6 Perwira Tinggi Kelahiran Malang Berkarier Cemerlang, Nomor 2 Mantan Panglima TNI

Jum'at, 25 November 2022 - 11:38 WIB
loading...
6 Perwira Tinggi Kelahiran...
Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI selama 4 tahun dari 8 Desember 2017 hingga 17 November 2021. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejumlah perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) kelahiran Malang, Jawa Timur, memiliki karier militer cemerlang. Salah satunya adalah Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI .

Berdasarkan pengertiannya, perwira tinggi merupakan kelompok pangkat tertinggi dalam organisasi militer. Pangkat terendah perwira tinggi dicirikan dengan tanda satu bintang, sementara pangkat tertinggi memiliki tanda empat bintang.

Pangkat perwira tinggi di masing-masing matra TNI berbeda-beda. Perwira tinggi TNI Angkatan Darat terbagi dalam empat jenjang, yakni Jenderal (bintang empat), Letnan Jenderal (bintang tiga), Mayor Jenderal (bintang dua), dan Brigadir Jenderal (bintang satu).

Kemudian pangkat perwira tinggi TNI Angkatan Laut juga terbagi dalam empat jenjang. Masing-masing Laksamana (bintang empat), Laksamana Madya bintang tiga), Laksamana Muda (bintang dua), dan Laksamana Pertama (bintang satu).

Pun begitu dengan pangkat perwira tinggi TNI Angkatan Udara. Terdiri dari empat jenjang, yakni Marsekal (bintang empat), Marsekal Madya (bintang tiga), Marsekal Muda (bintang dua), dan Marsekal Pertama (bintang satu).

Berikut ini 6 perwira tinggi TNI kelahiran Malang yang berkarier cemerlang:

1. Jenderal TNI (Purn) Rudini
6 Perwira Tinggi Kelahiran Malang Berkarier Cemerlang, Nomor 2 Mantan Panglima TNI

FOTO/IST

Rudini merupakan jenderal bintang empat yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Ia lahir di masa Hindia Belanda pada 15 Desember 1929 dari pasangan Raden Ismangoen Poepohandojo dan Raden Ajoe Koesbandijah itu. Nama Rudini pernah sangat populer saat menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di era Presiden Soeharto (1988-1993).

Sebagai anak priyayi, Rudini berkesempatan mendapatkan pendidikan yang memadai. Selepas SMA, ia menempuh pendidikan di Akademi Militer Kerajaan (Koninklijke Militaire Academie, KMA) di Breda, Belanda. Setelah lima tahun, Rudini pulang ke Tanah Air dan dilantik menjadi perwira dengan pangkat Letnan Dua (Letda).

Setelah itu, Rudini pernah mengikuti sejumlah pendidikan militer. Antara lain, Suski, Bandung (1961); Para, Bandung (1964); Jump Master, Bandung (1966); Suspala, Bandung (1967); Seskoad, Bandung (1970); International Defence Management Course, AS (1973); dan Lemhanas, Jakarta (1977).

Rudini mengawali karier militernya sebagai Danton Yonif 511. Karienya terus menanjak menjadi instruktur di Akademi Militer Nasional (AMN), Komandan Batalyon 401/Banteng Raiders, Koamdan Brigade Infanteri Linud/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, Pangdam XIII/Merdeka, Pangkostrad, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Rudini meninggal dunia pada usia 77 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, 21 Januari 2006. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, 22 Januari 2006.

2. Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto
6 Perwira Tinggi Kelahiran Malang Berkarier Cemerlang, Nomor 2 Mantan Panglima TNI

FOTO/DOK.SINDOnews


Hadi Tjahjanto lahir di Malang pada 8 November 1963 dari pasangan Bambang Sudarso dan Nur Sa'adah. Mantan Panglima TNI itu kini menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Hadi besar di keluarga militer. Ayahnya seorang tentara dengan pangkat terakhir Sersan Mayor. Selepas SMA, ia memutuskan melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Udara (AAU) dan lulus pada 1986. Hadi langsung meneruskan pendidikan di Sekolah Penerbang TNI AU. Untuk menunjang kariernya, Hadi juga mengikuti pendidikan di Seskoau, Sesko TNI, dan Lemhannas.

Karier militer Hadi Tjahjanto dimulai dari Skadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang. Setelah itu, ia dipercaya menjabat sebagai Komanda Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarmo, Solo, Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI, Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto Yogyakarta, dan Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto.

Karier militer Hadi Tjahjanto terus menanjak menjadi Danlanud Adi Soemarmo, Kadispen AU, Danlanud Abdul Rachman Saleh, dan Sekretaris Militer Presiden. Setelah itu, Hadi ditunjuk menjadi Irjen Kementerian Pertahanan, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), dan puncaknya sebagai Panglima TNI.

3. Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Kunto Arief Wibowo
6 Perwira Tinggi Kelahiran Malang Berkarier Cemerlang, Nomor 2 Mantan Panglima TNI

FOTO/DOK.TNI

Kunto Arief Wibowo merupakan perwira tinggi TNI kelahiran Malang, 15 Maret 1971. Putra mantan Wakil Presiden Try Sutrisno ini sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi.

Kunto Arief mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang militer. Selepas sekolah menengah atas, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1992. Kunto yang mengambil kecabangan Infanteri kemudian melanjutkan sejumlah pendidikan, yakni Sesarcabif, Dik PARA, Dik Raider, Dik Mobud, Dik Scuba TNI AL, Diklapa I, Selapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhannas.

