Beberkan 3 Tantangan Dunia di Hadapan Anak Muda, Prabowo: Kalian Harus Cari Solusinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membeberkan tiga tantangan dunia. Tantangan itu, menjadi salah satu materi pembahasan pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali beberapa waktu lalu.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat memaparkan materi bertajuk "Leadership in a Polarized World" dalam acara IDEA Fest 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2022).
"Ada tiga tantangan global yang sekarang kita hadapi. Pertama the rise of China, kedua food, energy, water, security, dan climate change," kata Prabowo.
Kebangkitan China, kata Prabowo, menjadi tantangan lantaran dapat menyaingi negara terkuat di dunia. Bahkan, Amerika Serikat sampai menyatakan China adalah kompetitor. "That's what, that is global challenge, the competition antara nature state dengan sekutu-sekutunya melawan atau menghadapi Tiongkok," ucap Prabowo.
Tantangan kedua yakni food, energy, water, security. Prabowo menilai, salah satu faktor adanya tantangan itu akibat perang antara Rusia dan Ukraina. Dalam berang itu mengakibatkan dampak naiknya harga komoditi. "Perang di Ukraina, ribuan kilometer dampaknya kepada kita. Harga pangan naik, harga energi," tutur Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebut, harga energi telah naik 300%, sementara pangan dalam dua tahun teeakhir naik 200%. Kendati begitu, Prabowo bersyukur, Indonesia tidak merasakan dampak secara langsung akibat naiknya harga komoditi tersebut.
"Kita untung enggak ada musim dingin. Di sana mereka high or eat. Banyak orang sana di Eropa makannya di kurangi, dia enggak bisa tiga kali makan, dia dua kali makan, kadang bisa satu kali makan," ucap Prabowo.
Bila permasalahan itu tak bisa diantisipasi, Prabowo merasa, akan terjadi krisis ekonomi dan gejolak sosial. "Gimana kalau rakyat tidak makan? akhirnya kita bisa menjadi negara gagal atau terjadi konflik militer untuk merebut pangan, energi, dan air," ucapnya.
"Jadi kalian sebagai anak-anak muda this is want to be your problem. My generation harus letakan suatu dasar supaya kita bisa siapkan solusi," tambahnya.
Tantangan terakhir, kata Prabowo, perubahan iklim atau climate change. Prabowo merasa, Indonesia telah merasakan dampak langsung dari perubahan iklim. Salah satunya, naiknya permukaan air laut.
"Saya dari Karawang, Karawang sudah kehilangan mungkin sudah minimal 10 km (daratan). Tiga tahun yang lalu pantainya 10 km, sekarang sudah masuk. Kalau dihitung berapa puluh kilo, berapa ribu sawah kita yang hilang. Rakyat Karawang mau makan apa?" tanya Prabowo.
Tak hanya Karawang, Prabowo juga mencontohkan naiknya permukaan air laut di perairan utara Jakarta, Tanjung Priok. Menurutnya, air laut di sana sudah masuk hingga ke dalam rumah-rumah warga.
"Jadi climate change adalah suatu yang kita tidak bisa hindari. Kalau kita di Tanjung Priok hari ini, rakyat kita di Tanjung Priok in there bed room air, in there living room air. Enggak sampai hati kalau saya lihat itu mereka. Harus cari, mungkin kreativitas kalian harus mencari, dan ada solusi-solusinya," tandasnya.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat memaparkan materi bertajuk "Leadership in a Polarized World" dalam acara IDEA Fest 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2022).
"Ada tiga tantangan global yang sekarang kita hadapi. Pertama the rise of China, kedua food, energy, water, security, dan climate change," kata Prabowo.
Kebangkitan China, kata Prabowo, menjadi tantangan lantaran dapat menyaingi negara terkuat di dunia. Bahkan, Amerika Serikat sampai menyatakan China adalah kompetitor. "That's what, that is global challenge, the competition antara nature state dengan sekutu-sekutunya melawan atau menghadapi Tiongkok," ucap Prabowo.
Tantangan kedua yakni food, energy, water, security. Prabowo menilai, salah satu faktor adanya tantangan itu akibat perang antara Rusia dan Ukraina. Dalam berang itu mengakibatkan dampak naiknya harga komoditi. "Perang di Ukraina, ribuan kilometer dampaknya kepada kita. Harga pangan naik, harga energi," tutur Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebut, harga energi telah naik 300%, sementara pangan dalam dua tahun teeakhir naik 200%. Kendati begitu, Prabowo bersyukur, Indonesia tidak merasakan dampak secara langsung akibat naiknya harga komoditi tersebut.
"Kita untung enggak ada musim dingin. Di sana mereka high or eat. Banyak orang sana di Eropa makannya di kurangi, dia enggak bisa tiga kali makan, dia dua kali makan, kadang bisa satu kali makan," ucap Prabowo.
Bila permasalahan itu tak bisa diantisipasi, Prabowo merasa, akan terjadi krisis ekonomi dan gejolak sosial. "Gimana kalau rakyat tidak makan? akhirnya kita bisa menjadi negara gagal atau terjadi konflik militer untuk merebut pangan, energi, dan air," ucapnya.
"Jadi kalian sebagai anak-anak muda this is want to be your problem. My generation harus letakan suatu dasar supaya kita bisa siapkan solusi," tambahnya.
Tantangan terakhir, kata Prabowo, perubahan iklim atau climate change. Prabowo merasa, Indonesia telah merasakan dampak langsung dari perubahan iklim. Salah satunya, naiknya permukaan air laut.
"Saya dari Karawang, Karawang sudah kehilangan mungkin sudah minimal 10 km (daratan). Tiga tahun yang lalu pantainya 10 km, sekarang sudah masuk. Kalau dihitung berapa puluh kilo, berapa ribu sawah kita yang hilang. Rakyat Karawang mau makan apa?" tanya Prabowo.
Tak hanya Karawang, Prabowo juga mencontohkan naiknya permukaan air laut di perairan utara Jakarta, Tanjung Priok. Menurutnya, air laut di sana sudah masuk hingga ke dalam rumah-rumah warga.
"Jadi climate change adalah suatu yang kita tidak bisa hindari. Kalau kita di Tanjung Priok hari ini, rakyat kita di Tanjung Priok in there bed room air, in there living room air. Enggak sampai hati kalau saya lihat itu mereka. Harus cari, mungkin kreativitas kalian harus mencari, dan ada solusi-solusinya," tandasnya.
(cip)