Dalam G20 Talkshow, Wamen ATR/BPN Ungkap tentang Pentingnya Pelayanan
loading...
Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN, Raja Juli Antoni, dalam rangkaian acara G20 Summit di Nusa Dua, Bali pada Senin, (14/11/2022). Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ingin menjadi lembaga yang melayani, profesional, dan terpercaya. Hal ini dilakukan, agar bisa maksimal dalam memberikan pelayanan serta merespons keinginan masyarakat.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN , Raja Juli Antoni, dalam rangkaian acara G20 Summit di Nusa Dua, Bali pada Senin, (14/11/2022).
Raja menyebut, digitalisasi layanan menjadi perhatian Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, yang memerintahkan supaya Kementerian ATR/BPN dapat memberikan layanan pertanahan lebih baik melalui transformasi digital.
Raja menyebut, paradigma baru ini harus diarusutamakan untuk mengganti paradigma lama yang sudah kuno. Caranya, menurut Raja, adalah dengan melakukan digitalisasi pelayanan.
"Paradigma lama yang berorientasi lama dan berlarut-larut harus disudahi dengan sistem digital," lanjut Raja.
Raja juga menyampaikan, Kementerian ATR/BPN tengah berada dalam rangkaian digitalisasi pelayanan tersebut melalui berbagai program yang diluncurkan.
"Kami sudah membuka Hotline Pengaduan melalui Whatsapp, ada juga Sentuh Tanahku dan Bhumi untuk melihat peta bidang tanah," ucap Raja.
Dalam acara itu, hadir pula CEO salah satu perusahaan teknologi, Yogi Rizkian Bahar, mengatakan siap berkolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN serta mitra kerja sama.
"Siap membantu transformasi digital di kementerian ATR/BPN sebagai public services terutama dalam hal transaksi elektronik," tutup Yogi.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN , Raja Juli Antoni, dalam rangkaian acara G20 Summit di Nusa Dua, Bali pada Senin, (14/11/2022).
Raja menyebut, digitalisasi layanan menjadi perhatian Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, yang memerintahkan supaya Kementerian ATR/BPN dapat memberikan layanan pertanahan lebih baik melalui transformasi digital.
Raja menyebut, paradigma baru ini harus diarusutamakan untuk mengganti paradigma lama yang sudah kuno. Caranya, menurut Raja, adalah dengan melakukan digitalisasi pelayanan.
"Paradigma lama yang berorientasi lama dan berlarut-larut harus disudahi dengan sistem digital," lanjut Raja.
Raja juga menyampaikan, Kementerian ATR/BPN tengah berada dalam rangkaian digitalisasi pelayanan tersebut melalui berbagai program yang diluncurkan.
"Kami sudah membuka Hotline Pengaduan melalui Whatsapp, ada juga Sentuh Tanahku dan Bhumi untuk melihat peta bidang tanah," ucap Raja.
Dalam acara itu, hadir pula CEO salah satu perusahaan teknologi, Yogi Rizkian Bahar, mengatakan siap berkolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN serta mitra kerja sama.
"Siap membantu transformasi digital di kementerian ATR/BPN sebagai public services terutama dalam hal transaksi elektronik," tutup Yogi.
(maf)
Lihat Juga :
