4 Hal Ini Wajib Diperhatikan ketika Terjadi Gempa Bumi
loading...
A
A
A
JAKARTA -
Sebagai salah satu negara rawan gempa, seyogyanya edukasi dan pemahaman mitigasi merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal ini penting agar bencana alam yang bisa terjadi tiba-tiba tidak menimbullkan kepanikan dan jumlah korban yang besar.
Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai tindakan mitigasi maupun ketika terjadi gempa?
1. Selalu Simpan Nomor Darurat
Masyarakat sebaiknya langsung menghubungi pihak terkait ketika terjadi sebuah bencana. Itulah mengapa, penting untuk menyimpan nomor-nomor penting atau darurat di gawai masing-masing. Contoh layanan nomor panggilan darurat yang bisa dihubungi adalah 112. Menurut Kominfo, nomor ini akan terhubung dengan call center yang dibangun oleh pemerintah daerah. Sementara itu, ada pula nomor 110 untuk menghubungi pihak kepolisian, 115 untuk Basarnas, 119 untuk Kemenkes atau akses ambulans, serta BNPB di nomor 117. Nomor-nomor tersebut disediakan oleh pemerintah pusat.
2. Edukasi Diri Sendiri
Masyarakat Indonesia dapat dikatakan sudah memahami internet. Berbagai informasi bisa didapat dengan sangat mudah, termasuk mitigasi bencana alam. Sebagai masyarakat cerdas dan melek teknologi, kita seharusnya rajin mengedukasi diri sendiri mengenai hal-hal apa saja yang wajib dilakukan ketika terjadi bencana alam, terutama gempa bumi.
Contoh edukasi yang bisa diperoleh adalah metode penyelamatan diri ketika gempa. BPBD Kabupaten Bogor menyebut, langkah drop, cover, dan hold on bisa diterapkan. Sederhananya, masyarakat harus menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari pelindung atau penutup kepala dan leher, serta tetap berlindung di tempat kokoh. Jika kita sudah berhasil mengedukasi diri sendiri, maka edukasi kepada orang terdekat dapat langsung dilakukan.
3. Kenali Kondisi Geografis Lokasi Tinggal
Satu hal penting yang juga harus diperhatikan adalah mengenali kondisi geografis lokasi yang kita tinggali. Poin tersebut merupakan hal dasar yang wajib diketahui masing-masing individu. Apalagi, Indonesia masuk salah satu negara yang rawan terkena gempa bumi. Melansir laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sumber gempa bumi di Indonesia umumnya berada di zona subduksi dan sesar aktif di darat. Zona ini rupanya membentang di Pulau Jawa, selatan Pulau Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.
ESDM juga menyebut beberapa lokasi di Indonesia yang rawan gempa bumi, seperti Kalimantan Timur, Riau, Jawa Barat, NTT, dan Sumatera Selatan. Sementara itu, informasi mengenai kondisi geografis juga mampu dilacak dari keterangan warga yang sudah lebih dulu menetap. Bukan hanya gempa bumi, rekam jejak geografis lokasi tinggal yang juga patut diketahui adalah banjir, tanah longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya.
4. Selamatkan Diri
Keselamatan diri menjadi hal utama yang harus diperhatikan saat terjadi gempa. Kendati berkesan egois. Namun, menyelematkan diri sebenarnya membantu menekan korban jiwa agar tidak terlalu banyak. Memang, jika memungkinkan, seseorang yang mampu dapat menyelamatkan orang di sekitarnya. Anda bisa berlindung di bawah meja atau objek keras lainnya. Apabila sedang memasak, pastikan kompor sudah dalam keadaan mati dan cabut semua aliran listrik demi menghindari kebakaran.
Sementara itu, jangan juga terlalu memikirkan barang-barang berharga yang kita miliki. Apabila sudah berhasil keluar, seseorang bisa langsung memeriksa jalur evakuasi terdekat dan teraman bagi orang-orang di sekitarnya. Kepekaan juga sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kecakapan dalam mengatasi rasa panik harus dimiliki oleh tiap-tiap orang. Sebab, kepanikan yang berlebih justru akan memperkeruh suasana.