Karier militer Kunto Arief dimulai dari Danton Yonif Linud 502/Ujwala Yudha. Kemudian menanjak menjadi Kasi-2/Ops Korem 083/Baladhika Jaya, Danyonif 500/Raider, Danpuslatpur Kodiklatad, Kasdam III/Siliwangi, Pangdivif 3/Kostrad, dan terakhir Pangdam III/Siliwangi merangkap Dankogartap II/Bandung.

4. Laksamana Pertama (Laksma) TNI (Purn) Tedjo Sukmono
6 Perwira Tinggi Kelahiran Malang Berkarier Cemerlang, Nomor 2 Mantan Panglima TNI

FOTO/IST

Salah satu perwira tinggi TNI kelahiran Malang adalah Tedjo Sukmono. Jabatan terakhirnya sebelum wafat adalah Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI.

Perwira kelahiran 19 Mei 1969 ini meninggal dunia pada 7 November 2021 di RS Hermina Serpong karena sakit. Tedjo Kusumo dimakamkan di kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.

Laksma Tedjo merupakan perwira lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-37 tahun 1991. Ia mengawali karier sebagai Ass Padivsen KRI Teluk Ende-517 (1992), Padiv Senbah KRI Kakap-811 (1994), kemudian mengikuti Dikpafung-I Intel Mar (2000), Komandan KRI Teluk Langsa-501 (2006), Komandan Lanal Sibolga (2009), Aspers Koarmabar (2016), dan menjadi Perwira Tinggi TNI AL sebagai Kadisminpersal (2017), Komandan Lantamal V Surabaya (2019), serta Wakapuspen TNI (2020).

Sebelum meninggal dunia, Tedjo Sukmono sebenarnya mendapatkan tugas di luar TNI, yakni menjadi Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas). Mutasi ini didasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/943/X/2021 tanggal 25 Oktober 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Namun belum sempat dilantik, Tedjo Kusumo dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa.

5. Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto
6 Perwira Tinggi Kelahiran Malang Berkarier Cemerlang, Nomor 2 Mantan Panglima TNI

FOTO/DOK.TNI

Widodo Dwi Purwanto merupakan perwira tinggi TNI AL kelahiran Malang, 26 Juni 1965. Saat ini, ia menjabat sebagai Komandan Korps Marinir (Dankomar).

Selepas merampungkan pendidikan menengah atas, Widodo Dwi Purwanto masuk ke Akademi Angkatan Laut (AAL). Ia lulus AAL pada 1988 angkatan ke-33. Setelah itu, Widodo mengikuti sejumlah pendidikan, yakni Dikko, Dikpespa A-5, Diklapa Kopur, A-15 (2001), Suspa Intel Pus/Prop (2005), Seskoal A-45 (2007), Dikreg Sesko TNI XL (2013), Dikreg PPA, dan Lemhannas.

Karier Widodo Dwi Purwanto dimulai sebagai Danton 3 Ki F Yonif-4 Marinir, lalu Wadanki D Yonif-4 Marinir, Danki D Yonif-4 Marinir, Pasi-2 Yonif-2 Marinir, Wadan Yonif-6 Marinir, Danseta Pusdikdasmil, Danyonif-4 Marinir, Kasbrigif-3 Marinir, Asops Danpasmar 2, Dandenma Mabesal, Danlantamal I/Belawan, Kadispotmar, Aspotmar KSAL, dan Dankomar.

Widodo pernah merasakan penugasan operasi di Aceh dan Timor-Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste. Karena pengabdiannya, suami dr Sri Widayati Avianti dan ayah Irfan Bayu Widodo ini mengantongi sejumlah tanda jasa antara lain, Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, XXIV, Satya Lencana GOM VII, Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Kebaktian Sosial.

6. Marsekal Madya (Marsdya) TNI Andyawan Martono Putra
6 Perwira Tinggi Kelahiran Malang Berkarier Cemerlang, Nomor 2 Mantan Panglima TNI

FOTO/IST

Andyawan Martono Putra lahir di Malang, 20 April 1967. Saat ini, perwira tinggi TNI AU tersebut menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II.

Andyawan memilih melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Udara (AAU) selepas SMA. Setelah lulus pada 1989, ia kemudian mengikuti sejumlah pendidikan militer untuk menunjang kariernya. Antara lain Sekbang (1991), Sekkau (1998), Element Lead Course F-16 (1999), Fighter Weapeon Instruktur Course FWIC (2001), Seskoau (2003), Sesko TNI (2013), danLemhannas (2017).

Perwira TNI bintang tiga itu mengawali karier sebagai penerbang tempur F-16 Fighting Falcon di Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi. Putra mantan Bupati Bekasi Brigjen TNI (Purn) Suko Martono ini kemudian dipromosikan menjadi Kasi Ops Skadron Udara 3, Danflight Ops B Skadron Udara 3, Kadisops Skadron Udara 3, Asops Danlanud Sultan Hasanuddin, Paban I/Renstra Srenau, Pangkosekhanudnas II Makassar, Danlanud Iswahjudi, Kaskoopsau I, Danjen Akademi TNI, Pangkoopsudnas, dan Pangkogabwilhan II.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1263 seconds (0.1#10.140)