjur ini akibat aktivitas sesar Cimandiri. “Gempa Sukabumi-Cianjur Magnitudo 5,6 merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif pada zona sistem Sesar Cimandiri,” tuturnya.
Daryono menjelaskan dampak gempa M5,6 yang sangat merusak di Sukabumi dan Cianjur diakibatkan kedalaman gempa yang dangkal. “Kemudian struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, dan tiga lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect-efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).”
Saat ini diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 310 korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur per Jumat (25/11/2022). Sementara itu, korban yang belum ditemukan sebanyak 24 orang. Selain itu, BNPB melaporkan kerusakan infrastruktur tercatat 363 sekolah, 144 tempat ibadah.
(kri)