Gendong Senjata Mesin dan Meriam, Ini Spesifikasi WZ-551 Panser Buatan Tiongkok Andalan TNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kendaraan lapis baja WZ-551 menjadi salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) andalan Tentara Nasional Indonesia ( TNI ). Panser pengangkut personel produksi Tiongkok ini memiliki spesifikasi dan keunggulan yang mumpuni.
Ranpur APC (armored personnel carrier) WZ-551 saat ini digunakan oleh Peleton Intai Tempur (Tontaipur) dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Tidak diketahui persis berapa jumlahnya tapi keberadaan ranpur produksi Norinco (North Industries Corporation) dari Tiongkok ini terlihat di Markas Satuan Tontaipur daerah Cilodong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mengutip dari situs Global Security, panserWZ-551 pertama kali muncul pada 1986. Penampilannya mirip pengangkut lapis baja beroda VAB Prancis yang muncul pada pertengahan 1980-an. Namun keduanya memiliki sejumlah perbedaan penting, dan yang jelas WZ-551 lebih panjang, lebih lebar, dan lebih berat.
Tipe WZ-551 memiliki lambung lapis baja yang semuanya dilas. Bodi kendaraan dirakit dengan mengelas 77 buah pelat baja. Bodi berbentuk kotak, bagian depan bodi berbentuk baji, pelat pelindung bawah miring ke dalam ke roda depan bagian bawah mobil, geladak di kedua sisi bodi miring, ada dua jendela dengan baffle di bagian depan, atapnya mendatar, dan ada satu di bagian belakang. Pintu belakang lebih besar.
Dek atas di kedua sisi badan mobil miring ke dalam, dan dek sisi kiri dilengkapi dengan pipa knalpot. Komandan dan pengemudi terletak di bagian depan bodi mobil, kompartemen mesin di belakang pengemudi, dan kompartemen kru di bagian belakang mobil. Bagian atas kabin mesin memiliki palka atap, lubang-lubang dan pintu besar yang terbuka ke kanan.
Komandan dan pengemudi duduk di depan kendaraan. Komandan di sebelah kanan dan pengemudi di kiri. Penembak di belakang komandan. Kabin komandan dan pengemudi dipisahkan dari ruang kru oleh pintu. Kaca depan komandan dan pengemudi berada di depan, yang akan tertutupi dalam pertempuran oleh penutup lapis baja yang berengsel di bagian atas.
Baca juga: Industri Pertahanan Lokal Raih Manfaat Total Rp67,5 Triliun dari Pembelian Alutsista Luar Negeri
Saat rana diturunkan, pengamatan ke depan dilakukan dengan tiga periskop yang dipasang di atap, yang salah satunya dapat diganti dengan perangkat penglihatan malam inframerah. Ada palka atap melingkar bukaan belakang dan pintu samping bukaan depan untuk komandan dan pengemudi di bagian atas yang merupakan penutup lapis baja.
Kompartemen pasukan berada di bagian belakang tempat pasukan masuk dan keluar melalui pintu besar yang berengsel di sebelah kanan dan memiliki lubang tembak dan blok penglihatan. Ada empat palka atap lonjong, dua di setiap sisi, di atas kompartemen pasukan; mereka berengsel di luar dan dapat dikunci vertikal jika diperlukan.
Ranpur APC (armored personnel carrier) WZ-551 saat ini digunakan oleh Peleton Intai Tempur (Tontaipur) dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Tidak diketahui persis berapa jumlahnya tapi keberadaan ranpur produksi Norinco (North Industries Corporation) dari Tiongkok ini terlihat di Markas Satuan Tontaipur daerah Cilodong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mengutip dari situs Global Security, panserWZ-551 pertama kali muncul pada 1986. Penampilannya mirip pengangkut lapis baja beroda VAB Prancis yang muncul pada pertengahan 1980-an. Namun keduanya memiliki sejumlah perbedaan penting, dan yang jelas WZ-551 lebih panjang, lebih lebar, dan lebih berat.
Tipe WZ-551 memiliki lambung lapis baja yang semuanya dilas. Bodi kendaraan dirakit dengan mengelas 77 buah pelat baja. Bodi berbentuk kotak, bagian depan bodi berbentuk baji, pelat pelindung bawah miring ke dalam ke roda depan bagian bawah mobil, geladak di kedua sisi bodi miring, ada dua jendela dengan baffle di bagian depan, atapnya mendatar, dan ada satu di bagian belakang. Pintu belakang lebih besar.
Dek atas di kedua sisi badan mobil miring ke dalam, dan dek sisi kiri dilengkapi dengan pipa knalpot. Komandan dan pengemudi terletak di bagian depan bodi mobil, kompartemen mesin di belakang pengemudi, dan kompartemen kru di bagian belakang mobil. Bagian atas kabin mesin memiliki palka atap, lubang-lubang dan pintu besar yang terbuka ke kanan.
Komandan dan pengemudi duduk di depan kendaraan. Komandan di sebelah kanan dan pengemudi di kiri. Penembak di belakang komandan. Kabin komandan dan pengemudi dipisahkan dari ruang kru oleh pintu. Kaca depan komandan dan pengemudi berada di depan, yang akan tertutupi dalam pertempuran oleh penutup lapis baja yang berengsel di bagian atas.
Baca juga: Industri Pertahanan Lokal Raih Manfaat Total Rp67,5 Triliun dari Pembelian Alutsista Luar Negeri
Saat rana diturunkan, pengamatan ke depan dilakukan dengan tiga periskop yang dipasang di atap, yang salah satunya dapat diganti dengan perangkat penglihatan malam inframerah. Ada palka atap melingkar bukaan belakang dan pintu samping bukaan depan untuk komandan dan pengemudi di bagian atas yang merupakan penutup lapis baja.
Kompartemen pasukan berada di bagian belakang tempat pasukan masuk dan keluar melalui pintu besar yang berengsel di sebelah kanan dan memiliki lubang tembak dan blok penglihatan. Ada empat palka atap lonjong, dua di setiap sisi, di atas kompartemen pasukan; mereka berengsel di luar dan dapat dikunci vertikal jika diperlukan.