Sebagai salah satu negara rawan gempa, seyogyanya edukasi dan pemahaman mitigasi merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal ini penting agar bencana alam yang bisa terjadi tiba-tiba tidak menimbullkan kepanikan dan jumlah korban yang besar.
Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai tindakan mitigasi maupun ketika terjadi gempa?
1. Selalu Simpan Nomor Darurat
Masyarakat sebaiknya langsung menghubungi pihak terkait ketika terjadi sebuah bencana. Itulah mengapa, penting untuk menyimpan nomor-nomor penting atau darurat di gawai masing-masing. Contoh layanan nomor panggilan darurat yang bisa dihubungi adalah 112. Menurut Kominfo, nomor ini akan terhubung dengan call center yang dibangun oleh pemerintah daerah. Sementara itu, ada pula nomor 110 untuk menghubungi pihak kepolisian, 115 untuk Basarnas, 119 untuk Kemenkes atau akses ambulans, serta BNPB di nomor 117. Nomor-nomor tersebut disediakan oleh pemerintah pusat.
Baca Juga
2. Edukasi Diri Sendiri
Masyarakat Indonesia dapat dikatakan sudah memahami internet. Berbagai informasi bisa didapat dengan sangat mudah, termasuk mitigasi bencana alam. Sebagai masyarakat cerdas dan melek teknologi, kita seharusnya rajin mengedukasi diri sendiri mengenai hal-hal apa saja yang wajib dilakukan ketika terjadi bencana alam, terutama gempa bumi.
Contoh edukasi yang bisa diperoleh adalah metode penyelamatan diri ketika gempa. BPBD Kabupaten Bogor menyebut, langkah drop, cover, dan hold on bisa diterapkan. Sederhananya, masyarakat harus menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari pelindung atau penutup kepala dan leher, serta tetap berlindung di tempat kokoh. Jika kita sudah berhasil mengedukasi diri sendiri, maka edukasi kepada orang terdekat dapat langsung dilakukan.
3. Kenali Kondisi Geografis Lokasi Tinggal
Satu hal penting yang juga harus diperhatikan adalah mengenali kondisi geografis lokasi yang kita tinggali. Poin tersebut merupakan hal dasar yang wajib diketahui masing-masing individu. Apalagi, Indonesia masuk salah satu negara yang rawan terkena gempa bumi. Melansir laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sumber gempa bumi di Indonesia umumnya berada di zona subduksi dan sesar aktif di darat. Zona ini rupanya membentang di Pulau Jawa, selatan Pulau Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.
ESDM juga menyebut beberapa lokasi di Indonesia yang rawan gempa bumi, seperti Kalimantan Timur, Riau, Jawa Barat, NTT, dan Sumatera Selatan. Sementara itu, informasi mengenai kondisi geografis juga mampu dilacak dari keterangan warga yang sudah lebih dulu menetap. Bukan hanya gempa bumi, rekam jejak geografis lokasi tinggal yang juga patut diketahui adalah banjir, tanah longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya.
4. Selamatkan Diri
Keselamatan diri menjadi hal utama yang harus diperhatikan saat terjadi gempa. Kendati berkesan egois. Namun, menyelematkan diri sebenarnya membantu menekan korban jiwa agar tidak terlalu banyak. Memang, jika memungkinkan, seseorang yang mampu dapat menyelamatkan orang di sekitarnya. Anda bisa berlindung di bawah meja atau objek keras lainnya. Apabila sedang memasak, pastikan kompor sudah dalam keadaan mati dan cabut semua aliran listrik demi menghindari kebakaran.
Sementara itu, jangan juga terlalu memikirkan barang-barang berharga yang kita miliki. Apabila sudah berhasil keluar, seseorang bisa langsung memeriksa jalur evakuasi terdekat dan teraman bagi orang-orang di sekitarnya. Kepekaan juga sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kecakapan dalam mengatasi rasa panik harus dimiliki oleh tiap-tiap orang. Sebab, kepanikan yang berlebih justru akan memperkeruh suasana.
(muh)