Apa Itu Sesar Cimandiri Penyebab Gempa Cianjur

Senin, 21 November 2022 - 20:17 WIB
loading...
A A A
Dalam penelitian Tektonik Sesar Cimandiri, Iyan Haryanto dkk menyebutkan, berdasarkan orientasi dari jalur patahan, Sesar Cimandiri terdiri atas segmen bagian barat yang berarah barat-timur dan segmen bagian timur yang berarah timurlaut-barat daya.

Segmen bagian barat membentang mulai dari Pelabuhanratu hingga Perbukitan Walat, sementara segmen bagian timur membentang mulai dari perbatasan Sukabumi-Cianjur hingga Gunung Tangkubanparahu di Bandung Utara.

Pada segmen barat, kelurusan Sesar Cimandiri dicirikan dengan adanya kelurusan Lembah Cimandiri yang diapit oleh Perbukitan Jampang di bagian selatan dan Perbukitan Walat-Warungkiara di utara.

Perbukitan Jampang disusun oleh batuan volkaniklastik Formasi Jampang dengan kedudukan berarah barat-timur dan kemiringan berkisar antara 30- 40 derajat.

Adapun jalur Sesar Cimandiri bagian timur berada di bagian utara dari rangkaian perbukitan Rajamandala. Sebagian besar jalur sesarnya memotong Formasi Rajamandala dan Formasi Citarum, dan berperan sebagai pembatas sebaran kedua formasi tersebut terhadap breksi vulkanik Formasi Beser yang berada di bagian utara.

Berdasarkan data SINDOnews.com, aktivitas Sesar Cimandiri bukan kali ini saja memicu gempa bumi di Jawa Barat. Pada 6 November 2022 ini, gempa M4,6 mengguncang Sukabumi. BMKG juga menyatakan gempa tersebut akibat pergerakan Sesar Cimandiri.

Sejak Tahun 1844, Gempa Kerap Mengguncang Cianjur

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan wilayah Sukabumi dan Padalarang, Jawa Barat sering mengalami gempa sejak tahun 1844. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.

Diawali oleh gempa pada tahun 1844-an. Kemudian juga terjadi gempa pada tahun 1910-an merusak di wilayah Cianjur dan sekitarnya.

Lalu 21 Januari 1912, banyak sekali titik kerusakan rumah di perbatasan Cianjur dan Sukabumi. Selanjutnya 2 November 1968 gempa berkekuatan M5,4 juga banyak sekali rumah yang roboh.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1607 seconds (0.1#10.140)