Mendagri Ingin Target Partisipasi Pilkada Serentak 2020 Capai 82%

Rabu, 08 Juli 2020 - 16:37 WIB
loading...
Mendagri Ingin Target...
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mendorong agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020. Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mendorong agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020. Menurutnya jika angka partisipasi tinggi maka legitimasi pemimpin daerah yang kuat.

Tito pun ingin agar angka partisipasi bisa menyamai Pilpres 2019. “Target pemilih saya sampaikan kalau bisa, kita bisa mencapai seperti pilpres 82%. Ya alhamdulillah, makin tinggi partisipasi pemilih menunjukkan bahwa legitimasi yang terpilih nanti akan sangat kuat sekali untuk menjadi seorang kepala daerah. Kita mengharapkan partisipasi pemilih setinggi-tingginya,” ujarnya mengutip siaran pers Kemendagri, Rabu (8/7/2020). (Baca juga: Simulasi Pilkada di Tengah Pandemi, KPU Tetap Libatkan Publik)

Dia pun meminta semua pihak bekerja keras untuk pelaksanaan pesta demokrasi di 270 daerah itu. Dia berharap semua pihak dapat ikut serta dalam melakukan sosialisasi terkait Pilkada 2020.

“Untuk itu ya kita semua harus bekerja, bukan hanya dari pemerintah, terutama teman-teman media juga harus sama, mendorong masyarakat gunakan hak pilih,” jelasnya.

Di samping untuk partisipasi pemilih, mantan Kapolri itu juga meminta semua pihak mensosialisasikan pelaksanaan sesuai dengan protokol kesehatan. Dengan begitu pelaksanaan pilkada akan aman dari COVID-19.

“Pelaksanaan seluruh tahapan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti penggunaan masker dan hand sanitizer atau cuci tangan dengan sabun,” paparnya.

Tito juga kembali mendorong agar penanganan COVID-19 dijadikan isu utama dalam pilkada kali ini. Utamanya dalam menarik hati para pemilih. . (Baca juga: PDIP Benarkan Copot Rieke Dyah Pitaloka dari Pimpinan Baleg DPR)

“Kita jadikan isu utama Pilkada 2020 ini adalah peran kepala daerah dalam rangka menangani COVID-19 dan dampak sosial ekonominya. Kalau kita bisa ramai-ramai mengusung isu itu, maka nanti terjadi kontestasi yang sehat dalam menangani COVID-19,” tutupnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)